saat fikiran penuh dengan pemikiran yang membuncah, Tulislah. Kata Ayahku dulu, kakekku kemana-mana selalu membawa buku saku kecil unuk mencatat apa-apa pelajaran yang didapatkan.
Buat aku sendiri, menulis itu adalah inspirasi, pengingat, pencambuk, penyemangat, dan pemegang sejarah terkuat. Kenapa demikian?
kamu tahu ketika kita akan menulis untuk mengerjakan tugas, tentu kita harus membaca materi terlebih dahulu. Pak Zuhairi Miswari bilang, seorang penulis itu pasti adalah seorang pembaca yang baik. tentu saja, karena saat itu akan banyak inspirasi yang muncul untuk kita tulis, memberikan inspirasi dan tentunya memberikan tambahan pengetahuan buat kita bukan? .
Menulis itu adalah pengingat. tentu saja demikian. Aku kemarin pernah terjatuh dan dijahit sebanyak 6 jahitan, sejak saat itu entah kenapa aku merasa banyak kosakata yang hilang dari ingatanku. saat aku tahu apa yang dimaksud un namun aku keseringan lupa apa namanya. Untungnya sejak aku MTs hingga sekarang aku rajin untuk menulis diary. meski tidak setiap hari diisi, setidaknya ada beberapa peristiwa penting yang aku tulis, cukup membantu ingatan bukan?
Saat mulai malas-malasan untuk melakukan segala sesuatu, menulis juga merupakan pencambuk supaya kita tidak malas-malasan lagi. Seringnya tidak mencatat peristiwa penting dalam hidup juga rasanya menjadi sangat sayang untuk terlewatkan. saat kembali membuka Buku Merah Diary yang penuh dengan cerita-cerita haru-biru, itu bisa menjadi cambuk untuk sebuah koreksi atas sebuah kesalahan. saat kembali menulis (kembali) menegur kita betapa seringnya kita membuang waktu untuk hal-hal yang tidak berguna dan masih belum bisa juga untuk mengambil hikmah dari sebuah peristiwa.
Dan karenanya, Menulis merupakan kekuatan untuk selalu belajar, membaca, menulis, mencatat sejarah dalam kehidupan. kamu tahu, Karena penulis tak pernah mati (karyanya) !
Menulis adalah cara untuk mengikat ilmu ^^