Ghina Hai, saya Ghina. Perempuan pecinta pagi, pendengar setia radio dan podcast, menulis tentang kehidupan perempuan dan hal terkait dengannya.

Kenangan Masa Kecil di Bulan Desember

2 min read

Libur tlah tiba, libur tlah tiba, hore hore…

-Libur tlah tiba by Tasya Kamila

Desember, bulan di penghujung tahun. Melewati bulan Desember berarti memasuki masa-masa libur sekolah, keramaian menjelang Natal dan Tahun Baru, serta betambahnya usia.

Dahulu, saat masih berada di bangku sekolah dasar (MI) saya paling suka suasana bulan Desember. Libur panjaaaang. Hehe. Orangtua sih enggak pernah ngajak jalan kemana-mana ya. Ingatan saya saat masih kecil adalah banyak bermain dengan teman-teman yang masih ada ikatan darahnya, alias saudara. Namanya juga di kampung kan ya.

  • Nonton tivi

Main di rumah tetangga yang punya televisi, misalnya. Zaman MI yang udah punya tv masih sedikit ya. Tapi, ada untungnya juga, kita bisa nonton tv berjamaah. Ada yang pernah merasakan hal begitu?

Jadi nih ya, saat nonton tv bareng-bareng kita biasa khusyuk’ dengan satu acara. Biasanya yang menjadi tuan rumah adalah Uwa Ning. Maklum beliau pengusaha yang cukup sukses di desa saya. Untungnya beliau selalu mendampingi kami saat nonton tv. Jadi jelas saya tontontan kita sudah berada dibawah pengawasan orangtua yaa, si Uwa-lah yang memegang kontrol penuh pada pemilihan channel televisi. Kita sebagai krucil-krucil mah ngikut aja. Paling sesekali, kalo iklan sedang berlangsung sih ada aja yang request ganti channel yang lain. Tapi tetap ya, si Uwa yang punya kendali remote, dan tontonan utama tetap acara yang si Uwa pilih, untungnya itu adalah acara anak-anak.

Bisa dipastikan, acara televisi pada saat masih kecil lumayan membekas dalam ingatan. Film-film kartun semacam Doraemon, Sinchan, Ultraman, Dragon Ball, Ninja hatori, dan lain lain. Bahkan hingga film telenovela pun kita tonton bersama-sama. Ah iya, hal yang paling seru saat menontn tv bareng-bareng itu adalah saling berkomentar. Jadi hebohlah ruang tv saat menonton satu film. Apalagi jika sedang menonton telenovela. Semua mulut berkomentar deh. Nggak ada yang diam aja.

Bikin Kangen, Yuk Mengenang 10 Film Kartun Favorit Anak 90an
Doraemon

Saat libur telah tiba, ada juga film yang sering diputar, dan dipastikan ruangan lebih ramai karena kita sudah berulang-ulang nonton, Home Alone. Itu lho filmnya anak kecil yang ditinggal – eh atau ketinggalan ya- saat mau liburan ke luar negeri. Dia menikmati liburan di rumah seorang diri. Menghadapi serangan tak disangka dari orang-orang yang akan merampok rumahnya, dan dia harus bertahan sendirian, sementara keluarga dan orang diluar sana sedang merayakan Natal dan tahun baru. Keluarganya berpesta dan dia sendirian di rumah.

Jadi, tidak asing juga film-film luar seperti hal Home Alone, Mariana dan silvana, Amigo, Paquita, Esmeralda. Kita semua nonton. Kita yang masih anak-anak saat itu. Tidak ada doktrinasi. Kita tahu bahwa mereka berbeda agama dengan kita. Tapi tidak untuk dihindari juga, di luar sana ada banyak keanekaragaman lainnya yang perlu ditoleransikan. Pun, kayaknya tidak ada juga sih adegan mesranya. Dan kita memang masih polos, nggak kefikiran apa-apa, suer dah. Haha

  • Main

Ada yang masih ingat mainan-mainan anak 90-an? Gobak sodor, main kartu yang ada gambar artisnya, engkle, yeye, monopoli, pincen (kniker) dan mainan lainnya. Uwaw, beruntung dan bahagia pernah merasakan hal-hal demikian nih.

main engkle

Paling inget itu, saat main kartu di rumah bu Ipah. Bu Ipah waktu itu suka berjualan kerupuk cantir. Kita ikut bantu bungkusin, sambil nonton tivi, dan tebak-tebakan gambar. Ya, memang harus punya markas ya.

Main juga musim-musiman sih. Kadang kalo lagi musim yeye, setiap sudut RT pasti kita akan melihat anak-anak sedang main yeye. Itu lho permainan yang mengharuskan kita meloncati untaian karet. Kalo main gobak sodor, lapangan RT jadi tempat paling rame, penontonnya juga ada.

Musim kartu beda lagi suasananya. Di tiap depan rumah orang, kita ngelemprak sambil main kartu. Itu lho main kartu dengan lawan main kita, jadi kudu berpasang-pasangan. Nah, beli kartunya ini di Uwa Ono. Pastilah rame banget warungnya jika musim kartu ini tiba. Kartu yang ada gambar artis-artisnya tuh lho. Ada yang ngalamin nggak?

Liburan dua minggu benar-benar tidak terasa jika diisi banyak kegiatan begitu. Apa kabar dengan kegiatan liburan masa kini?

  • Ulang tahun

Saya lahir di bulan Desember. Hmmm, membahagiakan kok. Bahagia sudah terlahir ke dunia dari kedua orangtua yang membesarkan dengan penuh kasih sayang, dan memberikan sangu yang sangat berarti baik untuk jasmani dan rohani hingga masa kini.

Tapi, karena desember itu adalah bulan terakhir, jadi agak gimana gitu, kalo ditanya teman seangkatan, “kamu kelahiran tahun berapa?. Emang kenapa? Haha, karena kita sebenarnya seumuran. Hanya saja…. karena beda tahun jadi beneran rasanya jauh banget. Lahir di bulan november kan selisihnya sebulan doank sama bulan lahirku, tapi kalo lahirnya januari, jelas udah beda bulan, beda tahun juga. Wkwkwk

Ehm, sebentar lagi ganti tahun. Jadi, apa resolusi kamu tahun 2019?

Ghina Hai, saya Ghina. Perempuan pecinta pagi, pendengar setia radio dan podcast, menulis tentang kehidupan perempuan dan hal terkait dengannya.

4 Replies to “Kenangan Masa Kecil di Bulan Desember”

  1. Horee pindah ke rumah baru … semakin semangat ngeblognya … btw tentu saja kalau liburan nonton filem (salah satunya kartun) hahaha masa kecil yang bahagiaaaa.

  2. Saya suka main yeye mba, paling bangga karena bisa lompat meskipun karetnya tinggi, lompatnya pakai koprol ya wkwkwkw
    Saya juga suka banget main engkle, di tempat saya namanya kasede.
    Saya selalu menang main yang gitu-gituan.
    So proud of myself hahahaha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!