Ghina Hai, saya Ghina. Perempuan pecinta pagi, pendengar setia radio dan podcast, menulis tentang kehidupan perempuan dan hal terkait dengannya.

Ketika Bersih-bersih menjadi Sebuah Terapi

3 min read

Menyelami kegiatan bersih-bersih sebagai terapi stres

Ada nggak yang merasakan tragedi masuk rumah atau kamar lalu bawaannya emosi gegara berantakan? Lalu, bagaimana bisa kok orang bilang kegiatan bersih-bersih itu malah sebuah terapi ya?

Menyelami kegiatan bersih-bersih sebagai terapi stres

Memiliki rumah yang selalu bersih dan rapi itu memang idaman banget ya. Membuat kita merasa betah banget meski di rumah aja. Apalagi karena pandemi begini, rumah yang nyaman dan bersih itu kebutuhan banget.

Perlu disadari bahwa kebersihan adalah sebuah kebutuhan. Berarti, mau tidak mau kita memang butuh melakukannya. Karena, efek yang dihasilkan dari kegiatan bebersih ini tentu banyak sekali untuk berbagai aspek.

Baca juga : Membangun Kebiasaan Sehat Perempuan

Kebersihan menjadi salah satu pendukung kuat agar fikiran kita bisa jernih. Namun, ketika emosi marah naik lalu melihat rumah berantakan nggak karuan, emosi yang merupakan suatu bentuk reaksi pertahanan terakhir ketika seseorang tidak bisa lagi berpikir jernih.

Wah, berabe memang. Eits, tapi marah-marah itu tidak selalu berbentuk emosi negatif lho. Jika kita bisa mengendalikannya dengan baik, kita bisa menghasilkan hal baik dan bermanfaat untuk orang.

Salah satu hal yang bisa meredam emosi itu ya dengan bersih-bersih. Nah lho kok muter-muter. Ya, memang begitu, saling terkait kan.

Nah, alasan-alasan di bawah ini diharapkan semakin menguatkan tekad kita untuk sadar melakukan kegiatan bersih-bersih atau bebersih dalam keadaan emosi.

Kenapa perlu melakukan kegiatan bersih-bersih?

Ajaran agama untuk menjaga kebersihan

Tentu saja karena bersih itu sebagian dari iman. Ingat kan, pelajaran fiqih pertama itu kita diajarkan tentang thoharoh alias kebersihan. Kriteria-kriteria tentang kualitas bersih menurut fiqih sendiri adalah hilang sifat-sifatnya najisnya seperti ‘tidak bau, tidak berwarna, dan tidak meninggalkan bau’. Hal ini terkait dengan keabsahan untuk beribadah tentunya.

Selain itu, agama lain juga banyak menganjurkan tentang kebersihan kok. Kebersihan menjadi bagian penting dalam kehidupan beragama karena selain memberikan kebaikan pada diri sendiri dan sesamanya, juga sebagai bentuk persembahan dan ketaatan hamba kepada Tuhannya.

Hidup menjadi lebih sehat

Ingat kan slogan ‘men sana in corpore sano‘ yang artinya di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat’. Pola hidup yang bersih, menjadikan tubuh kita kuat. Karena ketika bersih, kita akan terhindar dari segala kuman, bakteri maupun virus.

Makanya, ditengah pandemi begini, kita serasa ditampar kembali pada pola hidup bersih dan sehat (PHBS) ini. Cuci tangan yang tadinya disepelekan, sekarang kembali digalakkan. Ruangan terbuka hingga tempat-tempat tersembunyi pun akhirnya disentuh kembali untuk mendapatkan hak bersihnya.

Tubuh bergerak

Tubuh yang bergerak berarti tubuh yang terpenuhi hak-haknya. Hak-hak yang seperti apa?

Tubuh memiliki kebutuhan untuk digerakkan karena membantu perkembangan kerja otak. Jika kita duduk atau rebahan nanti aliran darah tidak mengalir dengan lancar.

Menggerakkan tubuh untuk melakukan kegiatan bersih-bersih, selain memenuhi haknya tubuh juga untuk memberikan kenyamanan. Hingga, akhirnya nanti kita akan betah dan kita pun sehat bugar.

