Hai, hai, sudah mau pertengahan Januari aja nih. Semoga nggak kaget ya dengan judulnya, memang barusan banget tadi siang saya habis mengurus visa MVV untuk perjalanan ke Belanda.
Perjalanan tadi siang itu mengingatkan saya pada momen empat tahun yang lalu. Dengan tujuan yang sama dan cara menuju ke Kedutaan Belanda yang sama juga, yaitu jalan kaki dari hotel tempat kami tinggal.
Sebenarnya kami tidak perlu mengurus visa kembali dari awal kalau hanya di Belanda nggak sampai 6 bulan. Tapi ya gara-gara kita molor banget bahkan sampai dua tahun ya mau nggak mau harus urus dari awal lagi.
Aih, jadi cerita pembuatan visa empat tahun yang lalu. Udah mah nyampe Jakarta pagi banget, booking hotel pun belum bisa masuk karena baru bisa check in jam 14.00. Kita cuma bisa nitip barang doank. Dengan muka kucel, akhirnya kita langsung jalan kaki menuju kedutaan dan ambil foto. Wkwk, fotonya natural sekali, cyin. Tidak ada sentuhan make up sama sekali karena cuma bawa persyaratan visa aja. Weslah.
Nah, cerita mengurus visa ke Belanda saat pandemi pun beda lagi cerita.
Kami lebih prepare dalam urusan dandan. Wkwk. Iya, kami sudah mandi dan dandan donk berkaca dari pengalaman yang lalu. Tapi ternyataaaa… ada aja minusnya. Apa saja itu?
Persyaratan Mengurus Visa ke Belanda saat Pandemi Corona
Pandemi memang mengubah banyak hal ya. Tentu saja kita perlu menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Sengebet-ngebetnya kami untuk berangkat kembali ke Belanda pun, setelah pengajuan tiga kali, akhirnya baru kali ini di acc dan berjalan dengan cukup mulus.
Mengurus visa saat pandemi ribet nggak?
Hmm, dibilang ribet sebenarnya kalau untuk sekarang ini – saat tulisan ini dibuat – tidak cukup ribet. Asal kita melaksanakan protokol dengan baik, sudah instal aplikasi PeduliLindungi, dan mengikuti pengecekan saat masuk.
Yang berubah itu cuma satu hal, dan ini tidak ada keterangannya di webnya, yaitu tentang foto.
Yup, meski saya, suami, dan Nahla sudah lebih prepare well soal dandanan, wkwk, ternyata kita nggak bisa foto di kedubes lagi sekarang. Harus foto di luar. Ini dia yang bikin kita tadi molor sejam karena perlu nunggu studio foto yang baru buka satu jam kemudian.
Selain itu, sekarang juga diminta syarat-syarat di atas seperti Kartu Kelahiran dan Akta Nikah itu perlu diberikan fotokopiannya. Karena tadi kita kebingungan ngurusin foto, akhirnya minta bantuan sama teman deh buat fotokopikan file tersebut. Alhamdulillah, dia ikut membantu menguruskannya juga.
Oh iya, untuk pemberitahuan dulu ya. Jadi kita ini mengurus visa employment as researcher (suami kuliah s3 di Universitas Groningen). Jadi langkahnya mungkin akan cukup berbeda dengan teman-teman yang akan berangkat untuk bekerja atau s2 dan lainnya.
Baca juga : Ada Awul-Awul di Belanda
So, here we are, beberapa tahapan yang akan dilewati saat mengurus visa MVV (Residence Permit) ke Belanda :
- Pengajuan kampus lewat ISD
ISD adalah kantor pusat informasi yang mengurusi urusan internasional para mahasiswanya. Dalam ini ISD yang merupakan pihak kampus yang menghubungkan kita dengan IND (Immigration and Naturalisation Service) Belanda.
Kita hanya perlu mengisi formulir secara online yang diupload ke website ISD. ISD yang meneruskan ke IND. Saya dan anak yang memang tidak ditanggung kampus maka perlu membayar proses ini. Total yang perlu dibayar untuk saya yaitu 125 euro, dan anak saya 95 euro.
