Ghina Hai, saya Ghina. Perempuan pecinta pagi, pendengar setia radio dan podcast, menulis tentang kehidupan perempuan dan hal terkait dengannya.

Reset life, Pentingnya Mengatur Ulang Hidup

3 min read

reset life, mengatur ulang hidup

Kalian pernah nggak, merasa diri sedang nggak karuan? Rasanya ingin kembali kepada momen saat kita rajin-rajinnya, atau kalau bisa, ingin rasanya hidup di reset lagi, kembali ke nol.

Seharian banyak waktu yang terbuang, tidak ada hasil kerjaan yang terlihat, dan diri seperti tidak mampu menghasilkan suatu hal yang manfaat bahkan untuk diri sendiri. Keadaan ini tentu tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Perjalanan hidup memang naik dan turun. Tapi, selagi kita berjalan dan mengupayakan dengan keras, bukankah akan ada jalan atau secuil hasil?

Reset life, Mengisi dengan Mengosongkan Diri

Baru-baru ini, saya mengalami suatu penyesalan yang cukup dalam. Saya merasa cukup gagal dalam mengelola keuangan. Saya merasa gagal karena belakangan saya baru menemukan formula untuk mengelola keuangan lebih baik.

Kejadian itu membuat saya menyesal. Meski, tentu saja tak ada gunanya. 

Well, selain kejadian di atas, ada beberapa momen juga yang sering membuat saya merasa hidup berantakan dan perlu untuk mereset hidup saya. Seperti setelah menstruasi, setelah berlibur, melihat laporan pembukuan keuangan keluarga atau ketika ingin melawan kemalasan.

cara mengatur ulang hidup

Nasi sudah menjadi bubur. Memang tak ada gunanya menyesali hal telah berlalu. Yang ada, kita perlu melihat dan menata kembali arah tujuan kita ke depannya. Cara ini menurut saya juga bagian dari self love. Agar kita lebih menghargai diri kita.

Untuk memulainya, kita perlu mengosongkan isi pikiran kita. Segala yang berlalu biarlah berlalu. Kini kita kembali mengisinya dengan mencoba menemukan kembali visi misi kehidupan, atau setidaknya mencari kemanfaatan dari diri.

How to Reset Life

Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menata ulang hidup. Dari berbagai cara yang sudah saya upayakan, berikut beberapa yang lumayan bekerja untuk saya. Jika cocok, kamu bisa mencobanya.

1. Lihat kembali tujuan hidup

Kalau lupa jalan, ingat kembali tujuan utama yang ingin kita capai. Saat saya memiliki mimpi, terasa sekali, hidup terasa lebih hidup. Saya punya tujuan yang perlu dicapai, jadi saya pun mengupayakan dengan sekeras mungkin agar tujuan tersebut tercapai.

Bisa jadi, karena suatu keadaan, kita jadi lupa pada tujuan kita. Biasanya itu terjadi karena kita sudah berada di kondisi yang nyaman. Beranjak dari kursi yang nyaman itu memang berat kan?

Makanya beberapa orang bilang, kita perlu punya impian banyak. Agar ketika impian satu tercapai, tidak serta merta merasa puas. Karena ada impian lain yang menunggu untuk dicapai. Cara terampuh untuk saya dalam mengingat impian saat ini adalah dengan menulis di bullet journal.

2. Memilah dan memilih prioritas

Saat membuat to-do-list, rasanya ingin sekali segala kegiatan kita masuk dalam list tersebut. Tentu saja tidak perlu. List dibuat sebagai prioritas dari pekerjaan yang segera kita kerjakan.

Dalam prosesnya, tentu tidak mudah untuk memilah hal-hal yang ingin kita lakukan. Jika demikian kita bisa mengukurnya dengan memastikan hal-hal yang masuk prioritas itu adalah hal yang SMART (Spesific-Measurable-Achievable-realistic-Timely).

3. Membuat tantangan diri

Saat hidup terasa biasa-biasa saja, membosankan dan tidak bergairah, kita biasa lho membuat tantangan untuk diri kita sendiri.

Jujur saja, menantang diri sendiri itu tidak mudah. Saya pun beberapa kali gagal. Hal yang cukup jitu agar tantangan tersebut terlaksana ya adalah dengan melakukan niat secara sungguh-sungguh dan mencatatnya. Kalau mau lebih, kamu bisa mencari komunitas yang sesuai dengan tantangan yang ingin kamu capai.

Oh iya, jangan meremehkan catatan kita yang kita buat ya. Kalau bisa masukkan di google calender dan timer juga. Sungguh, tulisan yang kita catat bisa sekali menghantui kita. Meminta tanggung jawab kita untuk segera melakukannya. Nggak percaya? Coba aja dulu.

4.  Mencatat rangkuman harian

Biar lebih terasa dan tahu apa saja yang kita lakukan seharian, coba buat rangkumannya kembali di buku harian kita. Lagi-lagi, buku harian ya.

Iya, saya menekankan penggunaan buku harian. Pengalaman saya, buku harian ini membantu sekali untuk membuat kita menjadi pribadi yang memiliki progres. Tentu saja ini hanya media semata. Prosesnya, masing-masing dari kita akan berbeda mengupayakannya. Cara lain juga tentu saja bisa. Pokoknya, cari saja yang sesuai dengan tipe yang kamu suka.

