Setelah melewati tahapan mengasihi dengan ASI, tepat 2 tahun 3 bulan, kini Nahla memiliki kegiatan menarik lain, membaca (gambar) buku. Ya membaca buku-buku yang penuh dengan gambar sambil sesekali ku berikan tebak-tebakan, dan dia mengalihkannya dengan mencoba mengikuti nada pertanyaanku “ ini apa hayooo?’ saat dia tidak mengetahui jawabannya. cilik-cilik wis iso mengalihkan ngono nak. 😵
Untuk menghindari kesepian dari hilangnya momen menyusui, -yang bahkan ada seorang ibu tidak tega menyapih karena takut merasa ‘kehilangan’- sebagai seorang ibu kita juga perlu cara untuk menguatkan diri sendiri, demi kuatnya tekad anak untuk tersapih. Momen menyusui memang mampu menjadi obat tidur untuk si bayi, dan ternyata bagiku menyusui juga menjadi obat tidur saat seringnya otak memikirkan hal-hal yang sebenarnya tak dipikirkan. Maka mencari ‘pengikat’ agar momen sebelum tidur tidak hilang, sembari memeluk bayi, ada banyak hal yang dapat kita lakukan, jika mau. Hoho
Menjelang tidur adalah saatnya untuk melakukan ‘sounding’, pikirku. Entah sih teori macam apa ini, tapi dari cara asuh yang dipraktekkan sebelum-sebelumnya, mengulang-ngulang adalah kunci membuat anak ingat dan paham. Ingat karena jelas hal yang dimaksudkan diulang-ulang dan sering dilakukan, paham karena kita mencontohkan, atau setidaknya kita mengkomunikasikannya sebagai bukti kita meresponnya dan dia merespon maksud kita juga.
repeated human contact like touching, cuddling, talking, singing and gazing into each other’s eyes make your newborn’s brain release hormones. These hormones help your baby’s brain to grow. And as his brain grows, he starts to develop memory, thought and language. — Bonding and attachment
Maka cara agar bonding anak dan ibu tetap terikat, kita harus mengikatkannya. Melakukan sounding dengan mereview cerita seru hari ini, menyanyikan lagu, bersholawat, mendongengkan sebuah buku, mengaji, tebak-tebakan, menggambar, dan masih banyak hal lainnya yang bisa dilakukan. Kuncinya ada di Ibu, mau melakukan hal tersebut atau tidak.
setelah disapih, lebih sering sama ayah
Eh tapi, tidak melulu tugas ibu kok untuk melakukan sounding tersebut. Tentu ayah juga berperan penting. Bahkan jika melakukannya bersama-sama tentu akan lebih menyenangkan bukan?
Memang apa sih manfaatnya sounding? Bonding anak dan orangtua akan semakin kuat, dan kita telah menanamkan kebaikan. Selagi otak anak tumbuh dengan cepat, kita tanamkan melalui alam bawah sadarnya dengan segala hal yang baik-baik. Ucapan-ucapan kebaikan, kata-kata yang menggembirakan, dukungan atas setiap capaian, pelukan penuh kasih sayang, dan menunjukkan bahwa dunia itu luas dan banyak hal yang dapat dia lakukan. Segala hal yang menggembirakan tentu akan membuat setiap anak kecil menyukainya.
Maka menjelang tidur, sembari memeluk anak, mulut kita komat-kamit membisikkkan pada telinganya dengan segala ucapan kebaikan, keesokan harinya dia akan mengulangnya persis seperti apa yang kita ucapkan. Saat menjelang tidur kita dongengkan cerita-cerita penuh keseruan, saat bangun tidur yang dicari pertama kali adalah buku tersebut. Ada bonus dari apa kita rutinkan tersebut, dia menjadi tahu tanpa disuruh belajar, dia menjadi ingat tanpa disuruh menghafal, dan dia menjadi semakin dekat dengan kita. Semudah itu mengikatkannya!