Ghina Hai, saya Ghina. Perempuan pecinta pagi, pendengar setia radio dan podcast, menulis tentang kehidupan perempuan dan hal terkait dengannya.

Ramadhan dan Nafsu #5 Day

1 min read

Puasa itu artinya “menahan”, yaitu menahan lapar dan dahaga, serta menahan hawa nafsu dari perangai-perangai buruknya. Katanya orang-orang, jika kemampuan puasa kita masih hanya sebatas mampu untuk menahan diri dari lapar dan dahaga, itu adalah tingkatan puasanya anak-anak. Sedangkan kita yang sudah cukup besar ini, seharusnya memiliki kemampuan lebih, yaitu mampu menahan diri dari nafsu buruk.

Bisa dibayangkan, menahan hawa nafsu itu bukanlah hal yang sangat mudah, kita secara awam masih terbiasa baik secara sadar maupun tidak sadar untuk lebih mengerahkan emosi saat bertindak. Masih terbiasa untuk membiarkan penyakit-penyakit hati berkeliaran dalam keseharian sikap dan tindak tanduk kita. Dan kita masih lemah untuk menangkal hal-hal untuk secara cepat terbasmi dari diri kita.

Hari ini, ada beberapa kejadian yang cukup menguras fikiran dan sangat mampu untuk memancing emosi muncul. Bahkan seketika mampu menghilangkan akal sehat kita untuk berhusnudzdzon pada suatu keadaan.

Tetiba fikiran mengeruh dan berfikir bahwa rencana mungkin hanyalah rencana, tapi memang sang Penentu selalu memiliki rencana yang berbeda dari kehendak hambaNya. Katanya Allah menguji seorang hambaNya itu karena rasa sayangNya kepada hambanya sangat besar. Kita akan diuji dengan apa-apa yang kita sukai, yang kita inginkan, yang kita miliki. Tapi Allah itu Maha Penyayang, Maha Rahim-nya kepada hambanya yang beriman menjadikan kasih sayangnya senantiasa mengalir, jika hambanya pun senantiasa mendekatkan diri kepadaNya.

Hingga disuatu titik, aku termenung dan fikiran liarku berucap, “Kemahabelaskasihan dan ujian-Nya itu adalah sebuah teka-tekiNya”. Ya, Mungkin ujian ini adalah salah satu tanda sayangNya untuk menguji seberapa dekat dan seberapa mampu untuk selalu dekat ketika diri didekatkan pada hal-hal yang menguji kedekatan kita denganNya. Semoga kita selalu didekatkan kepadaNya dengan tanpa jeda, tanpa sekat, dalam setiap keadaan, dan dekat bersama orang yang selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepadaNya. Amien.

Allahummarzuqnii hubbaka, wahubba man yuhibbuka wal ‘amalalladzi yuqorribunii hubbaka. amien.

Ghina Hai, saya Ghina. Perempuan pecinta pagi, pendengar setia radio dan podcast, menulis tentang kehidupan perempuan dan hal terkait dengannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Captcha loading...

error: Content is protected !!