Ghina Hai, saya Ghina. Perempuan pecinta pagi, pendengar setia radio dan podcast, menulis tentang kehidupan perempuan dan hal terkait dengannya.

Mengisi Liburan Seru dengan Belajar Berbelanja Bersama Anak

3 min read

cara mengisi liburan seru dengan belajar belanja

Ghinarahmatika.com – liburan musim panas akhirnya telah tiba nih. Saya dan anak pertama  saya, Nahla, mulai merencanakan berbagai kegiatan untuk mengisi liburan yang lamanya sampai 6 minggu ini. Lama banget cyin, kalau nggak disusun, bisa-bisa tiap hari keluhan bosannya bakal sering.

Well, karena sekarang usia anak sudah 7 tahun, saya jadi pengen banget menerapkan kegiatan berbelanja sama dia nih. Kebetulan juga di sekolahnya sudah belajar berhitung dan mengenalkan tentang mata uang. Kalau masa kecil saya dulu mah sebelum SD kayaknya udah sering gitu disuruh ke warung sama ibu buat beli kebutuhan sembako. Tapi anak zaman sekarang agak challenging ya ternyata.

Baca juga : Cara Mengisi Liburan Seru dan Menyenangkan

Apalagi sekarang ini kami tinggal di Belanda, yang mana banyaknya menggunakan cashless untuk pembayaran. Wah, sensasi transaksi jual beli sembari ngitung duitnya jadi kurang dapat sih. Tapi tetap ada banyak kok yang bisa kita ajarkan pada anak. Apa saja kirakira ya?

Hal yang Bisa Anak Pelajari dari Kegiatan Berbelanja

Yup, ternyata ada banyak hal kok yang bisa anak – anak pelajari saat berbelanja. Ternyata bekal ini juga penting banget kok untuk mengenalkan literasi finansial anak sedari dini. Nah, berikut beberapa hal yang bisa kita kenalkan kepada anak-anak saat berbelanja nih : 

1. Belajar membuat daftar belanja

Asyiknya kalau kita membuat daftar belanja bersama dengan anak nih. Saya biasanya sambil minta tolong anak untuk mengecek kebutuhan dapur yang kira-kira dibutuhkan. Wah, kalau dia sih senang banget. Apalagi kalau harus mengecek keperluan jajan yang sudah tidak ada. Listnya bisa lumayan, haha.

Tapi lewat list belanja juga jadi mengajarkan bahwa list tersebut hanya sebagai pengingat. Kadang bisa jadi bakal ada tambahan lagi atau list yang sudah ada tidak jadi dibeli. Secara nggak langsung mengajarkan fleksibilitas juga kan biar nggak saklek.

2. Membandingkan harga

Membandingkan harga ini bisa kita lakukan saat berbelanja offline maupun online. Sering juga dulu saat belanja saya memberi tahu anak tentang berbagai aplikasi belanja online. Kadang juga saya sering selipkan perbandingan harga di marketplace dan di toko retail. Secara nggak langsung jadi belajar berhitung kan!

Baca juga : Bekal Dasar yang harus Dikuasai Anak Muslim saat Baligh

Lewat membandingkan harga suatu barang, kita juga bisa mengajak anak untuk membuat keputusan terhadap barang yang ingin dia beli. Sembari memberi acuan berbagai harga dari produk yang ada. Mau yang lebih murah atau lebih mahal? Biasanya sih disitu campur tangan saya sih yang memutuskan untuk pilih yang murah seringnya, hehe

3. Mencermati harga dan diskon

Kayaknya memang ada banyak hal berkaitan dengan matematika nih kalau belanja tuh. Apalagi kalau ada tanda harga diskon. Sebagai emak–emak kita biasanya terbelalak dan langsung aja pilih barang yang dapat korting tersebut. 

Potongan harga ini juga menjadi media kita untuk mengajarkan anak berhitung dan belajar tentang prosentase harga suatu barang dan mempertimbangkan pilihan terbaik.

