Ghina Hai, saya Ghina. Perempuan pecinta pagi, pendengar setia radio dan podcast, menulis tentang kehidupan perempuan dan hal terkait dengannya.

Mengenal Pare kali Kedua

1 min read

IMG 20190426 160015

Muka-muka kami nampak kucel-kucel sekali ya setelah dioral oleh Miss Fildzah dan kami tidak bisa menjawabnya. Kami didandanin dengan senang hati oleh tutor dengan bedak cussons yang selalu digenggamnya.

Yup, ini adalah ceritaku di tahun 2019. Menantang diri untuk belajar kembali. Berbaur dengan berbagai manusia dari berlatar belakang umur, daerah dan tentu saja bahasa.

Pertama kali ditawari untuk belajar lagi, rasanya kok ogah-ogahan. Berat euy da kudu LDR, apalagi aku kudu sembari bawa Nahla juga. Ow!

Tentu saja, yang aku bayangkan adalah sebuah keribetan. Aku harus mengurus anak sembari belajar. Sebuah pemikiran yang sama sekali salah. Aku membayangkan ketidakmungkinan, yang nyatanya menjadi hal yang sangat memungkinkan. Aku membayangkan kerumitan, yang nyatanya aku merasakan banyak sekali kemudahan. Aku takut merasakan kesepian, tapi nyatanya aku menemukan keluarga baru. Aku bertemu anak-anak yang menganggapku sebagai Ibu mereka, hanya karena aku bawel. Mereka butuh dibawelin, dan aku memang hobi bawel. KLOP!

Saat masuk kelas pertama kalinya, seperti biasa kita melakukan perkenalan. Saat ditanya tujuan belajar, saat itu aku bilang hanya untuk mengisi waktu luang dan tentu saja untuk belajar bahasa inggris. Mengisi waktu luang adalah jawaban yang tepat ku kira. Karena jelas-jelas aku adalah seorang pengangguran yang hanya disibukkan dengan mengurus si kecil yang sedang tumbuh. Sementara belajar bahasa, jawabanku nyatanya kurang tepat. Karena ternyata di sini kita tidak hanya ditempa untuk belajar bahasa inggris. Tapi untuk memahami cara belajar yang sesungguhnya, merubah pola pikir dan gaya hidup sehat pula.

Satu hal yang baru kusadari, ternyata belajar bahasa sebenarnya bukan hanya materi semata, toh. Speaking itu ya ngomong. Ya, ngomonglah sebisa mungkin, sebanyak mungkin, seluas mungkin. Maka, kita harus memperluas bahan omongan kita dengan memperluas pengetahuan. Ngajak orang ngomong itu sekarang susah lho. Apalagi ngomong tentang hal yang berisi. Kan, sekarang kita lebih bisa ngomong lewat text. Makanya lebih khusyuk mantengin gawai padahal jelas-jelas ada orang ngajak ngomong ya.

@30haribercerita
#30hbc2001
#30hbc20

Ghina Hai, saya Ghina. Perempuan pecinta pagi, pendengar setia radio dan podcast, menulis tentang kehidupan perempuan dan hal terkait dengannya.

One Reply to “Mengenal Pare kali Kedua”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Captcha loading...

error: Content is protected !!