ghinarahmatika.com ~ Kebakaran hutan dan lahan gambut (Karhutla) kian menghantui kala musim kemarau datang. Terus saja berulang. Namun entah kenapa seperti mimpi buruk yang dianggap angin lalu saja. Jadi sebenarnya kita ingin karhutla ini segera berakhir atau tidak?
Pertanyaan yang sungguh susah untuk kita jawab ya. Melihat perjalanan panjang pemerintah dan masyarakat kita menyikapi hal ini rasanya seperti siput yang sedang merayap. Selangkah pun butuh waktu panjang. Bebannya berat pula. Namun karena musiman, jadi rasanya mungkin kurang begitu greget untuk segera dihempas, ya?!
Baca juga : Masyarakat Adat Sang Penjaga Alam
Tapi tentu saja ini tidak boleh dibiarkan. Belakangan saja kualitas udara yang sangat jelek di kota besar memunculkan banyak keluhan. Masa iya hanya berhenti di keluhan thok. Yuk deh #BersamaBergerakBerdaya. Toh, untuk kita dan anak cucu kita sendiri nanti yang menikmatinya!
Mengenal Karhutla, Ancaman Berbahaya Bagi Anak Cucu Kita
Sambil menulis dan membaca tulisan seputar tentang karhutla, anak saya, Nahla datang menghampiri saya, bertanya tentang Karhutla, lahan gambut, dan bahayanya apa kok sampai mengancam anak cucu, katanya.
Saya jadi mencoba mengingatkannya pada beberapa buku tentang alam yang sudah pernah kami baca bersama. Dimulai dengan permulaan pentingnya tumbuhan, efek dibukanya lahan, dan muncul banjir dan polusi kotor. Lalu dia berucap ‘ Iya ya. Nanti nasib kakak, adik dan teman temanku gimana dengan kondisi bumi yang seperti ini?
Karhutla adalah lingkaran setan yang diciptakan oleh manusia sendiri. Iya, manusia yang seharusnya menjadi penjaga alam malah banyak yang merusak. Ah, nggak usah jauh jauh sih, jangan~jangan kita juga banyak berkontribusi merusak alam ya? Dengan tanpa sadar atau bahkan sangat sadar, melalui alih fungsi lahan misalnya. Gilirannya sudah berakibat fatal bahkan sampai mengganggu negara tetangga, kita hanya bisa mengeluh dan ikutan kesal juga karena dimarahin sama tetangga.
Ingat nggak sama peristiwa kebakaran hutan dan lahan gambut pada Juli 1997 Agustus 1997? Ah kelamaan ya, kalau yang kemarin tahun 2015 masih pada ingat kan? Gimana rasanya?
Nyesek sih kalau kita ingat ingat. Tapi lingkaran setan berupa : dibukanya lahan gambut kering dikeringkan, dibakar ~ jadi emisi karbon ~ terjadi global warming/kemarau kering/anomali air ~ hingga akhirnya terjadi karhutla akan terus berulang kalau kita, pemerintah dan perusahaan tidak segera bergerak bersama sama!
Dampak Karhutla yang Mencengangkan!
Melihat api saja kita sudah ketakutan, bukan? Apalagi api yang membara membakar lahan yang sangat luas seperti hutan dan lahan gambut. Gila sih, yang terbayang itu selain efek buruk karena hutan yang dibakar, membayangkan ekosistem yang jadi rusak, rantai makanan terputus, makhluk hidup di hutan yang entah kemana, manusia~manusia pun banyak yang berguguran akibat asap pekat yang menyelimuti langit itu sungguh sangat menyeramkan!
Baca juga : Hutan untuk Mitigasi Bencana Alam
Sebenarnya kondisi seperti ini tentu saja sangat merugikan perekonomian negara. Belum lagi, biaya untuk memadamkan kebakaran juga bukan hal murah. Sangat mahal, untuk satu helikopter pembawa air saja menghabiskan sekitar 50 juta. Bayangkan berapa helikopter dengan luasan lahan gambut yang memiliki luasan lahan kedua di dunia?
