Menjelang tidur, dininabobokan terlebih dahulu oleh berbagai dongeng, itu salah satu hal yang banyak diimpikan oleh banyak anak ya. Sayangnya, yang saya ingat dari masa kecil saya, seringnya dininabobokan oleh rebutan kasur, bantal, dan kaset dengan adik, dan lalu berakhir dengan nangis. Tapi, saya suka mendongeng gara-gara suka liat Kak Ria dan bonekanya, Susan. Menjadi Ibu pendongeng sepertinya seru, bukan?
Hayo, yang udah jadi ibu-ibu ada yang ketagihan bacain cerita/dongeng buat anaknya nggak nih?
saya-saya-saya-saya.
Saya juga termasuk kok. Semua bermula ketika seorang teman menyarankan saya untuk mengajak ngobrol anak yang masih dalam kandungan.
Saya yang belum terbiasa ngobrol sama anak, rasanya kikuk sekali praktikkan ini. Haduh, udah kayak ngobrol sama tembok nggak sih. Tembok sih mending bisa dipukul-pukul, tapi perut yang blenduk gitu ya masa dipukul, yang ada bayinya nendang-nendang, toh?!
‘Dek, tahu nggak, mamah tuh lagi kesal. Ayah kok nggak beliin martabak mulu ya. Kan adek juga lagi mau martabak ya’
mengajak ngobrol bayi dalam perut
Seminggu dua minggu dicoba terus, meski kayak orang gila ngomong sendiri, tapi akhirnya malah keenakan. Karena ternyata, bayi yang ada dalam kandungan juga bisa merespon lho, ya dengan tendangan itu. Seru dan senang gitu rasanya.
Modal untuk Menjadi Pendongeng
Modal apa yang diperlukan untuk menjadi pendongeng? itu pertanyaan saya sewaktu kepikiran mau melahirkan nih sebentar lagi. Suara yang bagus? buku yang bagus, mahal dan menarik? camera selalu stand by (mamak gahoel can relate)?
Baca juga : let’s read menumbuhkan minat baca anak di era digital
Tapi, semua pertanyaan saya itu saya tepis sendiri. suara saya jelas cempreng, buku bagus jelas mahal, selalu stand by camera, pegang hp aja kadang kelupaan. So, kayaknya ini menurut saya modal terbaik yang perlu dimiliki oleh seorang pendongeng.
Hal pertama yang saya perlu lakukan ada memulainya terlebih dahulu. Jujur nih, menjadi ibu baru aja masih kelabakan banget, tapi pengen dongengin juga. butuh waktu lebih nih.
Tapi kalau nggak dimulai, ya nggak bakal jadi.
Untuk memulai mendongeng, konsep mendongeng pun saya sederhanakan. Mendongeng nggak melulu dengan buku, mendongeng bisa dimulai dengan kita yang aktif cerita. Entah ngomongin kisah keseharian, hal baru yang dilihat, atau kisah yang lalu-lalu. *eh
Pokoknya yang penting mulai aja dulu, hitung-hitung melatih percaya diri ibu juga. Nggak bisa kan emang kalau ujug-ujug gitu.
Setelah memulai, saya menemukan satu hal yang unik. Ketika nada saya datar-datar, apalagi kalau saya sudah ngantuk sendiri, nada tiba-tiba ilang sendiri (ketiduran, haha) perhatian dia jadi nggak fokus, tapi ketika nada saya mengalun merdu (di telinga anak) bereskpresi, bergerak, dia akan lebih fokus dan nampak senang.
Baca juga : Bibliotheek Forum tempat bermain dan membaca di Belanda
Okay, ekspresi itu memang perlu banget. Dibarengi dengan membaca yang nyaring (read aloud) adalah perpaduan yang ciamik membuat anak betah meski emak harus bergaya kaya orang aneh. Sungguh, melatih anak yang percaya diri sendiri ternyata bisa dimulai dengan menjadi ibu yang percaya diri ya!
