Ghina Hai, saya Ghina. Perempuan pecinta pagi, pendengar setia radio dan podcast, menulis tentang kehidupan perempuan dan hal terkait dengannya.

Refleksi Bullet Journal : Awal yang baik dimulai dari saat ini

1 min read

img 20181029 1605264350271875360439332

Awal tahun sudah datang, lalu kita diakrabkan dengan yang namanya ‘resolusi’. Yang intinya adalah sebuah pengharapan agar di tahun ini segalanya lebih baik lagi, beberapa mimpi saat tercapai, meski kadang tak sedikit juga yang menganggapnya biasa-biasa saja.

Mengawali tahun baru dengan segudang harapan itu wajar. Tidak salah juga. Kita memang perlu berharap, selama itu baik dan manfaat. Toh, siapa saja berhak untuk berharap. Bukan hanya milik mereka yang kaya, atau yang berpendidikan semata.

Berbicara tentang harapan berkaitan pula dengan impian. Eh tapi sama apa beda sih keduanya? Hmm.. Harapan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya Sesuatu yang diharapkan menjadi kenyataan. Sementara itu, impian lebih kepada kiasan bagi seseorang yang memiliki keinginan atau cita-cita yang sulit untuk tercapai. Jadi, mungkin kalau Harapan itu lebih realistis kali ya. CMIIW. 😀

Tapi apa iya kita harus membuat resolusi setiap awal tahun? Awal tahun banget gitu? Di awal banget? Nggak donk!

Sedikit cerita, semenjak saya ‘main’ bullet journal’ tanggal 1 itu rasanya yang ditunggu banget. Supaya to do list dan setiap task berjalan dengan lancar dan terlihat sukses maka bagi saya itu penting. Sok dipenting-pentingkan sih.

Kan senang ya melihat habit tracker terisi penuh sejak awal, atau setidaknya banyak coret-coretnya yang menandakan bahwa kegiatan tersebut terlaksana. Habit-nya saya lakukan. Nanti pas di akhir bulan jadi senyum-senyum sendiri sih saat lihat review sebulan ke belakang. Terus appreciate gitu ‘wah aku rajin ya’. Memuji diri sendiri aja dulu ya. 😄

Akan tetapi,  sesimpel itu pula bagi saya memaknai awal sebuah bulan. Jadi jika sudah telat semingguan begitu, sudah malas-malasan deh main bullet journal. Tentu ini tidak perlu ditiru ya. Tulisan ini jelas merupakan refleksi bagi saya.

Sebenarnya kerepotan menjadi bullet journalist itu ya memang saat menjelang awal bulan. Kita harus membuat bullet journal setup untuk sebulan kedepan. Belum jika akan membuat model rapid logging, habit tracker dan lainnya dengan model yang macam-macam. Jadi, jika sudah masuk tanggal baru tapi setup belum jadi. Ya jelas sih bakalan ketinggalan banyak.

Maka, ujian terberat bagi seorang bullet journalist adalah, konsisten. Ya, memang bullet journal diciptakan untuk menjadikan kita orang-orang yang disiplin kan, Na?!

iya, saya masih memaknai Makna “apa itu bullet journal?”, belum sedalam seperti yang lainnya yang sudah benar-benar konsisten, bahkan bisa menjadikan diri lebih produktif dan meningkatkan kualitas diri lewat bullet journal.

Jadi, kunci untuk menjalani bullet journal versi saya, atas refleksi satu tahun kemarin antara lain:

  1. Awal yang baik adalah saat kamu memiliki niat yang baik dan kamu segera melakukannya saat itu pula, bukan harus dimulai dari awal minggu, apalagi awal bulan;
  2. Gunakan alarm sebagai pengingat untuk mengisi bullet journal kamu.
  3. Mimpi tak perlu muluk-muluk, memulai dari hal-hal yang kecil dulu. Hal yang baik di sekitar kita, kita dirutinkan.
  4. Membuat harapan jangka pendek dan jangka panjang. Bisa dimasukkan ke dalam monthly spread, atau pun planning saat membuat bullet journal setup tahunan.
  5. Tetap menulis dengan kertas, sesering mungkin. Lebih menguatkan ingatan daripada menulis dengan gadget.
  6. Jangan boros-boros kertas.
  7. yang penting itu isinya, bukan desain, buku atau pulpennya.
  8. lakukan dengan konsisten.

jadi, sudah seberapa menghargaikah kita pada kehidupan kita hari ini?

Ghina Hai, saya Ghina. Perempuan pecinta pagi, pendengar setia radio dan podcast, menulis tentang kehidupan perempuan dan hal terkait dengannya.

6 Replies to “Refleksi Bullet Journal : Awal yang baik dimulai dari…”

  1. Akhirnya… ! Bisa komen di sini. Hahaha.. Setelah kemarin susah banget. Bisa dishare pengalamannya nie mbak. Solusi gak bisa komen saat pindahn TLD. Pasti banyak terbantu jika ada yang punya masalah yang sama.

    Anyway… selamat BerBullet Journaling. Tujuan awal udah benar sih ! Untuk produktifitas. Jadi biar terasa manfaatnya. Karena itu saya sering banget menyinggung hal ini di Blog. Jujur dulu saya mengawalinya salah. Hahaha…

    1. Haha, itumh gegara pengaturannya ternyata aku iyain kudu log in dlu, makanya pda susah. Baru ngeh dikasih tau rumahweb.

      Aku masih kurang produktif nih mbak. Blm kek mba Ewa 😄

  2. Saya juga newbie dalam bullet jurnal mbak, sama seperti mbak saya pengen lebih produktif tahun ini. Tapi sayang kadang to do list kelewat karena anak rewel atau minta main dll hehehe .. semangat produktif mba 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Captcha loading...

error: Content is protected !!