Ghina Hai, saya Ghina. Perempuan pecinta pagi, pendengar setia radio dan podcast, menulis tentang kehidupan perempuan dan hal terkait dengannya.

Mengasah Public Speaking Lewat Media Sosial

2 min read

mengasah public speaking lewat media sosial

ghinarahmatika.com – Semenjak kecil saya suka sekali meniru bagaimana seorang anchor membawakan berita. Bahkan dulu mah beberapa pembawa berita pun saya sampai hafal. Sempat juga membayangkan jika saya jadi seperti Riyani Djangkaru, pasti bakal seru sekali ya.

Entah kenapa menjadi seorang pembawa acara maupun berbicara di depan publik itu sangat menggugah semangat saya. Meski seringkali saya suka ciut sendiri kalau mendengar suara sendiri. Suara saya itu konon kata orang-orang terdekat itu ‘cempreng luar biasa’. 

Pernah beberapa kali saya rekam sendiri, saya merekam suara saya saat mengaji, menyanyi, latihan jadi pembawa acara, dan semua berlalu dengan kemudian saya hapus. Ketidakpercayaan benar-benar menghantui saya terus–menerus.

Ah, padahal kan cempreng juga anugerah. Kali aja cempreng di telinga saya mungkin terdengar bagus di telinga pendengar lainnya kan ya? Hihi

Nah, saat saya diajak Mba Visya untuk menjadi bagian dari tim Minimalist Mom, alhamdulillah kesampaian juga saya untuk bisa menjadi pembawa acara, memoderatori acara, hingga menjadi pengisi acara. Saya pun akhirnya bikin podcast juga (yg udah lama vakum huhu 😣) Senang dan nggak nyangka sih ternyata saya berani lho bicara di depan umum!

Memanfaatkan Media Sosial untuk Meningkatkan Kemampuan Public Speaking

Saya tahu, sebagai dari kita seringkali menjadi insecure, merasa tersaingi, dan merasa nggak bisa melakukan yang teman kita bisa. Ya padahal nggak harus selalu kita bisa melakukan apa yang teman kita bisa. Mungkin kita memiliki passion yang orang itu tidak bisa juga kan!

Saya dengan mimpi kecil saya yang ingin jadi pembawa acara merasa terpanggil dan antuasias sekali saya diminta mewawancarai narasumber yang kebetulan juga saya kagumi. Sembari juga belajar dari beberapa p Yang saya sukai itu cara mengajarnya Mba Sara Neyrhiza, blogger yang juga pakar public speaking, yang selalu tegas dan aktif memberi contoh.

Tidak ada salahnya dengan media sosial, selama kita bisa menggunakannya dengan baik. Bahkan menurut teman saya, pengalaman dia dapat pekerjaan sekarang ini ya dari portofolio yang dia taruh di media sosial dan blognya. Kan bukan main ya?!

Tentunya pengalaman saya juga masih minim banget. Bahkan masih harus terus diasah nih. Nah, tapi dari beberapa pengalaman tersebut saya jadi ingin berbagi berapa hal yang saya praktikkan dan mungkin teman–teman bisa coba untuk mengasah kemampuan public speaking teman-teman : 

1. Beranikan diri untuk lebih percaya diri

Selama masih melakukan hal baik tentu saja kita nggak perlu malu. Persepsi dan penilaian itu random kok. Jelek dan bagus ya menurut siapa, kan?!

Jelek menurut si A bisa jadi bagus menurut si B. Jika ada kesempatan, kenapa tidak juga untuk kita ambil. Kalau pun nggak ada, dengan fitur instagram live, zoom, dan google meet yang semakin bagus kita bisa kok bikin acara sendiri dengan mengundang teman yg keren untuk jadi pembicaranya. Atau kalau mau lebih luas lagi ya ikutan komunitas, pasti banget bakal ada sharing ilmu di sana.

2. Latihan

Ada salah satu pakar public speaking yang bilang bahwa cara terbaik untuk bisa ngomong di depan umum adalah mulai ngomong di depan kaca atau merekam sendiri. Emang kan practice makes perfect. Coba aja dulu. 

3. Belajar dari pakarnya

Ada banyak kok pakar yang ahli di bidang public speaking. Entah itu dari pembawa berita, mc, maupun guru yang biasa membawakan acara. Jangan hanya ditonton doank, tapi juga perhatikan caranya bicara, cara menyapa, dan sebagainya.

  1. Bikin Talking Point

Kalau teman–teman kebetulan dapat kesempatan untuk mewawancarai sesorang, pastikan sudah bikin talking point atau daftar pertanyaan ya. Tentu ini bakal sangat mempermudah kita untuk memoderatori pembicara nanti. Pastikan juga jangan terlalu saklek. Seperti ngobrol biasa saja, pasti akan muncul pertanyaan yang terlintas kok.

5. Pelajari materi yang akan dibawakan

Kalau mau ngobrol pastikan juga kita nggak banyak bengongnya. Lebih asyik kan kalau kita juga menguasai beberapa materi yang akan disampaikan oleh pembicara. Jadi obrolan akan lebih seru. Begitu pula saat kita jadi pemateri, pastikan kita sudah menguasai materi sehingga tidak kaku saat memaparkannya di ruang publik.

6. Jangan kaku

Pembawaan materi yang luwes tentunya akan membuat pendengar tidak merasa bosan kan. Selipkan canda tawa juga boleh banget tentunya. Interaksi dengan pemirsa juga pastinya bagus banget untuk membawa acara lebih interaktif.

7. Dandan yang cantik/ganteng

Ini benar banget! Penampilan kita mendukung banget pada kepercayaan diri kita saat membawakan suatu acara. Meski itu acara yang berjalan secara daring, saat kita siap, dandan, atau seenggaknya rapi gitu mood akan lebih semangat selama berbicara.

Penutup

Ya, media sosial bisa jadi jawaban atas mimpi kita yang belum tercapai. Atau mungkin mimpi yang nggak pernah terpikirkan bahkan?! Nggak jadi pembicara ya undang pembicara di instagram story, nggak jadi pembawa acara di radio ya bikin aja podcast. Nggak bisa bikin radio, yaudah tinggal gabungkan video posting dengan reels.

Asal kita ada kemauan, ya pastinya ada hasilnya. Yang pasti media sosial jika dimanfaatkan bisa banget meningkatkan kualitas kita.

Ghina Hai, saya Ghina. Perempuan pecinta pagi, pendengar setia radio dan podcast, menulis tentang kehidupan perempuan dan hal terkait dengannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Captcha loading...

error: Content is protected !!