5. Decluttering

Decluttering biasa akrab dengan berbenah pada benda-benda yang kita miliki. Ya itu termasuk salah satunya. Selain itu, bisa juga artikan dengan menghempaskan segala yang membuat kita tidak bahagia.

Baca juga : Digital Decluttering

Orang-orang yang toxic, pikiran penat, kebiasaan buruk dan benda yang membuat kita tidak produktif bisa kita hindari terlebih dahulu. Ini bukan sekadar membuat kita fokus, tapi kita juga memberi ruang pada otak agar tidak rusak.

6. Tidak melakukan apa-apa

Di tengah pikiran yang terus bergulat, merasa semua perlu dilakukan, tapi merasa tidak berguna, ini mungkin saatnya kita untuk tidak melakukan apa-apa.

Jujur saja, tidak melakukan apa-apa itu ternyata sulit, lho. Lima menit saja tangan tidak menyentuh gawai, rasanya sudah gatal sekali. Maka dari itu orang-orang biasa melakukan kegiatan tersebut melalui yoga, berdzikir, semedi, dan kegiatan lainnya.

Tidak melakukan apa-apa bukan berarti kita sedang menganggur. Bahkan yang saya rasakan ketika tidak melakukan apa-apa itu, kita melatih diri. Melatih diri agar bisa mengontrol tangan untuk tidak menyentuh gawai, diam menikmati ketenangan, mengajak diri untuk berkontemplasi, atau sekadar mengkhayalkan suatu hal.

Penutup

Mengatur ulang hidup atau reset life itu rasanya seperti membuka sesuatu yang baru. Akan sangat menyenangkan rasanya ketika kita mengisi lembaran kosong ataupun gelas kosong tersebut dengan pena penuh warna warni maupun air yang kita sukai. Jika kertas tersebut sudah terisi penuh tulisan acakadut, tak apa untuk menyobeknya. Menyalin ulang hal-hal yang bagus, membenahi yang kurang, serta menantang diri. Begitupun juga dengan air yang keruh, kita cukup menyaring atau membuangnya saja bukan.

Apresiasi kita menjalani hidup, kitalah sumbernya. Reset life hanyalah salah satu cara agar kita tahu dan yakin bahwa kita berarti.

Ghina Hai, saya Ghina. Perempuan pecinta pagi, pendengar setia radio dan podcast, menulis tentang kehidupan perempuan dan hal terkait dengannya.

10 Replies to “Reset life, Pentingnya Mengatur Ulang Hidup”

  1. wah pas banget nih..sepertinya saya butuh mereset hidup saya saat ini. terima kasih sharing langkah2nya..mudah2an bisa mencobanya..

  2. Aku suka nih poin yang terakhir. Kadang dengan tidak melakukan apa-apa bisa menjadi awal dari sebuah rutinitas yang sebelumnya hectic.

  3. Hmm reset life, ini kayak kita mereset peralatan elektronik yang mendadak hang karena terlalu lama beroperasi atau memory-nya penuh.
    Peralatan yang canggih aja butuh reset apalagi kita yang manusia ini. Makasih sharingnya Mbak, jadi tahu step by step reset hidup kita.

  4. Saya belum berpikir buat menata ulang hidup ya.. tapi kalau saya jenuh saya refreshing dengan cara main-main sama kucing.. oh ya satu hal lagi,.. saya berusaha memenuhi self reward walaupun dengan cara sederhana.. misalnya ngantuk di siang hari, saya tunda kegiatan lain dan saya tidur sejenak.. ini cukup bikin refresh pikiran saya.. but nice tips nya mbak

  5. Aku nih pengeeen banget decluttering tapi belum sempet huhuhuhu. Kapan yaaa. Soalnya ada bayi dan balita juga sih hahaha. Kata Marie Kondi juga it doesn’t work if you have small kids HAHAHA. Tapi pengen segera. Semoga ada waktunya yaa.

  6. Perasaan useless ini pernah banget aku alami pas baru-baru menikah, gak punya temen lagi untuk diajak berdiskusi ((karena aku pindah kota)).
    Perasaan kesepian, semakin menjadi-jadi..

    Biasanya kalau uda begini, aku banyakin melakukan hal yang aku senangi, kaya berlama-lama baca buku, nonton dan kalau sedang mellow, aku menulis diary.

    Alhamdulillah, sekarang bannyak sahabat blogger. Jadi aku gak sendiri lagi…

  7. Kalau boleh mereset hidup kayaknya aku pengen mereset hidup dari awal deh. Hihi. Tapi nggak mungkin kan ya. Satu-satunya cara mereset hidup adalah dengan melakukan perubahan-perubahan dan kebiasaan kecil yang bisa berpengaruh pada hidup kita nantinya kayak yang dituliskan di atas

    1. Iya mbak, kadang aku pun begitu. Tapi waktu memang tidak bisa diulang. Jadi selagi masih mampu dan tahu solusi menghadapinya, so lakukan hal tersebu dengan baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Captcha loading...

error: Content is protected !!