Mulai Berinvestasi Bersama InvestasiKu

‘Yuk, berinvestasi pakai investasiKu. Kita perlu punya uang untuk masa pensiun. Biar tidak membebani anak nantinya’ ajak saya kepada suami beberapa hari yang lalu.

Membicarakan uang belakangan ini menjadi hal yang rutin kami obrolkan. Ya gimana, hidup di negeri orang, semua harus lebih ekstra siapnya. Kalau kenapa-kenapa kan jauh dari orang-orang terdekat kita. Apalagi kalau urusannya sama uang.

Investasi, kata yang semakin menggaung belakangan ini pun mencoba saya selami. Tentunya kita tidak boleh sekadar ikut-ikutan hanya karena sedang booming, cuannya besar, maupun alasan lainnya. Makanya, sebelum memulai investasi, saya pun perlu berbagai pengetahuan yang mengulas tentang investasi itu sendiri.

Investasi itu Menabung untuk Tujuan Tertentu

Ketika banyak orang berbicara tentang investasi, pikiran saya masih saya terpaut dengan kata menabung. Kata ini terpaut cukup kuat pada saya, dan mungkin kamu, karena sejak kecil orangtua maupun orang-orang sekitar lebih sering menyarankan kita untuk menabung. Ada yang ingat nggak dengan buku tabungan pas sekolah dulu, guys?

Iya, dulu mah menabung itu rutin karena disuruh sama guru sekolah. Tapi di akhir tahun, uang tabungan itu melambung begitu saja karena menabung tanpa tujuan. Alasannya ya karena disuruh menabung saja, untuk menyisihkan uang jajan saja agar tidak boros-boros. Toh, kalau ada keinginan  mah biasanya juga nggak pakai nabung dulu.

Sampai saya kuliah, dengan uang beasiswa yang tidak seberapa, saya pun memaksa diri untuk menabung. Alasannya sederhana, kan nanti orangtua tetap mengirim uang, jadi lumayan uang beasiswanya bisa saya tabung. 

Baca juga : Hubungan Kita dan Uang

Kala itu, deposito adalah produk investasi yang pertama kali saya kenal. Saya pun menyimpan uang dengan menggunakan deposito tahunan. Tapi sayangnya, lagi-lagi, di akhir tahun saya mengambilnya tanpa tujuan. Ya, uang pun melambung begitu saja.

Perjalanan saya dengan urusan menyimpan uang ini memberi saya pelajaran tersendiri ‘menabung tanpa tujuan hanya seperti menghambur-hamburkan uang dalam sekejap’.

Oleh karena itu, semakin saya mendalami investasi, semakin pula saya merasa perlu belajar dari kesalahan masa lalu saya. Jadi menurut saya, Istilah menabung ini sudah tidak layak lagi dipakai. Menyimpan uang seperti di bank, akan tergerus oleh inflasi. Menyimpan uang tanpa tujuan, jelas akan terkuras oleh berbagai godaan promosi.

Belajar Investasi bareng InvestasiKu

Belajar investasi itu tidak boleh asal-asalan, apalagi cuma ikut-ikutan. Itu adalah ungkapan dari para financial planner yang kini makin banyak mengedukasi lewat media sosialnya. Ungkapan ini adalah tamparan sekaligus anjuran agar kita mau belajar dulu sebelum berinvestasi. 

Hal terbesar godaan berinvestasi itu memang cuan ya. Seperti kasus yang muncul belakangan ini, di mana ada banyak kasus investasi bodong dan banyak orang yang termakan godaan investasi karena besarnya cuan yang ditawarkan.

Ya, siapa sih yang nggak tergoda sama cuan. Uang kita yang nganggur dan malah uang yang bekerja untuk kita. 

Lah, iya kalau untung? Kalau buntung? Nah, lhooo.

Itulah kenapa kita harus belajar investasi. Selain belajar dari para financial planner, saya juga baca beberapa artikelnya di website investasiKu. Kebetulan kemarin juga saya ikutan webinarnya. Ada banyak hal baru dan mencerahkan yang membuat saya nggak bingung lagi untuk mulai berinvestasi.

1. Buat perencanaan keuangan

Perencanaan keuangan perlu banget kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup jangan pendek dan jangka panjang kita. Itulah kenapa penting banget mempunyai tujuan finansial.

Jadi dengan memiliki tujuan finansial ini kita bisa memprioritaskan dan membuat pos-pos pengeluaran yang tidak bisa diutak-atik. Beberapa post perencanaan keuangan yang perlu kita buat seperti : dana pendidikan, dana pensiun, asuransi, dana darurat, dan lain sebagainya.

2. Gunakan uang dingin

Setelah membuat perencanaan keuangan dan ada uang dingin, uang yang tidak terpakai dan tidak masuk pos pengeluaran apapun, barulah kita mulai investasi.

Pastikan untuk selektif memilih tempat untuk berinvestasi. 

3. Jangan tergoda investasi bodong

Cara memilih investasi yang terpercaya adalah dengan mengeceknya terlebih dahulu beberapa hal seperti, sudah terdaftar di OJK belum? Bagaimana ketentuan mengenai produknya? Cek para pihak yang berwenang dalam investasi? Dan pastikan kamu memilih jenis produk investasi sesuai dengan kebutuhanmu, ya.

Review Investasi di InvestasiKu

Setelah semingguan menggunakan aplikasi InvestasiKu, saya merasakan beberapa kemudahan cara menggunakannya. Berikut ulasan saya :

Proses pendaftaran cepat

Saat melakukan registrasi, kita cukup mengisi form yang tersedia, lalu kemudian perintah untuk mengunduh aplikasi InvestasiKu pun tinggal klik saja. Form hanya meminta kita mengisi nama, alamat email, password, dan nomor handphone, kok.

Tampilan muka mudah digunakan

Setelah mengunduh, kita akan disambut dengan tampilan muka atau dashboard yang sama sekali tidak membingungkan. Beberapa fitur yang ada di aplikasi InvestasiKu antara lain : 

• Home ; menampilkan penawaran saham terupdate serta informasi terbaru seputar saham.
• Market : Trading Idea yang ada di fitur Market memudahkan kita yang masih awam untuk meraba jenis investasi yang akan kita pilih. 
• Watchlist : investasi yang kita bidik bisa kita pantau lewat fitur ini. 
• Portofolio : Tempat untuk memantau perkembangan saham yang sudah kamu beli

Buka rekening mudah dan murah

Investasi sudah bukan lagi hal yang mahal. Yup, lewat aplikasi InvestasiKu, kita bisa mulai investasi dengan nominal yang bahkan lebih murah dari harga  boba, lho. Lima ribu rupiah saja sudah bisa mulai investasi. Daebak! 

Klik gambar untuk pakai kode referral ku ya. please.

Fitur-fitur yang ada di aplikasi InvestasiKu ini tentunya bisa banget kamu gunakan untuk memulai investasi bagi pemula. Nggak perlu bingung lagi dari mana dan bagaimana cara memulai investasi ya.