Terapi untuk stres

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Darby Saxbe dari University of Southern California, bersih-bersih memberikan pelakunya sensasi memegang kendali lingkungan. Selain itu, British Journal Sports Medicine mencatat, membersihkan rumah selama 20 menit akan mengurangi tingkat stres sampai 20 persen. Kalau lebih lama tentu jumlah stres yang berkurang akan semakin banyak donk.

Melihat rumah yang kotor itu pasti bawaannya emosi. Karena memang kotor itu membuat pikiran stres kita menumpuk. Tanpa sadar, akhirnya kita akan merasa risih. Kalau malas membersihkan, malah kita ngomel-ngomel mulu atau ke luar lagi, ya tetep nggak bersih, Emeralda!

Hai, kamu yang sukanya marah-marah, ayo coba deh lakukan kegiatan bersih-bersih ini!

Bagaimana cara memulai beberes sebagai terapi stres?

stres lihat rumah berantakan? coba tips ini
maPhoto by Kat Jayne on Pexels.com

1. Hentikan omelan dan mulai bersihkan

Mengomel itu tidak akan membuat ruangan kita bersih. Meracau nggak jelas, lalu malah menuduh orang lain yang menyebabkan kotor, lalu nggak ada yang membersihkan ruangan sama sekali. Please, keimanan kita perlu diletakkan pada kondisi begini. Dengan cara apa? ya mulai bersihkan sendiri.

Baca juga : Sebuah tirakat : Melakukan hal yang dibenci

2. Inhale exhale first

Nggak gampang emang untuk bebersih tapi hatinya masih kesal karena kotor. Jadi, untuk memulainya, saya biasanya akan tarik nafas dalam-dalam, lalu keluarkan.

Jurus jitu ini akan selalu berguna ketika kita sedang di titik emosi yang tinggi. Rasanya seperti nyes banget. Biasanya, setelah menghela nafas,  bakal muncul penerimaan atas suatu keadaan, dan lebih berkesadaran untuk mengubahnya agar lebih baik.

3. Bersihkan tempat terdekat dan tergampang dulu

Nggak perlu mencari tempat yang kotor jauh-jauh, biasanya di area kita duduk aja ada aja yang kotor kok. Dengan berbenah saat emosi ini, kita justru diminta untuk lebih awas pada keadaan sekitar kita.

4. Fokus bebersih aja

Meski kamu bisa melakukan suatu hal secara multitasking, saat melakukan kegiatan bersih-bersih dalam keadaan emosi ini, lebih baik kamu fokus aja.

Fokus bebersih dengan tanpa disambi main gawai itu, menurut saya kualitasnya lebih bagus secara mental. Kenapa begitu? Karena justeru pikiran kita akan muncul distraksi-distraksi positif, seperti ide untuk melakukan sesuatu, ataupun menikmati bagian bebersih itu sendiri. Hal tersebut tidak akan kita dapatkan kalau kita bebersih tapi disambi gitu.

***

Refleksi kegiatan bersih-bersih sebagai terapi stres

Terkadang kebersihan menjadi hal biasa karena dianggapnya semua paham dan tahu cara melakukannya. Namun, dari pengalaman kehidupan masing-masing individu tentu akan memunculkan cerita uniknya masing-masing. Seperti cerita saya ini, yang tentunya berdasarkan pada pengalaman sendiri.

Tidak serta merta pula saya paham bahwa emosi itu bisa disalurkan melalui kegiatan bebersih. Dulu sekali, tentu jika melihat tempat yang kotor saya hanya akan mengomel lalu meninggalkan tempat tersebut atau mencari biang kerok yang membuat kotor ruangan itu.

Time flies, saya pun banyak belajar tentang hidup berkesadaran. Ternyata ada banyak hal kecil di sekitar kita yang sering luput dari melibatkan hati.

Berhubung saya lebih berkutat dengan urusan domestik, satu persatu saya coba selami dan pahami bagaimana praktek saya menghadapi hal-hal di rumah. Ternyata ada banyak hal menarik yang bisa dipelajari, termasuk ini, melakukan bersih-bersih saat emosi, atau karena stres akhirnya melakukan kegiatan bersih-bersih tersebut.

Semoga kita selalu dimampukan untuk senantiasa menghadirkan hati/berkesadaran dalam melakukan segala sesuatu, sekecil apapun ya. Aamiin.

Semangat bersih-bersih!

