Ghina Hai, saya Ghina. Perempuan pecinta pagi, pendengar setia radio dan podcast, menulis tentang kehidupan perempuan dan hal terkait dengannya.

Bekal Dasar Yang Harus Dikuasai Anak Muslim Saat Baligh

3 min read

anak muslim baligh harus tahu hal ini

ghinarahmatika.com – Saat anak-anak sudah jelang usia baligh, kita sebagai orang tua pastinya sudah semakin deg-degan. Makin banyak tantangan dan bekal yang harus kita berikan untuk anak kita. Bapak Ibu sudah memberikan bekal apa nih kira–kira?

Obrolan dengan suami tentang bekal anak baligh jadi pembahasan kami juga belakangan ini. Sebagai muslim, anak kami yang sebentar lagi tujuh tahun tentunya harus semakin akrab dengan rutinitas kita sebagai muslim, baik itu wudhu, sholat, puasa, dan sebagainya.

Baca juga : Agar Menstruasi Tetap Berpahala

Sebelumnya mungkin kita juga sudah mengakrabkan anak-anak dengan rutinitas tersebut. Namun kali ini tentu saja kita tidak harus lebih mendalam. Bukan hanya sekadar anak melihat, tapi juga tentang bacaannya, adab, aqidah, fiqih, maupun tata cara beribadahnya sendiri.

Bekal dasar tentu saja menjadi keharusan untuk kita berikan kepada anak-anak kita. Jika pun tidak mampu, kita bisa menyerahkan kepada lembaga atau pun orang yang ahli tentang hal tersebut.

Bekal Penting untuk Anak Muslim yang Sudah Baligh

Dalam islam, anak yang sudah baligh bisa dibilang ‘argo’ perhitungan dosa dan pahalanya sudah mulai jalan. Maka penekanan tentang bekal untuk anak yang sudah baligh ini penting sekali untuk diketahui oleh kita sebagai orang tua.

Seperti kita ketahui, ada hadits yang bilang bahwa jika anak sudah berusia 7 tahun sudah harus mulai terbiasa dengan kegiatan sholat. Bahkan di usia 10 tahun anak boleh dipukul jika tidak melaksanakan sholat. 

Tentunya tidak perlu juga kita menakut–nakuti anak-anak dengan ancaman tersebut agar mereka mulai taat sholat. Mari bekali anak-anak dengan penuh kasih sayang, dengan contoh, dengan keakraban, serta buku-buku yang menunjang pengetahuan mereka.

Berikut beberapa bekal untuk anak baligh yang bisa orang tua berikan :

1. Membaca Alqur’an dengan tartil

Kemampuan membaca Alquran dengan tartil, fasih menjadi bekal dasar yang benar–benar harus anak kita kuasai saat baligh nanti. Bacaan Alqur’an itu ada di dalam setiap laku kita sebagai muslim. Terutama dalam sholat yang menjadi hal wajib bagi muslim.

Nah, guru saya pernah bilang, jika kebiasaan yang sudah terbentuk sejak kecil itu akan cukup susah diubah jika sudah besar. Hal itu pun berlaku untuk bacaan Alquran.

Jadi kita sebagai orang tua perlu sekali mengusahakan agar anak-anak sudah terbiasa untuk tartil baca Alquran sebelum mulai menghafal. Kalaupun ingin mengajarkan anak hafalan, pastikan juga kita mengajarkannya dengan tartil. 

Beberapa guru ngaji saya tidak begitu menyarankan anak melagukan ngajinya terlebih dahulu sebelum lancar dan tartil bacaannnya. Menurut mereka, biasanya jika sudah dilagukan akan terbawa lagu dan terlewat hukum bacaan maupun panjang pendek bacaanya. 

Yang tak kalah penting dalam islam dalam melakukan sesuatu itu senantiasa dibarengi dengan adabnya. Karena keberkahan itu salah satunya ada di dalam bagaimana kita meletakkan adab. 

2. Memahami tata cara berwudhu

Penting sekali saat akan berwudhu untuk memperhatikan airnya. Baiknya kita wudhu menggunakan air mengalir yang suci dan mensucikan. Selain itu pastikan juga semua anggota badan yang wajib kita basuh, terbasuh dengan sempurna.

Kita tidak sah sholatnya jika tidak wudhu dulu. Wudhu dengan semua gerakan dan bacaan lengkap tanpa baca niat terlebih dulu, wudhu kita pun sia–sia. Sudah niat tapi membasuh tangan tidak sampai ke sikut juga tidak sah.Urutan wudhu loncat-loncat juga tidak sah.