4. Mengajarkan anak tentang kebutuhan dan keinginan

Nah, ini nih masih PR banget buat saya. Seringkali saat berbelanja dengan anak, dia suka sekali minta dibelikan jajan yang tidak ada di list belanja kami. Seringnya saya perbolehkan dengan hanya minimal 1–2 jajan saja.  Sayangnya sering melengos dari yang seharusnya.

Timbullah perdebatan sengit antara ibu dan anak. Meski seringnya saya yang menang untuk melarangnya, namun setelah belanja itu sikap si anak jadi berubah ngambek, cemberut, dan marah-marah sesampainya di rumah. Heuheu

Jadilah setelah itu ceramah ala emakemak pun muncul, wkwk. Disitu saya beri tahu anak tentang sikap tidak baik dari impulsive buying dan fakta-fakta dari beberapa belanjaannya yang hanya teronggok begitu saja di ruang bermainnya.

5. Mengenalkan cara pembayaran dengan teknologi

Seperti saya ceritakan sebelumnya, bahwa di sini itu sudah banyak banget pembayaran yang menggunakan cashless. Saya pun sangat jarang menggunakan uang cash. Di sini pun kebanyakan yang bayar cash dan ketemu kasir itu ya orang orang sepuh. 

Anak saya sampai pernah bilang, kita tuh nggak ngeluarin uang ya kalau belanja jadi tinggal ambil-ambil aja’, haha. Anak anak!

Maka saya tunjukkanlah tentang transaksi pembayaran secara online. Memperlihatkan anggaran belanja, serta pengeluaran yang dihasilkan dari belanja mingguan tersebut. 

Belajar Belanja Lewat Games

Nah, agar kegiatan belajar berbelanja lebih seru, saya pun mengajak anak saya untuk bermain game.  Yup, main game. Tentunya game yang berada di bawah pengawasan saya. Kami pun memainkannya di menggunakan laptop. Nama websitenya adalah www.mortagagecalculator.org. Coba buka deh, unik-unik permainannya, lho!

Idle Hypermarket Empire

Mau memberi tahu anak gimana sebuah toko berdiri? Game ini cocok banget untuk kalian mainkan, lho. Caranya cukup mudah kok, kita yang bermain game berperan sebagai pemilik toko tersebut. Seru kan!

Permainan Idle Hypermarket Empire jadi simulasi untuk melatih kita berposisi sebagai pemilik sebuah toko. Kalau kita yang bermain game, kita bisa memilih pekerja, mempekerjakan manager untuk mengatur siklus pekerjaan di toko, mengadakan pelatihan untuk para pekerja, bahkan nantinya kalau kita mau jual toko tersebut, kita juga bakal belajar tentang proses IPO, nah di sinilah nantinya skor kita tinggi dan kita jadi pemenangnya deh.

Tap Supermarket

Simulasi toko kelontong ini agak sedikit beda dengan game sebelumnya. Game yang ini justru lebih memposisikan kita sebagai manager toko tersebut. So, kamu punya kewenangan untuk mengatur kondisi toko supaya kondusif dan laris manis.

Kemampuan menata display toko diasah nih di sini. Kita juga kudu jeli untuk mengisi kalau ada stock yang kosong, mengecek dan melayani para pembeli yang mengantri, serta tentu targetnya adalah naiknya penghasilan sehingga bisa memperbanyak display lagi untuk produk lainnya. 

Nan, selain game tentang simulasi toko kelontong di atas, di website tersebut juga ada banyak game lho. Kamu bisa ajak anak-anak bermain tentunya sambil ditemani ya.  Syukur–syukur bisa main bareng sih, makin seru deh liburan mereka.

Ghina Hai, saya Ghina. Perempuan pecinta pagi, pendengar setia radio dan podcast, menulis tentang kehidupan perempuan dan hal terkait dengannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Captcha loading...

error: Content is protected !!