Ghina Hai, saya Ghina. Perempuan pecinta pagi, pendengar setia radio dan podcast, menulis tentang kehidupan perempuan dan hal terkait dengannya.

33 Replies to “Ketika Bersih-bersih menjadi Sebuah Terapi”

  1. Bersih-bersih saat stress atau banyak pikiran memang membantu sekali untuk meredakan beban πŸ˜€
    Aku sepakat karena aku sering melakukan ini, kalau lagi bad mood maka aku akan cari kegiatan yang nggak jarang adalah beberes, walaupun awalnya tambah kesel melihat tempat yang kotor dan berantakan, namun seiring waktu berjalan, beberes malah menjadi obat penenang bagi jiwa.
    Terima kasih kak Ghina atas sharingnya πŸ™‚
    Semoga kita selalu dimampukan untuk hidup berkesadaran ya kak. Amiin.

  2. Saya kalo lagi mumet banyak tugas kuliah kadang gak sempat bersih-bersih, padahal mumet terus kamar berantakan tambah mumet dong jadinya. Nah salah satu cara untuk merapikan pikiran adalah dengan merapikan kamar atau rumah.

    Dijamin deh yah ini bikin stres pergi ke laut sana huaa~~

  3. Sepakat soal rumah atau kamar yang berantakan bawaannya bikin nggak betah. Termasuk mengurangi penyimpanan barang yang nggak perlu alias cuma numpuk doang, bisa banget bikin hati jadi senang karena ruangan jadi terasa luas.

  4. Karena memang kebersihan itu sebagian dari imankan πŸ˜€
    Bersih-bersih memang bikin capek, tapi hasil yang di dapet bakal bikin capek kita hilang, dan bakal tenang lihat sekitar, ya kan? πŸ˜€

  5. Aih lucu ya marah2 cara meredakannya kok malah bersih2πŸ˜‚ aku sih belum pernah, tapi tertarik untuk mencobanya nih huehehe… Karna biasanya kalo lagi marah yg ada aku malah nangis haha, ujung2nya masuk kamar meluk guling terus eh ketiduran… Halah klasik banget sih aku haha

  6. sy jg kalau pusing jg bebersih dan itu ternyata terapi ya, contoh ni ya lagi kerja mikir g nemu jawaban akhirnya ke dapur nyuci piring yg g perlu mikir dan kerjaan kelar (cuci piringnya)
    alasan apapun harus ada hasil bukan

  7. Ini saya banget mba Ghina, kalau lagi mumet sama pekerjaan pasti pelariannya bersih-bersih hahaha. Paling suka bagian lipat-lipat baju dan vakum ruangan πŸ˜‚

    Entah kenapa rasanya fresh setelah bergerak. Apalagi dimasa pandemi seperti sekarang. Mau ke luar nggak gampang. Alhasil pelariannya nggak jauh dari bersih-bersih ruangan πŸ˜‚

  8. Sama, aku juga kalo udah sumpek banget pelariannya yaudahlah bersih-bersih aja daripada melampiaskan emosi ke kegiatan negatif. Tapi sekarang kamar masih berantakan karena bingung masih pindah sana pindah sini. Huhu.

  9. Kalau lagi emosi sering banget ini aku bersih-bersih, sampai barangnya aku pindah-pindah. Habis itu langsung lega

  10. Aku tuh tipe orang kalau mau bersih-bersih, penngennya gak diganggu gitu. Kalau diganggu rasanya bete aja wkwk. Jadi kalau bapaknya ajak si kecil jalan meski 30 menit, aku pake buat waktu bersih-bersih, sisanya biarin berantakan ahha.. Tapi kalau lagi rajin, bsia bersihin sampai ke sela-sela

  11. Iya nih, tiap jumat juga lagi fokus decluttering. Ada aja yang harus dipilah2, ga ada habisnya. Kalo beberes emang bisa bikin mood baik yahhh

  12. Duh kayaknya aku harus rajin bersih2 nihh biar mood terjaga. Mood naik turun mungkin salah 1 sebabnya karena aku gasuka bersih2 itu kali yaah. Hikss

  13. Wah bersih-bersih rumah jadi terapi kesehatan mental . Baru sadar, tetapi ada tipsnya saat bebersih harus tahan emosi, dan penuh kesadaran. Terima kasih sudah berbagi.