Apakah langsung dengan buku? saya sih enggak. Nahla baru saya belikan buku pas umur 3 bulan, buku bantal. Tapi, seringnya saya cerita tentang keseharian, apa yang ada di sekitar, dan cerita-cerita ngasal hasil imajinasi sendiri. Tapi selanjutnya, dengan buku memang lebih anak sukai. Buku apapun, asal kita berceritanya menarik, dia suka.
Yang paling terasa itu, perlunya menyempatkan waktu dan menghadirkan diri.
Sadar sendiri, memulai saja kadang kerepotan, apalagi membuat waktu khusus untuk mendongeng dan jiwa kita hadir saat mendongeng tersebut.
Ketika perlu menyempatkan waktu, saya mencoba mengatur ulang waktu keseharian kami. Oh, ternyata yang paling nyaman itu saat menjelang tidur. Saya paling suka waktu ini, karena rasanya respon dia lebih tinggi, dan saya juga bisa lebih menghadirkan diri. Usahakan banget itu yang namanya gawai jauh-jauh dari atas kasur.
Kesan Menjadi Ibu Pendongeng
Sangat menyenangkan. Sebagai ibu saya seakan menemukan passion baru, menjadi pendongeng untuk anak. Iya, setidaknya menjadi pendongeng untuk anak sendiri aja dulu ya.
Menjadi pendongeng ini menjadi passion yang saya pelajari secara otodidak, semua bisa begitu saja karena adanya anak ya.
Senang sekali ketika menemukan momen-momen klik.Mmisal ketika dia tiba-tiba berekspresi menirukan cerita yang sudah kami baca bersama-sama, atau menjadi rujukan cerita saat melihat sesuatu. Eh, yang lebih serunya lagi, ketika kita hanya mencoba menyebutkan nama tokohnya saja, dia akan terpancing untuk bercerita tentang figurnya tersebut.
Jangan anggap remeh anak, beneran deh. Kalau kita ceritakan suatu kisah secara berulang-ulang, beri penekanan pada figur-figurnya, dia bakal ingat akan nama-nama tokohnya, dan bisa nyambung aja kalau lagi ngapain ingatnya ke salah satu dongeng, bahkan teksnya aja bisa hafal.
Yang saya sukai lagi, dari kegiatan mendongeng yang kebetulan anak sudah mau usia 5 tahun, ketika ambisi untuk mengajarkan membaca datang, dari mendongeng ini, malah menjadi inspirasi saya untuk mengajarkan membaca.
Baca juga : Teori pengasuhan apa yang kamu gunakan?
Menyusun huruf bisa dimulai dengan susunan huruf dari kata-kata yang familiar dari bukunya, nama-nama dari dongeng-dongengnya, dan nama unik dari benda sekitarnya.
Reading a book for a child is a magic. Terimakasih Nak, sudah mengajarkan Mamah menjadi Ibu Pendongeng. Semoga kenangan-kenangan selama kita berdongeng menjadi ingatan indah dan bekal baik untuk masa depanmu ya. (nulis ini tiba-tiba reumbay sendiri)
Ibuku dulu, jarang sih mendongengkan ketika hendak tidur. Kalo mau tidur, ya tidur aja hahaa. Tapi, sempat juga, seingatku, beberapa kali membacakan cerita. Kalo ga salah cerita Nabi, dan cerita rakyat yg sangat familiar di Indonesia.
Kemudian, mngenai anak-anak yg sampe hafa ke teksnya, aku baru tahu loh mbak. Ternyata bisa gitu ya.. keren deh emang anak-anak, masih gampang buat mengingat n belajar. Otaknya masih “encer”.
beruntung nih pernah diceritain, aku ingetnya kalo cerita nabi2 itu ya di TPQ, do.
ini aku juga baru tahu dan takjub sendiri liat anak sendiri udah bergaya di depan buku dengan gaya orang lagi ‘baca’, yg diucapin itu plek banget sama di buku padahal ya belum bisa baca. doanya, semoga kegemaran membacanya istiqomah sampe besar nih.
