Ghina Hai, saya Ghina. Perempuan pecinta pagi, pendengar setia radio dan podcast, menulis tentang kehidupan perempuan dan hal terkait dengannya.

Mumpung di Rumah Aja, Ramaikan Rumah, Donk!

2 min read

rumah aja

Hmmm, sudah masuk bulan ketiga untuk melakukan semua kegiatan di rumah aja. Alhamdulillah. Bisa di rumah aja dan berkumpul terus bersama keluarga itu privilege, ya. Karena, nggak semua bisa di rumah aja. Jadi, sebagai bentuk syukur, Ayo Ramaikan Rumahmu!

Meramaikan rumah? aneh nggak sih. Bukannya biasanya juga rumah ramai kan? Emm, yakin ramai?

Rumah seringkali hanya menjadi tempat untuk berstirahat setelah seharian lelah bekerja, belajar, dan bermain di luar. Atau, biasanya kita juga terlalu sibuk dengan berbagai gawai, hingga yang sering terdengar adalah audio dari perangkat tersebut. Suara kita bahkan hanya muncul sesekali saja.

Kenapa perlu meramaikan rumah?

Sebelum corona menyebar, suami sedang sibuk-sibuknya bergulat dengan penelitiannya. Pergi kesana kemari dengan sejumlah tanda tanya yang sudah disiapkan untuk wawancara dan rencana-rencana risetnya, suasana di rumah agak sedikit sepi, lho.

Saya dan Nahla pun biasanya sering ke luar, mengaji di musola, atau sekadar jalan-jalan di sekitar rumah untuk melepas penat. Meski untungnya, anak mampu meramaikan suasana rumah entah dengan tangisannya, teriakannya, ataupun tertawanya.

Jika seluruh anggota keluarga di rumah, suasana rumah seharusnya lebih berbeda, nih. Seharusnya lebih ramai ya, apalagi jika anggota keluarganya banyak nih. Tentu nggak setiap saat juga sih. Kan ada kesibukannya masing-masng. Tapi, at least, pasti lebih banyak waktu barengnya, lebih banyak special time for family-nya juga ya.

Rumah perlu diramaikan. Selain untuk membuat nyaman, rumah yang hidup adalah rumah yang muncul kehidupan di dalamnya.

Apa kegiatan yang bisa membuat rumah ramai?

Karaokean

Percaya nggak sama kegiatan kita yang satu ini? Haha. Dari rutinitas mendengarkan radio yang memutar lagu-lagu jadul era kami sedang pubertas, jadilah kami sering bernyanyi bersama-sama. Tapi, bukannya saling puji suara pasangan sih, kita mah biasanya memuji suara sendiri-sendiri saja. Memuji kejelekan yang diakui sebagai keindahan, haha

Melihat orangtuanya yang hobi karaoke, bagaimana dengan Nahla?

Wah, dia mah sudah lebih awal hobi menyanyi daripada kami. Lagu favoritnya adalah ‘into the unknown’ dan “let it go’. Pokoknya semua tentang lagu di film Frozen itu dia dengan mudahnya hafal lagunya (biasanya nadanya dia hafal, liriknya dia ganti sesuka hati sih). Dia kalau nyanyi dan pasti teriak-teriak sembari menarik tangannya seperti adegan yang dilakukan Elsa pada itu lho.

Menyanyi bisa menjadi salah solusi nih untuk meluapkan emosi. Bahkan, mengasah suara juga, kan kali aja memang punya bakat menyanyi, toh. Ayo, ramaikan rumahmu dengan suaramu!

Simaan dan Ngaji Bareng

Ehmm, untuk yang jomblo ini jangan dibayangkan dulu ya. terlalu sweet, haha.

Dulu, saat di pondok suka jadi obrolan anak-anak santri. “Wah, romantis sekali ya nanti kalo nikah, kita ngaji disimak sama suami”. Ternyata, nyatanya ya nggak seromantis itu. Yang ada seringnya malu kalau salah baca, jengkel pula kalau koreksiannya banyak, haha.

