ghinarahmatika.com – Sebagai seorang muslim kita pasti dan memang seharusnya merasakan dihantui saat belum sholat. Memupuk kebiasaan sholat yang telah kita lakukan dari kecil lah yang membuat kita merasakan adanya perasaan yang menghantui jika belum dilakukan.
Hal itu pula seharusnya yang terjadi saat suatu hal yang telah menjadi kebiasaan terwujud. Tapi bagaimana caranya agar kita bisa stick into our habit?
Baca juga : Apa itu Habit Tracker?
Bagaimana Menciptakan suatu Kegiatan Menjadi suatu Kebiasaan?
Hal yang pasti perlu kita lakukan untuk menciptakan kebiasaan tentu saja merutinkan suatu kegiatan tersebut secara berkelanjutan. Tapi kadang kita sering mencari inspirasi, riset ilmiah, maupun petuah agar meyakinkan bukan?
Berikut merupakan rangkaian pengalaman saya pada satu kegiataan yang ternyata sudah menjadi habit saya, serta sedikit riset yang mungkin bisa menguatkan kita untuk menciptakan sebuah kebiasaan.
Awali dengan berniat
Kontemplasi tentang kekuatan niat banyak saya dapati saat ramadan kemarin. Saat itu saya coba jadikan niat sebagai pegangan karena situasinya sebenarnya kurang mendukung untuk melakukan hal tersebut. Apa itu? Berpuasa saat menyusui dua bayi.
Atas izinNya, alhamdulillah saya mampu melewati puasa ramadan dengan kuat. Padahal sahur dengan alakadarnya saja. Seringnya dengan dua roti, pisang, dan susu saja. Hanya bolong 7 hari yang kalau dipikir-pikir saat itu kendor karena niat saya sedang tidak kuat dan diri saya sedang lelah.
Tapi lewat peristiwa tersebut saya semakin meyakini bahwa niat saja tidak cukup. Niat perlu didukung dengan keyakinan yang kuat, dengan memohon pertolonganNya dengan kuat, dan diri sendiri yakin akan mampu menjalankannya.
Maka berniatlah dengan penuh kesadaran, kehadiran hati, dan keutuhan diri sebagai seorang hamba yang memohon pertolongan kepada Rabbnya. Atas kasih sayangNya tentu tidak ada yang tidak mungkin.
Catat kebiasaanmu dengan habit tracker
Habit tracker adalah hal yang saya kagumi dari adanya journaling ini. Lewat habit tracker kita bisa menciptakan habit-habit baru yang ingin kita coba dan bahkan menelaah kembali seberapa sungguh-sungguh kita dan seberapa besar kemampuan kita untuk menciptakan suatu kebiasaan.
Hanya saja PR besar dari kita kebanyakan itu, bahkan untuk mencatat saja kita sering lupa, iya kan?
Tips jitu yang saya lakukan adalah.. pasang alarm. Memang perlu dijadwalkan. Lakukan terus dengan berbagai cara yang ampuh menurut versimu, hingga kamu bisa mengisi jurnal dan habit trackermu dengan rutin.
Rasakan kepuasan saat kamu mampu melakukannya
Kepuasan akan muncul saat kita rutin melakukan kegiatan yang ingin menjadi habit kita. Kepuasan sederhana bahkan bisa muncul dari misalnya jurnal kita yang terisi penuh, habit trackernya yang minim atau bahkan tidak ada bolong-bolongnya.
Setelah puas melihat catatan jurnal kita, kita bisa menelaah kemampuan sendiri. Ternyata kita bisa jika kita mau, jika kita yakin dan bersungguh-sungguh, jika kita bisa melakukannya dengan rutin.
Munculkan rasa dihantui ketika habit belum kamu lakukan
Perasaan dihantui itu memang tidak akan muncul tiba-tiba. Tidak pula ia datang di awal-awal kita mencoba melakukan suatu kegiatan yang ingin kita jadikan kebiasaan. Tapi ia datang setelah kita melakukan secara rutin, berhari-hari dilakukan, hingga terasa kita terasa hampa jika melewatkannya.
Ada yang bilang bahwa kita hanya perlu melakukan suatu kegiatan secara terus menerus selama 21 hari untuk menciptakan kebiasaan. Ketika saya tanpa sadar ternyata sudah melakukannya selama sekitar 26 hari, ternyata memang rasanya berbeda. Ada yang hilang saat saya melewatkannya. Ada perasaan dihantui saat saya belum melakukan kegiatan tersebut.
Habit sticks with you unconciously
Jika saat akan memulai rasanya berat sekali, tapi saat hal itu menjadi sudah menjadi ritual harian kita, rasanya kita kerjakan ringan saja. Bahkan medium kegiatan bisa seringan sembari melakukan kegiatan yang lain.
Saking sudah menjadi habit, bahkan kita tanpa sadar melakukannya, dan terasa ringan saat mengerjakannya.
Masih saja belum menemukan cara yang ampuh? Kuncinya tuh cuma satu, konsistensi. Bismillah. Selamat mencoba ya. š