How lucky Nahla bisa didongengi sebelum tidur 😍.
Seingatku, aku nggak pernah didongengi saat masih kecil 😂
Hanya disuruh cepat-cepat tidur, kalau nggak tidur digigit nyamuk wkwk
Naaaah aku pun Li sama nih, apalagi aku dan adikku selisih dikit yg aku inget ya kenangan brntm sblm tidur..
Makanya, karena aku ga punya kenangan didongengin, aku pengen bgt anakku punya kenangan indah seperti didongengin ini, karena trnyta dampaknya besar sekali buat tumbuh kembang anak, terutama utk minat bacanya, biar serajin kayak tante Lia nih 😁
yeay.. seru ya kalo bisa bacain buku untuk anak, ini Nahla beruntung sekali punya mamah seperti mbak Ghina ,hihi..
abang rasyid juga donk pastinya udah diceritain juga kan mbak? apalaginya ibunya bisa bikin cerita2 fiksi bagus2, pasti udah banyak cerita karya ibunya sendiri nih yang diceritain,..
iya bener, tapi kalo bikin cerita sendiri sih belum mbak, masih awang-awangen, hihi.. Semangat mendongeng untuk Nahla yaa :*
membuat dongeng sendiri itu kadang terjadi karena emaknya udah males baca buku ngantuk2 pengen mapan turu mbaak, hihi jadilah ngarang sendiri disambung-sambungin sama cerita yang udah ada..hihi. semangat mendongeng juga untuk mas rasyid 😀
Mba Ghina, salut atas dedikasinya sebagai ibu 😍
Seingat saya, Ibu saya nggak pernah mendongeng untuk saya, tapi nggak tau juga kalau saat saya balita, sebab ingatan saya nggak banyak 😂 Tapi dulu, waktu SD, saya sering dengar dongeng pakai kaset yang dijual satu bundle sama buku cerita 🙈
Salah satu buku paling memorable untuk saya itu buku Beauty and the Beast, mba. Saya bahkan terlalu sukanya hampir setiap malam dengan dongeng dari kaset itu, dan saya masih samar-samar hapal dengan suara pendongengnya 😆 hehehehehe.
Saya rasa, anak mba kelak akan punya kenangan indah saat mba mendongeng untuknya, karena sampai sekarang pun, saya masih sangat terkenang suara si pendongeng yang berperan sebagai Beauty dan sebagai the Beast 😍
saya juga mencoba mendongengkan cerita kepada anak karena saya dulu mas kecil juga nggak ada kenangan didongeng sama orangtua mbak. Buku buku anak juga nggak ada. hobinya dulu pinjem buku di perpustakaan sekolah pas sd, eh tapi bukunya juga jadul-jadul, nggak ada tuh einid blyton, beauty and the beast ataupun penulis luar. sedih sih kalo diinget.
kalo model buku yang ada kasetnya sekarang untungnya udah ada juga beberapa aplikasi utk anak yang nyediain itu mbak. ada tuh khan academy, anak saya puter terus itu video yang lagi bacain dongengnya, lalu nggak lama kemudian dia praktekin ngomongnya dan ceritanya dia ulang berkali. gitu mulu sampe bosan..
Aamiin. semoga beneran berkenan dan menjadi kenangan indah yaa mbak nih,.
aamiin. selamat membersamai ananda di rumah ya mbak ghina. sesungguhnya kita sedang membangun kenangan dan kebiasaan pada anak yang dikenang nanti
aduh pingin nangis rasanya, masih belum bisa jadi pendongeng yang baik. tak bisa dipungkiri perjuangan keras untuk bisa hadir jiwa dan raga di sisi mereka. Bener-bener mnginspirasi makasih mbak ghina sharingnya. mau nyoba praktekin dikit-dikit ah ..
masih terus berusaha mbaa, aku pun belum sepenuhnya kok. ini cuma lagi amazed aja, ternyata benefitnya sampe segitunya ya membaca itu. Pengalaman masa kecil dulu soalnya aku nggak ada memori membaca yang sregep ataupun didongengin gt.