Baca juga : Qur’an dan shalawat

Tapi tidak ada yang salah untuk melakukan hal ini. Tidak harus bersama pasangan juga, sama kakak, adik atau orangtua juga tetap bisa dilakukan. Selain meningkatna pondasi keimanan kita, insyaAllah, juga meningkatkan keakraban sesama, kan.

Main Bersama

Kemarin, saya sempat ikutan Kuliah WhatsApp (Kulwap) bareng blogger parenting ternama yang memang udah jadi salah satu acuan parenting saya nih selama ini. Mbak @grace.melia ngejelasin dengan enak banget tentang gimana caranya jadi “Playful Parents”.

Ternyata menjadi ‘playful parents’ itu penting banget. Jadi, kalau ada orang bilang ke kita yang main engkle-engkle dibilang “Ih, masa kecil kurang bahagia, nih”. Itu pernyataan salah banget ya. Nggak apa-apa lho kita yang sudah tua itu bermain dengan riang gembira. Banyak riset yang mensupport kegiatan tersebut.

Selama ini Nahla tidak memiliki mainan yang begitu banyak, selain karena saya males beresin, ya kan masih nomaden juga. Tapi ternyata, dengan mainan seadanya, permainan yang tidak terstruktur (unstructure play) itu lebih Nahla sukai. Cukup kita sebagai orangtua yang memberika special time buat anak, 15 menit saja cukup kok.

Bermain itu ternyata sangat menyenangkan, selain buat anak juga buat kita, orangtuanya. Energi serasa tercharging kembali. Meski, ya kadang kita juga capek diajak main mulu. Dia full batrenya, kita udah capek duluan.

Ngobrol dan Diskusi

Ini sih sebenarnya dari dulu juga sudah dilakukan ya. Cuma, karena sekarang keadaannya kita 24 jam tinggal di satu atap yang sama, jadi harusnya sih lebih intens.

Ngobrol dan diskusi ini kadang butuh banget waktu khusus ya meski 24 jam tinggal di rumah mulu kadang ya special time-nya cuma berapa jam doank. Kadang kala, dengan kesibukannya masing-masing , kami juga sering nggak kesampaian buat ngobrol intens banget setiap harinya.

Melakukan Pekerjaan Rumah Bersama-sama

Siapa bilang kan urusan masak-memasak itu hanya urusan perempuan? BIG NO!

Kami ingin sekali mengajarkan pada Nahla bahwa laki-laki dan perempuan itu sama saja. We are equal as human. Jadi, pemandangan di rumah yang dilihat Nahla nih kadang Ayahnya masak, Mamahnya di depan laptop, Mamahnya masak, ayahnya nyuci piring, itu alhamdulillah sudah biasa.


Beberapa saran di atas semoga bermanfaat ya. Mungkin bisa kamu terapkan juga dalam keseharianmu selama di rumah saja. Asal nih jangan undang suadara atau teman dulu ya. Kan lagi social distancing. Jika kamu punya ide kegiatan selama di rumah aja, bisa share lho di kolom komentar.

Selamat Berpuasa

Ghina Hai, saya Ghina. Perempuan pecinta pagi, pendengar setia radio dan podcast, menulis tentang kehidupan perempuan dan hal terkait dengannya.

2 Replies to “Mumpung di Rumah Aja, Ramaikan Rumah, Donk!”

  1. Wah, pasti asik banget menghabiskan waktu bertiga bersama suami dan juga anak, Mbak. Nahla anaknya lucu pula. Gak bisa bayangin deh, betapa lucunya dia kalau ikut-ikutan karaokean bareng ayah ibunya. 😆

    Semoga Mbak dan keluarga sehat selalu ya. Dan semoga pandeminya segera berakhir supaya kita semua bisa beraktivitas seperti biasa. Walaupun kita semua sudah beradaptasi hidup di rumah aja, tapi kadang rasa rindu beraktivitas di rumah hadir juga.

    1. Iya, Mbak. Aamiin. Udah pengen banget Nahla main ke luar ini. Kasihan sering banget lihat ke jendela demi lihat lingkungan luar meski cuma depan rumah doank

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Captcha loading...

error: Content is protected !!