  14. sepakat banget kl bersih-bersih bisa menjadi terapi mbak, aku pun merasakan hal demikian. malah kalau lagi capek dan stres sblm tidur suka nyikat2 kamar mandi, seneng aja abis itu. wkwkwk
    kl bersih2 kamar sering banget, hampir tiap 3 hari sekali

  15. Saat bebersih ada saatnya merasakan refreshing dan aromatheraphy kalau alat pembersihnya cairan wangi gitu, pas cuci piring juga hehe.
    Apalagi pas selesai bebersih dan beberes, lihat sensasinya bikin bahagia.
    Mba tips di atas cakeppp kudu diterapin πŸ™‚

    1. wah iyaaa nih. Menghirup udara yang segar juga salah satu terapi stres ya teh. Dan itu bisa kita dapetin dari deterjen ataupun cairan pembersih lainnya. Jadi emang kudu sregep ya bebersih ngepel dan sebagainya nih.

  16. Ovi bukan tipical orang yang suka beres-beres dan bersihΒ² kecuali sudah saatnya hahaha. Jadi klo kotornya dikit, ditunggu sampai lumayan banyak baru deh. Tapi kakak perempuan ovi malah kebalikannya. Dan aku pun sejak pandemi ini rajin melakukan beresΒ² makin tenang dan indah soalnya .

  17. Bener banget nih mbak. Bersih-bersih bisa buat terapi sendiri. Apalagi kalau udah bersih, rasanya jadi lebih nyaman

  18. Hahaha Saya nih, sebentar sebentar nyapu. Gak bisa Liat n nginjek yg berpasir. Kalo berantakan iya juga sih bikin mumet tapi Masih bs ditahan 😁

  19. Sebagai orang yang biasa nyapi dan ngepel di rumah, aku setuju kalau bersih-bersih itu bisa terapi stress.. selama ngepel yaa badan melakukan banyak aktivitas hingga akhirnya berkeringat. Memang benar, daripada ngomel mendingan langsung dimulai aja bersih-bersihnya. Kalau ngomel ga bakal kelar-kelar..hahaha

    Eeh, selama bersih-bersih aku juga dengerin lagu/radio mbak. Jadi bisa sambil nyanyi-nyanyi (baca: teriak-teriak). Makin berkeringat kalau gini…hahahaha

    1. wah rajin sekali Masy Vai nih. Iya, kalo malas olahraga, bersih-bersih ini gerakannya bisa mewakili itu ya. Kalo ngomel adanya yg muncul malah sakit hati, terus kesel, nyalahin orang haduh itu penyakit hati keluar semua. Padahal kalo dibersihin langsung juga udah kelar yaa.

      Kadang aku juga smbil dengerin podcast atau lagu2 lawas mas. Dan ngelakuinnya sendiri itu malah lebih leluasa sih untuk teriak nyanyi2nya, hihi

  20. Aku setuju kak!
    Aku walapun anak laki setiap pagi ngepel rumah bantuin ibuk, terus siram tanaman dan sedikit olah raga. Biar apa? Biar mood aku baik lagi hehe.

  21. Dulu, anak anak berangkat sekolah berarti waktunya bersih bersih
    Agar Sewaktu mereka pulang, saya siap, ngga mikirin bebersih lagi
    Sekarang saya kangen rumah diberantakin mereka πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€

  22. Thanks for sharing mba. Ku juga gampang stress kalau berantakan. Tapi aku mulai dengan mengurangi barang dulu. Misalnya pakaian dan mainan. Semua dikurangi supaya bisa lebih mudah bersih-bersih ya. Thanks for sharing mba

  23. salah satu kegiatan healing kalo cukup dipercayai memang dari beberes itu sendiri sih, ada sistem namanya konmari juga bisa bikin hati kita lebih plong dengan decluttering

  24. Ngelihat rumah rapi, bersih itu jadi kepuasan tersendiri.
    Tapi berhubung punya balita, lebih sering berantakannya ketimbang rapinya.
    Sekarang pelan-pelan lagi ngajarin mereka beres-beres rumah.

    1. Iyaa mbak. Rumah ga selalu rapi jg perlambang rumah yg hidup kok.

      Bebersih dikala sempat atau lg pengen menghilangkan penat itu memang perlu dinikmati tanpa beban.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Captcha loading...

error: Content is protected !!