Eh betul.. Bayi dalam kandungan itu cerdas, jangankan dibacain buku dielus dikit aja perut langsung respon. Kebiasaan saat dalam kandungan akan terbawa saat sudah dilahirkan nanti. Btw, jangankan standby hp kak, baru mau keluar hp dikikit aja anakku langsung beralih perhatian wkwk
Anak saya suka didongengkan juga mbak. Kadang bingung juga sih. Tapi ternyata malah jadi candu sendiri. Hehe
Betul bannget seorang anak lebih baik didongengi ibunya.
Mamah saya sejak kecil selalu mendongeng bahkan untuk cucu dan cicitnya.
Keren……
Aku juga kayaknya harus sering-sering nih mendongeng untuk anak-anak. Kalau gak aku kadang bapaknya kalau gak pulang larut. Anak ku juga kemarin baru berusia 5 tahun. Hehe
Keren banget mbak Ghina. Ah iya, mbak Ria dan susan itu kayaknya zaman saya masih kecil deh. Saya udah lewat nih masa kecil anak. Dulu ditinggal sibuk kerja. Waktunya sedikit untuk anak-anak.
MasyaAllah aku ngerasain banget ini kak Ghin. Nyerocos sampe aku pun ktiduran sendiri kadang. Entah cerita apaaa kadang ngga nyadar hahaha
suaramu halimpu alias empuk waktu aku liat ig feed tempo hari, emang cocok jadi pendongeng, hehehe. anak emang suka kalo di bacain dongeng sama ibunya, bonding ibu – anak juga makin terjalin. mantap nih kak ghina, jadiin podcast nya teh, hehehe
Haha, semoga beneran ieu halimpu, da kadang teu karasa terus jadi kecil teh.. Makanya blm pede ini bikin podcast, aku masih latihan ngerekam suara sendiri ska utk melatih pedenya dulu nih
beneran dong. sekali kali podscast nya di IG aja teh, biar sekalian test drive, hihihi
MasyaAllah mba Ghina, aku jadi terharu ya Allah jadi ingat ibuku.
Soalnya kami nggak tinggal bersama, untuk balik kerumah butuh 3 jam perjalanan. Aku juga sedang belajar jadi pendongeng semoga bisa.
Selama masih satu pulau rasanya tetep dekat ya mbak, stay safe bolak balik nyaa mbak nyi
Semangat jadi pendongeng mba nyi, sungguh hasilnya bakal di luar dugaan banget baik buat kita maupun buat yg didongeng
Wah keren mbk bisa dongeng.
Seingetku.paaSeingetku.pas kecil dlu aku ga pernah didongengi pas mau tdur.. pdahal ya kepengen loh..
Manfaat penting dari mendongeng lainnya adalah membangun bonding antara orang tua dan anak. Walaupun saya nggak punya suara sebagus neng Ghina tapi paling seneng bacain cerita sih.
Cuman hal ini gak berlaku buat keponakan karena dia lebih suka mendongeng dengan cerita khayalannya hahaha
Seru ya mba ngedongeng buat anak, tpi kdg ngerasa bosan jga ga sih klo pas anak lgi seneng ma 1 crita dan maunya itu aja diulang2, hahaha
Wahaha iya banget iva, sering bgt kayak gt yaaa.. Tapi senengnya kalo kayak gt nanti dia hapal sendiri ceritanya mbak
Ternyata berpengaruh ya kalau kita suka ngajak anak ngobrol dari dari dalam kandungan. Anak-anak emang paling suka kalau di dongengin ya.
Dulu saya suka dengerin dongeng sama mama waktu kecil, hehehe
Saya juga mulai mendongeng sewaktu hamil anak pertama
Tapi sesudah mereka gede ngga ada yang suka novel, mereka memilih komik 😀😀😀
Dongeng sebelum tidur. Tapi sayangnya ibu saya bukan pendongeng nih, dari kecil malah dijejalin lagu-lagu hehe
Dongeng memang membangkitkan imajinasi anak . Suatu kebutuhan anak untuk bisa belajar bahasa dan lifeskill adalah dengan dongeng. Selamat telah jadi ibu pendongeng yang baik.