Yah begitulah, antara ribet dan memang harus hati-hati banget.

Jadi memang harus paham banget soal bab wudhu ini. Saya sendiri untuk urusan sholat dan wudhu membawa kitab Fashalatan dari Indonesia. Tidak menggunakan kitab itu, ada pula kitab fiqih dasar lainnya seperti Safinatunnajah. Tidak pakai kitab juga nggak apa-apa asal belajar dari buku atau guru yang punya sanad baik.

3. Hafal bacaan sholat dan hukum-hukum seputar sholat

Kitab fashalatan juga masih jadi pegangan saya untuk mengajarkan bab tentang sholat. Pastikan untuk kita yang belajar dan mengajarkan sholat juga paham perbedaannya. Seperti bacaan takbiratul ihram teman-teman NU dan Muhammadiyah itu berbeda. Ada yang menggunakan bismillah dulu ada juga yang nggak. Pastikan nggak karena ikut-ikutan saja, tapi tahu alasannya.

Seputar sholat memang perlu diajarkan secara detail, mulai dari adab sholat, batasan aurat, bacaan sholat, gerakan sholat, hal yang membatalkan sholat, serta kondisi sholat yang mengharuskan kita untuk mengqodho maupun menjamak sholatnya.

4. Paham soal hukum darah (menstruasi dan istihadhah)

Jangan pernah menganggap enteng darah yang keluar dari tubuh kita, terutama perempuan. Ada hukum fiqih yang melekat pada darah yang keluar dari vagina kita, baik itu haid, isithadhah, maupun nifas.

Hal ini penting juga untuk kita ajarkan kepada anak-anak kita. Anak perempuan tentu harus tahu hukumnya, cara menghitungnya, kapan, apa saja, serta berapa hutang sholat dan puasa yang perlu dibayar. Fardhu ‘ain hukumnya untuk perempuan. Nah, anak laki-laki juga tak kalah penting untuk mengetahui hal tersebut agar memahami kondisi perempuan dan bisa jadi menjadi bekal pula nanti saat menjadi suami.

Baca juga ya : Membangun Kebiasaan Sehat Perempuan

Jika teman-teman masih bingung dan ingin belajar lebih lanjut tentang hukum darah dan pembahasan seputar fiqih perempuan, teman-teman bisa follow instagram maupun penjelasan Ning Sheila Hasina Zamzami, seorang putra kiai yang menguasai fiqih perempuan, yang biasanya membahas detail tentang hal di medsosnya.

mencatat haid

5. Mengetahui tentang najis

Mengajarkan anak tentang najis ini tentu saja tak kalah pentingnya. Macam-macam najis saja ada banyak dan kadang ada beberapa hal yang kita nggak ketahui bahwa itu adalah hal najis. Padahal beda jenis najis beda pula cara mensucikannya.

6. Paham cara bersuci

Ketika baligh datang, bagi perempuan ditandai dengan keluarnya darah haid dan laki-laki ditandai dengan mimpi basah. Lalu bagaimana mensucikannya?

Dulu saat saya kecil saya mendapati pelajaran tentang bersuci lewat pelajar fiqih di sekolah. Sayangnya kurang komprehensif dan lebih banyak menutupinya karena dianggap tabu.Padahal bersuci ini adalah waktu disaat sudah wajib kembali untuk melakukan rutinitas sholat, puasa, dan lainnya. Kalau kita melewatkannya tentu akan menjadi dosa.

Penutup

Bagaimana, berat ya ketika posisi seseorang sudah baligh? 

Dibalik beratnya tanggungan kita dalam menjalankan perintah Allah tentu saja ada kasih sayang Allah yang dilimpahkan kepada kita yang sudah baligh. Baik itu pahala dari setiap ibadah wajib yang kita lakukan, serta hikmah yang dirasakan saat haid sudah keluar. Yuk ibu bapak pelajari dan berikan bekal dasar di atas kepada anak-anak kita. Semoga menjadi jalan untuk menjadikan anak-anak kita sholeh-sholehah dan berkah hidupnya. Aaamiin. 

Ghina Hai, saya Ghina. Perempuan pecinta pagi, pendengar setia radio dan podcast, menulis tentang kehidupan perempuan dan hal terkait dengannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Captcha loading...

error: Content is protected !!