Pandemi Ini menjadi awal yang mengerikan bagi kita semua. Awalnya terrasa asing. Tak terraba. Bahkan tak terkira. Bahwa tahun ini segala kegiatan harus dihentikan utuk menghentikan penyebaran virus yang ganas. Virus Corona alhasil hingga hampir dua bulan ini memberikan banyak sekali hal-hal lama yang terabaikan untuk dilakukan kembali.
Beberapa hal yang dianjurkan untuk mengurangi persebaran virus corona ialah berkaitan dengan kebersihan. Kebersihan memang sebagian dari Iman. Namun perlu diketahui, bahwa tahu tentang kebersihan saja tidak cukup. Kita perlu tahu juga, bagaimana cara-cara membersihkannya.
Belajar fiqih pun, yang pertama akan kita pelajari adalah tentang kesucian. Karena jika badan tidak suci, nggak menjadi sah donk sholatnya. Tapi, orang mandi keramas itu bukan berarti udah suci smisal dari haid atau senggama ya. Ada niatnya, tata caranya, memperhatikan jumlah air ataupun airnya mengalir atau tidak, dan lain sebagainya.
Nah, balik lagi ke virus nih. Virus yang ukurannya tidak bisa dilihat dengan mata telanjang ini, dapat dengan mudah berpindah dan menyebar melalui droplet (cairan yang keluar dari bersih dan batuk). Makanya, digaungkan untuk tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut. Karena yang gatel untuk menyentuh ketiga bagian tubuh itu adalah tangan, maka tangan harus dicuci dengan cara yang benar.
Preventif Menjaga Diri dengan Menjaga Kebersihan
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
Di sebuah WAG, ada seorang yang membagikan tulisan tentang orang sepuh yang bertanya-tanya tentang virus corona dan pencegahannya. Setelah dijelaskan dengan singkat, Simbah lalu berucap : Lah, semua anjuran itu udah dilakukan sejak nenek moyang kita dahulu. Kalian hidup modern, tapi malah hal-hal yang seperti itu banyak kalian tinggalkan!
Nah lho, saya kan jadi mengawang-ngawang ingatan dahulu. Mengingat kembali wejangan simbah yang dititipkan pada anak cucunya. Hmm, ternyata tidak saya temukan. Tapi, ketika bertanya kepada suami saya, memang iya ada.
Masyarakat Indonesia kebanyakan adalah Petani. Maka, zaman dahulu hal seperti itu wajar. Biasanya sebelum masuk rumah, dengan keadaan badan penuh dengan kotoran dari sawah, maka persediaan air untuk cuci kaki dan tangan disediakan di depan rumah.
Hal itu mungkin yang tidak saya dapati, karena orang tua saya bukan petani. Sawah yang katanya luas cukup untuk tujuh keturunan milik kakek saya, entah ludes dijual untuk apa saja. Ternyata, kegiatan bertani memberikan banyak pengajaran dan pembelajaran.
Meski, mungkin cuci tangan sudah menggunakan sabun dan air mengalir. Ternyata, ada yang terlewat. Bahwa, mencuci tangan pun tidak hanya sembarang cuci tangan. Ada tata caranya agar virus ini benar-benar dibasmi sampai tak tersisa.
Oh iya, jika keadaan sedang di luar dan tidak memungkinkan untuk cuci tangan, bawa hand sanitizer ya. Tapi inget jangan sering-sering semprot, karena nanti malah virusnya akan menjadi kebal.
Gunakan Adab saat Bersin dan Batuk
Hal ini pun sebenarnya bukan hal yang asing lagi. Adabnya memang kita diharuskan menutup mulut dikala bersin ataupun batuk. Cuma, dulu belum ngeh banget bahwa dari percikan ludah itu bisa membawa virus sampai sebegitunya.
Nah, ternyata menutup juga tidak sekadar menutup doank pake tangan. Dulu, orangtua saya mengajarkan saya untuk menutup mulut dengan menggunakan punggung tangan. Ternyata, harusnya kita menggunakan bagian dalam sikut. Karena, bagian punggung tangan masih memungkin kita menyentuh barang-barang dan menempalkan virus lewat punggung tangan itu.