File-file yang perlu kita upload antara lain :
- Surat pengantar dari IND
- Passport
- Buku nikah (sudah bilingual)
- Akta kelahiran (sudah bilingual)
- Antecedent
- Sponsorship
- Otorisasi kampus untuk mendapatkan visa ke IND
- Menunggu pemberitahuan dari IND
Setelah pengisian formulir, tugas kita adalah menunggu email balasan dari IND yang memberitahukan diterimanya persyaratan serta berlanjutnya proses ke kedutaan besar.
Waktu yang diperlukan adalah sebulan. Meski dengan harap-harap cemas, insya Allah diterima kok selama persyaratan sudah terpenuhi dengan baik.
- Buat appointment ke Kedubes Belanda
Membuat appointment dengan Kedubes Belanda cukup cepat. Kita akan dikasih beberapa opsi hari untuk bertemu di kedutaan.
Biasanya kita akan diberikan jam yang sudah ditentukan. Unntungnya mereka tidak begitu saklek sih dengan jam tersebut. Tadi kita ke sana lebih awal karena mau ketemu sama teman yang kerja di sana juga. Eh gara-gara kurang foto jadi molor juga. Untungnya diurus dengan cepat juga. Orang-orang kedubes pun ramah-ramah sekali.
Alhamdulillah dengan persiapan lebih awal kami pun memilih untuk stay lebih awal di hotel lewat aplikasi Traveloka. Pandemi begini penting banget kan untuk mendapatkan informasi hotel yang patuh protokol kan. Untungnya Traveloka memberikan informasi lengkap serta kemudahan pembayaran dengan adanya Traveloka Paylater nih.
Eh iya ngomong-ngomong soal Traveloka Paylater, sekarang ini Traveloka lagi ngadain lomba blog nih, Traveloka Paylater Competition dengan hadiah total ratusan juta rupiah.
Kamu bisa cek informasi lebih lengkap dengan mengklik link berikut nih : https://www.traveloka.com/id-id/explore/tips/traveloka-paylater-blog-competition/109151.
Waaah senengnya mba balik lagi kesana :D. Aku belum pernah apply visa tipe begini sih, Krn biasanya kan visa turis doang. Baru2 ini bbrpa temen yg udah mulai traveling bikin Schengen melalui kedutaan Belanda dan mereka bilang LBH mudah dan biasanya lolos.
Trakhir bikin Schengen aku dr kedutaan Jerman soalnya. Ntr kalo udh bisa traveling, mau bikin lagi tapi dari Belanda juga 😄
Foto naturalnya kok bikin aku penasaran ya wkwkkw, harusnya ditayangkan dong mba, biar imajinasiku tidak mengembara. Tapi thank ya mba sharingnya jadi bikin ilmu baru
Salam kenal mbak ghina,
mohon berkenan untuk sharing untuk proses pembuatan MVV dokumen apa saja yang perlu dilakukan apostille, apakah juga termasuk buku nikah ya? rencana istri nantinya baru akan menyusul, apakah proses apostille buku nikah bisa dilakukan sekarang ya walau mungkin istri baru nyusul tahun selanjutnya
Hallo mas edi. salam kenal juga. iya buku nikah juga perlu mas. insya Allah bisa dilakukan sekarang kok..
Halo Mbak Ghina, salam kenal
untuk tempat fotonya sekarang ada dimana ya Mbak? kalau dulu kan di dalam di dekat loket, kalau sekarang, “di luar”-nya itu dimana ya? Kemudian, dokumen yang dibawa ke kedutaan apakah seluruhnya harus diberikan apostille kemenkumham dulu? terimakasih
Hallo Kak.
Untuk cetak fotonya itu kita di Plaza Festival GOR Soemantri. Masuk ke plazanya terus perempatan pertama belok kanan mentok sblh kanannya.
Iya kak semua di-apostille dlu di Kemenkumham. Semoga membantu dan lancar prosesnya ya.