Keren bisa menjadi ibu pendongeng, karena kemampuan mendongeng tidak dimiliki setiap ibu ya mbak.. apalgi mendongeng untuk anak-anak yang masih dibawah umur tentu butuh daya imajinasi ekstra supaya pesan tersampaikan sesuai daya tangkap mereka..
seru ya moment mendongeng sama si kecil. semoga nanti bukan cuma tentang momentnya aja yg selalu terkenang, tp setiap pesan baik yang kita selipkan di cerita bisa diingat terus sama anak 😉
Huhuuu, aku..akuu.. akuu..
Dulu kalo mau tidur selalu didongenin sama Mbahku, pamanku ato bibiku. Udah gituh lelap banget.
Nah setelah punya anak pun, jadi terbiasa mendongeng, percaya deh momen mendongeng ini bakalan terkenang sampe kelak kita dewasa.
Wuih keren. Ibu pendongeng itu idaman semua anak. Dulu, bapak yang jadi pendongeng. Tiap malam selalu mendongeng. Seru banget. Bikin kami anak-anaknya banyak bermajinasi. Dan sampe sekarang inget dengan dongeng-dongengnya. Sekarang saat jadi ibu, kepengen banget bisa rutin mendongeng ke anak-anak. Tapi ada saja alasannya. Padahal anak-anak suka. Huhuhu… Mbak Ghina keren banget ih. Saluuut!
aku suka dongeng dari kecil…. pas punya anak beli buku-buku dongeng tapi malah dibaca sendiri. salut ama ibu pendongen 🙂
Jadi ingat waktu mendongeng buat anak-anak waktu mau tidur, sekarang malah susah banget. Mereka suka langsung tidur
Walau dulu kedua orangtuaku rasanya gak pernah mendongeng, tapi aku masih lebih beruntung sebab akses ke bacaan diberikan sepenuhnya dan seluas-luasnya oleh mereka. Mau langganan Bobo, Fantasi, Tablo, boleh. Mau beli komik? juga boleh (tapi dibatasin hehe). Jadi, aku mendapatkan cerita-cerita itu ya dari bacaan.
Nah, kalau di sekolah ada guru yang suka “mendongeng” misalnya cerita kancil atau cerita rakyat. Lebih sering juga cerita nabi-nabi. Ah jadi kangen masa kecil 🙂 dan, terpujilah bagi para orang tua yang masing menyempatkan mendongeng untuk anaknya sekarang ini. LOVE.
Dan mendongengi anak juga bikin ibu jadi percaya diri ya mba. Apalagi kalau dongengnya diluar buku alias mengarang sendiri,, jadi kayak tambah pede ibunya hihi. Selain itu, anak juga jadi tambah kosakata bicaranya, bahkan yang lebih lucu kalau semisal anak meniru gaya bahasa kita seperti : “lho..”; “gimana seee..”; “hiyaa ampuuunn”. Aaahhh.. Memang interaksi sama anak bisa mengurangi stress ya ^^
Sayangnya Ibuku dari dulu ga pernah suka mendongeng, hehehe. Yang suka mendongeng justru Ayahku. Itupun bukan dongeng, tapi malah lebih ke cerita teknis mengenai cara kerja mesin diesel, sistem di pesawat terbang dan proses pembuatan sepeda hahaha. Tapi entah kenapa, saya menyukainya. Sampai sekarang, cerita itu masih saya ingat dan membekas sampai dewasa.
Saya rasa nanti kalau sudah punya anak, saya juga akan sering2 bercerita dan stock buku untuk dongeng sebelum tidur! hehehe
Seru mendongeng untuk anak apalagi kalau lihat ekspresi wajah anak2 yang menghayati banget. Gemees. Terus kadang kan dia suka inget sama apa yang kita ceritain, ya capek sih berbusa juga mulut komat kamit baca cerita tapi sebanding sama happiness yang didapat sama anak. Apalagi kalau sampai terkenang sampai dewasa ya kan, Mba?