Selain kondisi demikian, banyak aspek yang terdampak juga tentu. Bahkan hampir semua aspek kegiatan manusia bisa dikatakan terhenti, baik itu perekonomian, pendidikan, pekerjaan, kegagalan panen, transportasi, serta paling parah tentunya kondisi ini juga berpengaruh pada anomali cuaca dan perubahan iklim.
Kalau sudah begini, tak perlu lah ya kita menyalahkan pihak tertentu. Baik pemerintah maupun perusahaan dan kita pun tentu memiliki andil dalam kerusakan lahan. Belum lagi 2023 ini kemungkinan besar akan terjadi siklus anomali iklim El Nino yang menyebabkan kekeringan panjang dan biasanya diiringi dengan kebakaran. Padahal menurut Pantau Gambut, seluas 2,5 juta hektar lahan gambut kini berada dalam kerentanan kelas tinggi. Akibatnya kerusakan lahan gambut yang ekstrem diikuti oleh pelepasan emisi dan zat~zat kimia ke atmosfer bisa membahayakan tatanan ekologis dan sosial di bumi.
Dahsyatnya Fungsi Lahan Gambut untuk Kelestarian Alam
Sepatutnya kita bersyukur dengan keberadaan lahan gambut yang sangat luas yang dimiliki Indonesia. Keberadaannya pun tentunya sangat membantu untuk menciptakan bumi yang tetap lestari.
Lahan gambut adalah jenis lahan basah yang terbentuk dari timbunan~timbunan material organik berupa ranting pohon, dedaunan, lumut dan jasad hewan yang membusuk. Tumpukan tersebut bagi sebagian orang mungkin terlihat mengganggu. Bahkan bagi beberapa orang mungkin akan berpikir :
‘Ah, daripada cuma jadi lahan tumpukan ranting daun doank, mending jadi lahan perumahan, atau industri yang jelas~jelas bisa menghasilkan cuan”.
Pikiran culas itu pastinya muncul pada banyak pihak. Buktinya dari 33% area Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) yang dibebani oleh konsesi industri ekstraktif, 50% didominasi oleh konsesi dengan izin Hak Guna Usaha (HGU) untuk kelapa sawit.
Padahal nih ya, manfaat dari gambut ini ada banyak banget, beberapa seperti :
1. Mengurangi dampak bencana banjir dan kemarau panjang
Jika teman~teman tahu tandon air, maka bayangkan bahwa gambut ini adalah tandon air yang sangat luas. Dengan kemampuannya untuk menyerap air yang sangat cepat, saat hujan lebat dia bisa menyimpan cadangan air yang bisa kita nikmati saat kemarau datang.
Sebesar 450~850 persen air dapat tertampung oleh gambut dari bobot keringnya. Bahkan gambut yang terdekomposisi juga tetap dapat menahan 2 hingga 6 kali lipat berat keringnya.
2. Menunjang perekonomian masyarakat lokal
Eh bagaimana bisa tumpukan daun, ranting, jasad di lahan gambut kok bisa menunjang perekonomian, lho?
Pertama banget yang harus diingat, menurut tim International Analysis and Policy Studies (ITAPS) IPB, pemanfaatan lahan gambut ini jangan hanya dilihat dari sisi finansial maupun produksinya saja. Tapi tentu saja harus dilihat dari sisi ekologis juga. Semisal nih, lahan gambut ini bisa saja dijadikan lahan kelapa sawit atau pun ditanami padi, tapi ternyata membutuhkan drainase yang besar dan menghasilkan emisi gas yang besar juga. Maka sistem Paludikultur seperti tanaman rotan, jelutong, kelakai, dan purun yang paling cocok.
