Ghina Hai, saya Ghina. Perempuan pecinta pagi, pendengar setia radio dan podcast, menulis tentang kehidupan perempuan dan hal terkait dengannya.

Seni Menikmati Kebosanan

2 min read

bagaimana cara mengatasi kebosanan

ghinarahmatika.com – Secara tiba-tiba suami saya membereskan ruangan tamu. Saya terheran-heran donk. Jarang banget soalnya dia beberes di ruangan tersebut. Lalu dia bilang ‘let’s do something boring’. Makin melongo lah saya.

Mau dibilang tumben takutnya pundung, disanjung nanti terlalu senang dia, wkwk

Setelah saya bertanya kenapa, dia bilang dia ingin mengurangi penggunaan gadget, tapi dia juga sedang bosan sama revisi disertasinya. 

Lho, terus apa hubungannya melakukan hal yang membosankan dengan beberes? Bukannya kita terbiasa mencari hiburan saat diri sedang mengalami kebosanan?

Cara Menikmati Rasa Bosan

Well, kondisi kebosanan sendiri menurut J. D Eastwood biasanya muncul saat perasaan kita sedang gelisah, tidak puas, dan kelelahan mental. Tentunya wajar untuk merasakan hal tersebut. Bahkan bagus lho untuk kondisi mental kita.

Siapa sih yang nggak bosan dan malas untuk beberes, lipat baju, cuci piring atau baju, dan pekerjaan rumah lainnya? Kadang sama pekerjaan yang itu-itu saja pun kita juga malas kan ya?

Baca juga : Decluttering, Memaknai Kepergian Dengan Sadar

Sebagai ibu rumah tangga sendiri saya merasakan hal begitu kok. Apalagi setelah punya anak, bisa dihitung dengan bilangan menit itu rumah bakal berapa lama bersihnya. 

Padahal saat sedang merasa bosan, melakukan hal rutin pun rasanya lama sekali selesainya. Inginnya ya rebahan sambil nonton drama korea gitu. Tapi kan mau tak mau, memang harus saya lakukan segera. Kalau ditunda-tunda, malah perasaan saya yang makin nggak tenang, kerja nggak nyaman, dan tidur pun nggak nyenyak 😀

Namun ternyata ada beberapa hal yang membosankan tapi bagus untuk kerja otak kita.  Pekerjaan tersebut terlihat biasa saja bagi kita. Bahkan cenderung membuang-buang waktu.

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menikmati kebosanan, seperti :

1. Tidur

Siapa tidak suka tidur? 

Semua hampir suka tidur. Tapi pekerjaan dan keresahan kita seringkali membuat pikiran melayang ke mana-mana dan akhirnya jadi susah tidur. Sebagai perempuan, saya lumayan sering mengalami hal tersebut.

Padahal otak kita itu bekerja terus 24 jam. Padahal otak juga punya limitasi untuk bekerja. Makanya tidur jadi momen penting untuk mengistirahatkan sejenak tubuh kita dari berbagai pikiran, ya meskipun sebenarnya otak masih bekerja. Namun setelah terbangun dari tidur, otak dan tubuh kita pun bisa kembali fresh.

2. Tidak melakukan apa-apa

Tidak melakukan apa-apa itu kelihatannya mudah namun ternyata susah. Hari-hari kita terlewati tanpa sekejap pun ingin diam dan tidak melakukan apa apa. Coba saja lepaskan itu ponsel, laptop, buku, dan kita diam saja. Pasti dalam waktu lima menit saja kita sudah merasa bosan.

Padahal kita sedang memberikan jeda pada tubuh. Seperti mobil yang butuh istirahat, kita mengerem sementara otak untuk bekerja agar kembali siap bekerja dan lebih produktif.

mari menikmati rasa bosan

Leo Babauta pun kemudian menjelaskan tentang seni untuk tidak melakukan apa-apa. Menurut Leo, hal itu penting. Ada banyak manfaat saat kita tidak melakukan apa-apa. Kreativitas meningkat, memunculkan berbagai ide-ide segar, dan meningkatkan fokus kita. 