Jika perlu, setelah bersin dan batuk langsung dicuci saja ya bagian dalam sikutnya. Bisa juga menggunakan tissue. Atau lebih, aman ya gunakan masker.
Menjaga Jarak
Nah, selagi kita sedang bersih ataupun batuk, ternyata semportan droplet yang keluar dari mulut kita bisa mencapai ribuan lho. Nggak keliatan ya ternyata sampe segitu banyaknya. Makanya, kita pun diwajibkan untuk menjaga jarak.
Menjaga jarak kemudian lebih dikenal dengan social distancing . Eit, tapi meskipun harus menjaga jarak, bukan berarti bahwa kita nggak suka sama orangnya, ataupun dianggap tidak sopan nih. Perlu dimaklumi dan dipahami oleh semuanya, ini adalah salah satu cara untuk mencegah penularan virus. Adab pun menyesuaikan keadaan bukan?
Tidak Berjabat Tangan Dulu
Lagi kan, Adab perlu menyesuaikan dengan keadaan. Jika memang kemadharatan bisa dicegah untuk tidak berdekatan dan tidak berjabat tangan dulu, bukannya nggak sopan ya.
Meskipun adat kita, jika bertemu dengan orang harus jabat tangan dulu, apalagi bertemu dengan yang dituakan. Tapi, untuk keadaan sekarang ini tidak dulu tidak apa-apa ya. Kita sedang berbuat kebajikan kok, mencegah penularan virus dengan tidak berjabat tangan.
Bersihkan seluruh benda yang tersentuh
Ini menjadi perhatian utama, terutama bagi Ibu. Karena bisa jadi sentuhan tangan yang membawa virus menyentuh gagang pintu, saklar, gagang ciduk, wastafel, dan bahkan uang serta makakanan yang kita beli.
Selalu sediakan desinfektan yang sudah dicairkan dengan air ya. Menurut LIPI prosentase 90 persen desinfektan, 10 persen air. Nah, nanti disemprotkan ke kain atau tissue dulu, baru dilap ke barang yang tersentuh tersebut.
Untuk kita yang sudah keluar rumah, taruh semua benda di luar, lalu bersih. Sementara, kita sendiri harus langsung ke kamar mandi, mandi dan cuci baju yang telah dipakai. Jangan sentuh apapun sebelum bersih semuanya.
Pergunakan Masker
Saya bukan tipe yang nyaman jika menggunakan masker. Ternyata banyak juga yang setipe dengan saya. Tapi, dalam keadaan begini, menggunakan masker adalah sebuah kebutuhan dan kewajiban.
Meski awalnya menggunakan masker hanya untuk yang sakit saja. Namun setelah melihat wawancara dengan dr. Kim Wo Joo dari Korea Selatan tentang mampunya masker mengurangi jumlah yang terpapar virus, kemudian WHO dan Pemerintah Indonesia pun akhirnya mewajibkan siapapun yang akan keluar rumah untuk menggunakan masker.
Gunakan Aplikasi PeduliLindungi
Sebenarnya ada beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk mendeteksi ketemunya kita dengan orang-orang yang terpapar virus. Nah, aplikasi PeduliLindungi ini bagus banget. Jika semua mengunduh dan menggunakan aplikasi ini dengan baik, akan terdeteksi dengan baik juga.
Kamu bisa mangunduhnya lewat aplikasi appstore dihpmu. Setelah mengunduh, masukkan nomermu, dan janga lupa pasang bluetooth. Aplikasi ini hanya akan bekerja jika kita menyalakn bluetooth kita.
Ayo, semua unduh aplikasinya. Lancarnya penggunaan aplikasi ini tergantung dari kerjasama kita semua, lho.
Nah, yang terakhir. Jika memang tidak kemana-mana, dan ada keperluan genting yang memaksa, berada di rumah saja adalah pilihan terbaik. Gunakan kemajuan teknologi untuk memenuhi kebutuhan hidup kita. Waspada dan lebih berhematlah.
Mari, tunjukkan jika kita adalah masyarakat yang taat dengan mentaati aturan yang diterapkan. Semakin kita taat, akan semakin cepat lenyap virusnya.
Betul sekali. Kita harus saling menjaga dengan mematuhi protokol kesehatan agar pandemi segera berlalu.