3. Habitat untuk perlindungan keanekaragaman hayati
Sama halnya seperti yang terus berkembang biak, tentu saja keanekaragaman hayati yang ada di hutan dan lahan gambut pun perlu terus berkembang. Untuk melestarikannya tentu membutuhkan tempat untuk bertumbuh dan berbudidaya dengan aman.
4. Menjaga perubahan iklim
Sebagai informasi penting buat teman~teman nih, lahan gambut ternyata mengandung dua kali lebih banyak karbon dari hutan yang ada di seluruh dunia. Jadi kalau terganggu, mengalami alih fungsi lahan, maupun dikeringkan akan mengakibatkan simpanan karbo terlepas dan jadi sumber utama terjadinya emisi gas. Nah, lho!
Mari Kendalikan Karhutla Bersama~sama
Penting sekali untuk mengakrabkan keberadaan hutan dan lahan gambut serta manfaatnya kepada masyarakat luas termasuk anak~anak kita. Bukan sekadar menjadi tempat yang horor, gelap, dan penuh hewan dan tumbuhan. Tapi juga manfaat lain yang sangat berguna untuk keberlanjutan hidup keanekaragaman hayati dan bahkan perubahan iklim.
Pencegahan karhutla tentunya menjadi tahap utama. Jangan sampai bosan untuk menyiarkan kepada masyarakat tentang pengaruh kebakaran. Kita juga perlu mengawasi jalan peraturan terkait dengan hutan dan lahan gambut, mengawasi titik rawan kebakaran juga menjadi tugas kita untuk sama~sama mengingatkan.
Karena kalau sudah terjadi kebakaran bahayanya bisa mengenai banyak populasi dan tentunya merugikan banyak aspek. Proses pemadamannya pun menghabiskan waktu dan uang yang tak sedikit. Tahapannya yang pertama melalui pembuatan sekat bakar, jika tak berhasil maka akan menggunakan mobil pemadam kebakaran, jika makin meluas juga perlu dilakukan water bombing dengan helikopter. Dan tahapan terakhir jika belum padam juga maka perlu dengan cara penyemaian garam untuk menciptakan awan hujan di area tersebut.
Jika sudah padam, bukan serta merta urusan kelar. Petugas serta masyarakat sekitar juga perlu untuk memonitor kondisi di lapangan, mendorong pembuatan kebijakan terkait restorasi gambut dan melakukan monitoring tentunya.
Tantangan menghadapi karhutla memang besar ya. Perlu kerjasama semua pihak untuk mencegah terjadinya kebakaran. Bahkan dari hulu, terkait segala kebijakan, perizinan, serta penegakan hukumnya perlu sekali diperketat agar tidak dipengaruhi oleh kepentingan pribadi. Ya ini memang susah sih, tapi mari kita yakini sambil sama~sama mengawasi agar berbagai kebijakan dan perlindungan terhadap hutan dan lahan gambut tetap terlaksana, demi bumi yang tetap lestari dan demi anak cucu kita nanti tentunya.
Kalau kita bertanya~tanya, kapan karhutla tidak akan terjadi lagi? mungkin akan cukup sulit terjawab, tapi kita bisa ikut serta untuk mewujudkan agar hal itu tidak terjadi dengan cara turut serta melakukan cara untuk melindungi hutan, mengakrabkan hutan kepada anak cucu, dan ikut memonitoring segala kegiatan terkait dengan hutan dan lingkungan.
sumber tulisan :
Zoominar bersama Pantau Gambut
https://jagadtani.com/read/1408/peluang-bisnis-di-lahan-gambut
https://pantaugambut.id/publikasi/waspada-karhutla-di-pelupuk-mata
Ini di banjarmasin juga lagi asep bangey mba ada kebakaran lahan entak sengaja ato tidak…berasanya banget itu kalo malam sampe pagi..klo siang dh agak mendingan karena kena angin…
Semoga semua makib peduli dengan lingkungan kalo bukan kita sendiri siapa yg mau jaga ya kan mbaa
Mungkin banyak diantara kita yg belum tau pentingnya lahan gambut, jadi ketika ada insiden kebakaran jarang banyak yg tau resikonya apa. Thanks for sharing kak, semoga kita bisa jadi lebih aware terhadap lingkungan
Ka post-nya keren banget, banyak info dan fakta menarik tentang karhutla..
