Memiliki keuangan yang tetap sehat adalah pencapaian yang diharapkan banyak orang. Nah, keuangan yang sehat itu macam apa sih. Apa iya keuangan yang sehat itu yang punya uang banyak? atau keuangan yang sehat itu adalah keuangan yang cukup?
Oke, sebelum kita bahas tentang uang lebih dalam, saya mau mengawali dengan sebuah kutipan dari Om Malcom Gladwell dalam bukunya Outlier : The Story of Success. Apa itu kutipannya?
Achievement = talent + preparation
Malcom Gladwell
Coba direnungkan baik-baik, makna dari kutipan tersebut, gais? Hm, apa hubungannya sama urusan keuangan ya?
Urusan Keuangan Perlu Punya Persiapan
Ketika kita membicarakan crazy rich person, yang terbayang dalam benak itu ‘hmm, enak banget ya hidupnya, mau ini itu tinggal klik-klik saja.’ Lalu melihat diri sendiri, mau beli gawai baru aja, harus menyisihkan uang dari gaji, tirakat hidup lebih hemat, dan banyakin puasa.
Tapi kalian ingat nggak dengan cerita seorang istri yang ditinggalkan suaminya yang kaya raya, tapi kemudian karena si istri ini nggak tahu bagaimana cara kelola keuangan , akhirnya uang pun lenyap perlahan-lahan.
Well, ini bukan tentang nominal. Iya, meski memang nominal yang banyak banyak diharapkan banyak orang. Kembali ke kutipan Om Malcom tadi, pencapaian itu bukan sekadar talenta, gift, maupun privilege.
Baca juga : Hubungan Kita dan Uang
Persiapan ini adalah bekal yang seringkali diabaikan oleh orang-orang. Kalau membicarakan keuangan, kita lebih terbuai saat membuat rencana yang jarang diimbangi dengan persiapan dan kemungkinan yang akan terjadi.
Masalah berantai muncul dari kurangnya persiapan. Mendadak dipecat, lalu nggak punya dana darurat. Sakit, tapi nggak daftar BPJS atau asuransi kesehatan. Kaya tapi hutang di mana-mana. Uang banyak tapi nggak punya tujuan keuangan yang jelas dan nggak bisa mengelolanya dengan baik, dan masalah lainnya.
Persiapan ini bukan sekadar untuk diri sendiri. Tapi juga untuk orang-orang sekitar kita. Dengan memiliki bekal persiapan yang bagus, kita juga menjalani peran dan tanggung jawab sebagai individu yang tidak egois.
Lakukan Hal Ini Agar Kondisi Keuangan Sehat, Yuk!
Bang Diskartes, seorang financial planner, dalam podcastnya bilang bahwa financial plan memang penting. Tapi untuk memiliki keuangan yang tetap sehat dan nggak bermasalah lagi ke depannya perlu penguraian lebih detail, bagaimana sih seharusnya?
Nah, biar kita makin peka dengan kondisi keuangan kita, perlu banget untuk kita melakukan langkah-langkah sederhana seperti yang dipaparkan Bang Diskartes nih. Ya, meski katanya sederhana, tapi pergulatan ketika membicarakan keuangan dengan pasangan atau orang terdekat mungkin agak berbeda, ya.
1. Lihat kesalahan masa lalu
Kesalahan masa lalu memang sering membuat kita trauma untuk mengingatnya kembali, tapi kesalahan itu tentunya memberi pelajaran buat kita. Pelajaran yang membuat kita seharusnya lebih waspada dan tidak mengulanginya lagi.
Kesalahan masa lalu dalam mengatur keuangan misalnya. Angka-angka itu jangan hanya dipandangi semata ya, gais. Resapi, sesali, dan usahakan agar tidak terulang lagi.
Baca juga : Mengatur Keuangan Keluarga saat Lebaran
Jujur saja saya pun cukup berat untuk menuliskan kata ‘jangan sampai terulang lagi’. Iya, kita seringnya khilaf, ada kondisi yang tak terkendali, yang membuat budget tidak sesuai dengan realita.
Tapi tetap saja, melakukan evaluasi seperti ini seharusnya memberi efek kepada kita untuk lebih waspada. Buatlah mindset yang membuat kita lebih hobi untuk menyedikitkan pengeluaran. Semisal : dengan lebih sedikit pengeluaran maka tujuan finansial akan segera tercapai, bisa cepat-cepat pensiun dini, uangnya daripada untuk diri sendiri mending manfaat juga buat orang lain, dan mindset lainnya yang bisa kita buat sendiri tentunya.
