Al-Qur’an datangnya dari atas (langit), penguasaan dari Sang Pemilik Langit. tak dapat diubah walau senoktah pun. Dan shalawat itu datangnya dari bawah (bumi) yang dibuat oleh manusia untuk membuktikan cinta yang didendangkan untuk memuji kekasihNya.
Relasi Qur’an dan shalawat
Terdapat berurai shalawat yang berlantun untuk menunjukkan kecintaan pada sang Penyeru kebenaran. Karenanya, adanya dua hal tersebut, Qur’an dan shalawat. merupakan penyatu antara lapisan bawah dan lapisan atas yang dipertemukan dengan bukti keseimbangan akan dunia dan akhirat.
“Karenanya, Nduk. Ibu sebagai penghafal Al-Qur’an menjadi seimbang dengan Bapak yang memegang shalawat. terhubungan jalinan yang kuat dengan hubungan horizontal dan vertikal antara keduanya (Qur’an dan shalawat).
Ndawuh Bapak di penutup ndawuhnya pada malam jumat kemaren. 25 Oktober 2013.
Lalu seusainya ngaji, kita para santri ngobrol-ngobrol, terus ada yang nyeletuk “aku juga pengen donk kayak bapak-ibu”. Haha