Tetiba sedatangnya Bapak di ruang ngaji, beliau mengawali ngaji kali ini dengan sebuah Hadits :
Man Yuridillahi Khoiron bihi Yufaqqihu fiddin. “
Artinya : Jika Allah menghendaki kebaikan pada seseorang, maka Dia akan memberi kemudahan memahami agama.
secara mendalam bapak menguraikan kata-kata tersebut dan sekaligus memberikan pernyataan kebalikan dari pemaknaan hadits tersebut. “Maka jika Allah tidak menghendaki kebaikan, pada siapapun itu, meskipun dia adalah anak kyai, maupun anak seorang pejabat dan lain sebagainya, jika Allah tidak mengehndaki, maka Dia tidak akan memberi kemudahan dalam memahami agama.
Nduk, wong sing njogo Qur’an iki abote ra karuan, wonge serius yo kerono abote kuwi. Nek wong sing seneng moco sholawat kuwi yo wonge sante. kerono amalan lan tanggungjawabe kuwi bedo. makane sing tenanan.
Lagi, bapak selalu menekankan hal itu. Tapi terkait dengan hadits tersebut. sangat membekas jika memahami artinya satu per satu. makanya Bapak bilang "Hidayahi tu sangat mahal harganya”. Bahkan mungkin sangat langka, karena untuk mendapatkannya pun tidak semua orang bisa, dan untuk tetap berada dalam “hidayah"Nya saja itu tidaklah mudah.