Jadi makin sadar ternyata selama ini masih banyak masyarakat yang kurang peduli sama lingkungan huhu
Huhu bener bgt kita sebagai manusia yg seharusnya jaga kelestarian alam malah sering buat kerusakan. Padahal kalo udah ada karhutla, kita sendiri jg ya yg kena imbasnya
beruntung banget ketemu artikel ini, kmrn baru liat kebakaran lahan di kalimalang bekasi aja rasanya duh nyesss banget kasian 🙁
semoga dengan adanya tulisan² ini ada progress yang besar dari pemerintah, dan kita sebagai masyarakat luas untuk menjaga lahan gambut ini
Kalau di beberapa wilayah yang banyak hutannya ketika terjadi kebakaran hutan tentu saja mengganggu warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi tersebut. Duh saya jadi prihatin dengan kebakaran hutan yang saat ini terjadi
Semoga masalah kerusakan hutan di Indonesia segera teratasi dan masyarakat juga pada sadar kalau hutan itu penting banget buat bumi
Terimakasih kak melalui postingan ini kita jadi semakin belajar untuk menjaga hutan. Semoga mimpi buruk kahutla bisa benar0benar teratasi dengan baik
Jadi kebakaran itu insiden atau kesengajaan ya? Prihatin sih kalau memang disengaja. Semoga ada kesadaran untuk bisa lebih menjaga karena ternyata lahan gambut sangat penting dan banyak manfaatnya.
Untuk melestarikan alam tentunya semua peran menjaganya, tanpa pengecualian ya kak.
Mari jaga, rawat, melindungi hutan tetap asri atau segar,
baca judulnya, saya juga bertanya kapan ya bisa teratasi karhutla ini. Sedih sebenarnya tapi kita hanya bisa membantu sesuai dengan kemampuan kita seperti menanam tumbuhan di sekitar rumah. Kebakaran hutan adalah awal bencana semuanya. kekeringan, banjir, Ispa dan kepunahan
Penasaran deh aku mbak, selama ini ada gak sih sesi pemberian edukasi ke masyarakat terkait pentingnya lahan gambut?
Karhutla selalu terjadi tiap tahun. Sedih kalau dengar, apalagi lihat langsung titik api dari kejauhan
Semoga setelah ini kebakaran hutan di Indonesia berkurang ya Mba Ghina, kasihan banyak masyarakat yang dirugikan dan juga binatang banyak kehilangan ekosistem hidup nya belum lagi banyak tumbuhan yang sirna, pastinya banyak pihak yang harus berkolaborasi untuk melakukannya
Lahan gambut penolong hutan banget ya, karena dapat menahan jutaan karbon nggak lepas ke atmosfer. Perlu dijaga banget oleh semua pihaka supaya hutan Indonesia bebas dari karhutla.
Ngomongin karhutla itu sedih banget, Mba. Ini Gunung Ciremai sudah mulai terbakar. Beberapa gunung di Jawa juga. Semoga Indonesia bebas karhutla.
Sedih banget tiap ada berita kebakaran hutan ya kak. Nuntasin masalah ini emang perlu koordinasi semua pihak & ketegasan. Gak bisa setengah-setengah.
Paling sedih kalo udah ngomongin karhutla, karena korbannya binatang yg hidup disana dan mereka enggak bisa kemana2 😭😭
Sangat penting sekali peran dari hutan untuk bumi dan manusia. Tugas kita hanya menjaga dan meningkatkan rasa peduli masyarakat tentang peran hutan