3. Jalan kaki

Jalan kaki jadi salah satu kegiatan membosankan yang tidak cukup membosankan menurut saya. Bahkan jadi hobi saya belakangan ini. Sekalian jalan, seluruh tubuh anggota tubuh kita sedang diresfresh.  sambil cuci mata, melihat pemandangan baru, mengasah mata agar lebih bermata, telinga lebih jeli dan tentunya tubuh juga bisa sehat lewat jalan kaki.

Ketika kita jalan kaki, otak dan otot kita bekerja dan saling berkomunikasi. Menjejakkan kaki menyentuh tanah membuat kita lebih peka terhadap alam sekitar, dan bonus bagus juga untuk kesehatan kita. 

Menikmati Kebosanan dengan Killing Time

Menghabiskan waktu di sini bukan untuk pekerjaan, main gim, apalagi nonton drama korea. Ya, saya tahu semua itu adalah hal yang sangat tepat untuk menghilangkan rasa bosan. Tapi membunuh waktu dengan melakukan hal-hal yang nampaknya biasa-biasa saja justru bagus. Bisa membuat kita menemukan kesibukan lain, bahkan melatih kontrol diri.  

Nyatanya konsep membuang-buang waktu tidak selalu buruk. Duduk diam saja, jalan kaki, maupun tidur toh hasil penelitian yang menunjukkan hal positif. Hal yang dilakukan suami saya yang tiba-tiba beres-beres ruang tamu bahkan menurut ilmu saraf bisa memberikan pengaruh terhadap cara kerja otak, mengurangi stres, dan mengumpul semangat agar lebih siap menghadapi pekerjaan dengan lebih baik.

Baca juga : Bersih-Bersih sebagai Terapi Stres

Bahkan mengutip dari Psychology Today, kebosanan itu bisa memotivasi kita menemukan ide baru. Semisal yang tadinya cuci piring cuma untuk peralatan makan saja, bisa donk sekalian membersihkan wastafel cuci piring juga, lapnya sekalian dicuci. Panci dan wajannya juga sekalian. Sampahnya sekalian dibuang, dapurnya juga bisa tuh sekalian disentuh, kan. Haha. Pokoknya diresapi dan dinikmati lah satu persatu.

Tentunya kita bosan dan pasti malas seringkali menghampiri untuk melakukan hal-hal tersebut. Ngapain juga harus repot-repot jalan kaki, bebersih, atau tidur sementara pekerjaan menggunung kan?! Di situlah kita ditantang untuk belajar mengontrol diri sendiri.

Kemampuan mengendalikan diri dan fokus ternyata berkorelasi dengan kemampuan kita menangan kebosanan. Kebosanan yang kita rasakan perlahan-lahan bisa lho menjadi hal yang menyenangkan. Bahkan menurut beberapa penelitian, menikmati kebosanan ini dapat berpengaruh bagus untuk mental dan kreativitas kita. So, jangan takut bosan, tapi nikmatilah hal-hal yang kebosanan tersebut dengan enjoy.

sumber :

https://www.forbes.com/sites/bryanrobinson/2020/09/02/why-neuroscientists-say-boredom-is-good-for-your-brains-health/?sh=71a09e981842

https://www.psychologytoday.com/us/blog/science-choice/202004/5-benefits-boredom

Ghina Hai, saya Ghina. Perempuan pecinta pagi, pendengar setia radio dan podcast, menulis tentang kehidupan perempuan dan hal terkait dengannya.

5 Replies to “Seni Menikmati Kebosanan”

  1. Wah sangat inspiratif tulisan ini. Saya baru tau bahwa utk hindari kebosanan dpt tidur, tidak melakukan apa, jalan kaki. Tujuannya supaya bisa fokus lagi. Pengin dicoba atau dipraktekkan.

  2. Tulisan yang ringan tapi menghangatkan, saya juga baru menyadari ternyata kegiatan weekend dengan beres-beres rumah bisa menjadi healing. Tidak harus jalan-jalan ke tempat yang mahal, jika hati kita sudah puas mengerjakan itu semua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Captcha loading...

error: Content is protected !!