Terkadang yang tanpa kita rencanakan atau rencana yg hanya sekelebat muncul dalam benak itu tetiba datang lebih nyata daripada apa yang telah kita rencanakan sebelumnya.
Seperti untaian kata yang selama ini semakin sering bercerita. seujung-ujugnya kamu muncul, telah sederet cerita terukir. Sesaat jatuh itu datang secepat kilat pula untuk bangkit, sebarisnya doa yang teruntai, sekejap kemudian menguatkan, meyakinkan, mengingatkan, mendekatkan, dan mampu membuat senyum itu muncul.
Jika memang menunggu itu adalah aktif, pun demikian dengan ditunggu, karena “di” disini tidak sekedar diam dan pasif. tapi harus mengencangkan sabuk lebih kuat untuk dapat sampai pada tempat orang yang menunggunya, harus menjadikan kita lebih berarti untuk kita nanti, harus mampu mengukir warna cerita yang lebih berkesan. Ya ini bukanlah keharusan yang dituntut, tapi keharusan yang tertuntut. Karena keharusan ini datangnya dari kehendak, bukan dari paksaan.
Memang tidak ada yang menyenangkan dari keduanya. aku tidak suka dengan menunggu, maka aku juga tidak begitu suka saat membuat orang lain menunggu terlalu lama.
Mungkin akan ada berderet-deret cerita yang akan muncul selama “masa aktif” ini berjalan. jika memang demikian nyatanya, semoga pada masanya nanti dapat menjadi cerita yang masuk pada realita bersama. Semoga. Amien. 🙂
Krapyak, 17.36. 20 Maret 2014.