Aku juga belajar jadi ibu pendongeng nih hehehe, tapi anakku termasuk yang visual. Harus lihat gambar, kalau cerita via mulut aja dia ga antusias. Malah kabur wakakak. Tapi ada untungnya sih, dia jadi senang dan familiar sama buku sejak dini 🙂
kayaknya emang lihat gambar itu hal wajib ya mbak. Kalau nggak lihat gambar dia nggak ada gambaran ceritanya, kecuali kalau ekspresi dan ceritanya dia sukai.
Anakku aku bacain dongeng bukannya ngantuk, malah seger buger. Hahahaha.
Mungkin karena ceritanya atau cara saya cerita yang terlalu alive sampai2 dia jadi excited alih-alih mengantuk.
Iya banget mas, anakku juga suka gitu. tapi saya belakangan ini anaknya yang antusias tapi nggak tahu kenapa malah skearang suka ngantukan, jadi mendongeng kayak meninabobokan diri sendiri nih..
Aku dibesarkan dari ibu yang suka berdongeng, jadi aku sudah merasakan banyak manfaatnya. Saya jadi suka membaca buku, dan daya imajinasi jadi lebih luas
Aku belum pernah ada pengalaman soal dongeng, entah mendongengkan atau di dongengkan.
Tapi kalau ditongkrongan, sering tuh cerita ngalor ngidul (dan sedikit dibumbuin) sama anak-anak yang kadang ekspresi dan pertanyaan-pertanyaannya emang nggak ketebak dan bikin terhibur sendiri. Cerita-cerita di tongkrongan buat ngisengin bocil kaya gini masuk ke dongeng ga ya? Kalau termasuk, mungkin kelak bisa jadi bekal buat anak sendiri (kalau sudah punya). Hahaha.
Saya sepakat dengan reading a book to children bahkan sejak masih dalam kandungan
Sekarang anak sudah usia 6 tahun dan hobinya membaca
Bahkan kadang saya greget kalau pas diajak makan siang bersama dan jawabannya: “Bun, saya selesaikan 2 halaman dulu. Bentar aja.”
Dan kebiasaan baca anak pertama jadi diikuti adiknya meskipun sekarang baru pegang buku dan heboh cuap cuap ala baby jika lihat gambar di buku karena usianya 16 bulan
Dari semuanya, menyenpatkan waktu dan menghadirkan diri rasanya benar benar menjadi kunci sebagai ibu pendongeng ya Kak. Itu nggak mudah tapi samgat bisa dicoba.
Dari semuanya, menyenpatkan waktu dan menghadirkan diri rasanya benar benar menjadi kunci sebagai ibu pendongeng ya Kak. Itu nggak mudah tapi samgat bisa dicoba. Selama ini saya pakai buku digital sih Kak.
Tos dulu yuk, mbak, sama aku.
Akupun sekarang mulai suka membacakan dongeng ke anak-anakku.
Kalau dipikir-pikir lagi, mendongen sebelum tidur tuh ngga membutuhkan waktu banyak. Maksimal hanya 10 menit. Jadi ya, beneran bisa jadi persiapan menidurkan anak tanpa huru hara
tooooossss…
benar mbak, kalau dipikir-pikir waktu untuk mendongeng itu memang nggak lama, tapi sering. wkwk. tiap ada buku baru, tiap mau tidur, tiap lagi makan, dan belakangan mau tidur itu bsia 6 cerita yang minta didongeng. wkwk.
Yang ada sekarang aku yang ketiduran duluan nih, hihi
Saya juga mendongeng buat anak sebelum tidur, meskipun tidak tiap hari sih. Saat mendongen saya belajar untuk membaca dengan berbagai ekspresi, intonasi yang berbeda-beda dan jenis suara untuk memerankan beberapa tokoh. Alhamdulillah anak-anak suka bahkan kadang mereka yang meminta.