2. Dua langkah di depan
Kamu mau berhutang? yakin mau berhutang? memangnya untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan? nanti kalau nggak bisa bayar hutang gimana? jangan remehkan bayar hutang meski pada saudara, lho. *eh
Memutuskan suatu hal dengan berbagai macam pertimbangan akan lebih melatih self control kita. Kemungkinan di depan mata bisa kita raba-raba lebih jelas dengan pertimbangan tersebut. Bekal ini tentunya berguna banget ketika kita akan mengambil keputusan dalam urusan keuangan.
Makanya persiapan seperti yang dipaparkan di atas itu perlu banget kita miliki. Bekal semacam dana darurat maupun asuransi membuat kita lebih tenang untuk melangkah, tapi seharusnya memang diimbangi juga dengan gaya hidup yang lebih terkontrol, ya.
Mau berhutang, pikirkan cara dan komitmen membayarnya. Buka investasi? ingat-ingat, itu uang yang dipakai uang dingin apa uang panas? Ingin pensiun dini? yakin dana sudah mencukupi? mau malas-malasan kerja? woy, tagihan di depan mata!
3. Cashflow lebih penting daripada asset
Ketika orang-orang berbicara tentang aset, investasi dan endebre endebre lainnya seputar pengelolaan uang, saya yakin ada banyak yang kemudian ikut-ikutan tanpa memperhatikan kondisi keuangan sendiri. Yang dipikir ya cuan, cuan, cuan mulu dalam bayangannya.
Iya, memang kita perlu melakukan investasi, punya aset, dan lainnya. Tapiiii? coba lihat kondisi keuangan kita dulu, deh.
Demi apapun impian dan rencana keuangannya, hal yang paling utama dibutuhkan hari ini adalah adanya uang untuk memenuhi kebutuhan saat ini. Yup, makanya perlu tahu dulu tentang yang namanya cashflow.
cashflow adalah laporan arus kas keuangan yang menunjukkan analisis terperinci tentang apa yang terjadi pada kas keuangan kita selama waktu tertentu. Dari arus kas ini kita tahu mana yang overbudget, mana yang harus dibenahi, dan tahu pasti bagaimana kondisi keuangan kita. Arus kas yang baik tentunya yang tidak melebih anggaran donk.
Makanya, penting banget untuk memahami kondisi kebutuhan kita terlebih dahulu ya sebelum ngomongin aset dan teman-temannya.
4. Breakdown resolusi
Punya impian lima tahun lagi punya rumah, dua tahun lagi punya mobil, dan 10 tahun lagi daftar haji, boleh. Tapi sebagai orang dewasa, bermimpi saja tidak cukup. Kita juga harus tahu cara untuk meraihnya.
Mengurai berbagai resolusi yang telah kita buat membuat kita jadi tidak terlalu halu untuk mewujudkannya. Kita juga jadi tahu tahapan apa saja yang perlu kita lakukan untuk mencapai impian tersebut tentunya.
5. Sediakan anggaran untuk pengetahuan
Hal ini mungkin masih jarang ya kita masukkan dalam alokasi anggaran bulanan kita. Bahkan saya pernah dengar cerita orang yang malah menyayangkan program yang malah ngasih kelas bukan uang.
HEYAMPUN, pengetahuan itu bisa jadi modal buat kita mendapatkan cuan juga, lho!
Pola pikir ini perlu banget kita tekankan baik-baik. Uang itu kalau kita belanjakan, ya langsung habis. Tapi uang yang kita alokasikan buat belajar, bisa jadi bekal buat kita mendapatkan kesempatan untuk mencari cuan, mendapatkan skill baru, maupun mendapatkan relasi dengan orang-orang kompeten.
Kan, saya sendiri yang sambil mendengarkan podcastnya, sambil nulis gini jadi meraba kondisi keuangan sendiri. Tulisan ini jadi pengingat deh buat mengatur keuangan. Harus merencanakan financial date, nih. Hhaha
Well, gimana, dari sekian trik sederhanaagar keuangan tetap sehat, trik mana yang paling nampol untuk mengubah keuanganmu agar lebih sehat? Yuk, sila tulis di kolom komentar ya.
Apalagi lagi pandemi gini yaa mba, “di rumah aja kok kurir paketannya bentar-bentar datang, duit dari mana itu belanjanya?”.
Wkwkwkwkw Salah satu pertanyaan yang sering nngo nih mba. Bisa jadi karena dirumah saja banyak planning yang dkerjakan yang tetap menghasilkan. Uang tetap masuk, kebutuhan sehari-hari tetap jalan, hutang kesana kemari tidak perlu..
rasanya kesalahan di masa lalu nih yang sering kali suka menjebak. padahal sebenernyaa bisa dijadiin pelajaran ya kalo kita bisa bener-bener kontrol pengeluaran.