Ghina Hai, saya Ghina. Perempuan pecinta pagi, pendengar setia radio dan podcast, menulis tentang kehidupan perempuan dan hal terkait dengannya.

Let’s Read : Keajaiban Mendongeng Cerita Bergambar

5 min read

Pukul 10.00 WIB tiba, waktunya Nahla untuk screen time. Dia tiba-tiba mendekati saya dan berkata ; ‘Mamah, sudah pukul sepuluh nol nol. Tolong bacakan buku di Let’s Read. Adek lagi suka ceritanya Meena yang punya burung bernama Mithu, lho!’

let's read keajaiban mendongeng cerita bergambar

Kegiatan membaca buku adalah salah satu hal yang sedang digeluti anak saya, Nahla. Usianya sedang menginjak 4 tahun. Tentu saja, dia belum benar-benar bisa membaca. Namun, kegiatan membaca ini benar-benar memberikan efek yang luar biasa pada pertumbuhan dan pengetahuan dia.

Memberikannya bacaan buku bergambar yang bagus dan berkualitas untuk anak berarti memenuhi haknya sebagai anak. Ya, anak juga memiliki hak.

Dengan hanya melihat gambar, dia mencoba menarasikan kembali apa yang sering dia dengar dari orangtuanya. Ajaib, dia seperti membaca sungguhan. Kata-kata dan beberapa obrolannya hampir mirip seperti yang ada dalam buku!

Mendongengkan Cerita Bergambar adalah Hak Anak

Anak memiliki hak. Memberikan hak anak adalah urusan wajib bukan pilihan. Apa saja hak Anak? kita bisa mengeceknya dalam Konvensi Hak Anak 1989. Salah satu yang menohok diantaranya seperti :

konvensi hak anak pbb 1989

Buku menjadi salah satu sarana utama dalam memberikan pengalaman kepada anak tentang banyak hal. Buku juga menjadi media bagi anak untuk mengetahui keberagaman, pengetahuan, dan budaya yang di kemudian hari menjadi bekal anak di masa depan. Apapun teori pengasuhan yang digunakan, buku perlu ada dalam setiap pengasuhan tersebut.

Representasi paling tepat untuk mengakrabkan buku pada anak adalah melalui buku cerita bergambar.

Gambar tidak hanya sekadar gambar. Gambar-bambar yang tersaji bagus, penuh warna, dan berkarakter dalam suatu buku itu tercipta tentu dengan banyak ide dan banyak waktu.

Bukan tanpa alasan, gambar dan cerita yang berkualitas sedikit banyak berpengaruh terhadap karakter anak. Butuh penyatuan persepsi antara penulis dan ilustrator dalam menciptakan sebuah buku cerita bergambar yang bagus.

Dan, semua gambar yang tersaji dalam suatu buku itu memberikan efek ajaib dan kompleks ketika didongengkan kepada anak. Logika, bahasa, daya ingat, daya kritis adalah hal umum yang kita ketahui dari keutamaan membaca. Apakah ada hal lain lagi? Tentu saja. Dari beberapa penelitian yang saya baca, saya menemukan beberapa hal yang menarik tentang buku cerita bergambar.

Baca juga : Menjadi Ibu Pendongeng

Hal-hal Ajaib dari Mendongeng Cerita Bergambar

keajaiban mendongeng cerita bergambar

Meningkatkan Kemampuan Matematika dan Sains Anak

Ada yang merasa aneh? saya yang awalnya merasa tidak percaya namun kali ini seratus persen percaya, karena memang anak sedang suka-sukanya mengeksplor gambar di buku dengan apa yang ia temukan di sekitarnya.

Sebuah penelitian di Belanda membuktikan hal ini, mengutip dari The Conversation, dalam penelitian tersebut membuktikan bahwa anak-anak TK yang suka dibacakan buku cerita bergambar konsep matematikanya lebih menguasai daripada yang tidak pernah dibacakan buku cerita bergambar.

Faktanya, gambar meski tanpa penjelasan pun akan membuat kita berpikir, begitupun anak.

Kebetulan anak saya sedang suka sekali dengan mempelajari planet, hewan, dan tanaman. Memperhatikan gambar planet, buntut hewan yang beraneka macam, dan mengitung ruas daun adalah hal menarik dan menyenangkan.

Sebagai orangtua, saya merasa ini bukan hanya sekadar bermain, tapi inilah belajar yang sesungguhnya. Sains di sekitar kita itu banyak dan melekat dengan kehidupan kita sehari-hari.

Membangun Imajinasi

Gambar adalah salah satu seni hasil dari mengolah imajinasi. Seperti Pablo Picasso bilang, bahwa tujuan seni adalah membangun jiwa-jiwa yang kering, dan setiap anak adalah seniman. Masalahnya adalah bagaimana agar tetap menjadi seniman setelah tumbuh dewasa?

Saya yang awalnya tercengang sekarang semakin memaklumi dan bahkan senang ketika anak sedang berimajinasi. Bisa jadi ini adalah tahapan penting untuk menjadikan anak tetap menjadi semakin dewasa hingga tumbuh dewasa nanti.

Melihat dan memperhatikan sebuah gambar bagi seorang anak adalah menyimpan imajinasi. Yang mana imajinasi tersebut akan ia bawa dalam kegiatannya dia. Ketika kita mendongengkan cerita bergambar, imajinasi anak akan semakin meluas dan semakin kuat dalam ingatannya.

Tingkah anak yang tiba-tiba membuat pedang dari rangkaian spidol, menggambar dan memberi nama seperti tokoh di salah satu buku cerita, atau saat melihat besi lalu dia teringat dengan cerita anak yang penasaran dengan magnet, dan ketika dia melihat besi menempel di laptop, hebohnya bukan main!

Mengajarkan Kebaikan

Ajaran kebaikan tanpa dihakimi akan kita dapatkan dari sebuah cerita. Dalam suatu cerita, akan selalu ada celah kebaikan yang mencoba disisipkan oleh sang ilustrator maupun penulis cerita anak. Maksud ini tidak lain untuk mengajak, mengajarkan, dan mengingatkan kembali tentang pentingnya kebaikan.

Kebaikan yang disisipkan dalam setiap cerita menjadi bahan berpikir anak untuk menjadi lebih kritis. Memang tidak heran, ajaran pertama yang perlu diajarkan pada anak adalah kebaikan dahulu, karena kebaikan itu universal dan kita memerlukannya dalam kehidupan sosial kita.

Buku bukan hanya sebagai jendela, tapi juga kaca

Kita semua mengetahui bahwa buku adalah jendela dunia. Namun Rudin Bishop, Professor dari Ohio University, menyebutkan bahwa buku tidak hanya sebagai jendela, tapi juga sebagai kaca.

Buku menjadi jendela ketika menampilkan pandangan dunia yang mungkin nyata, imajinasi, ataupun aneh. Sebagai pembaca, kita hanya perlu berjalan dalam imajinasi yang ditawarkan oleh penulis. Namun sastra dan kebaikan yang ditanamkan mengajarkan pengalaman manusia dan merefleksikannya dalam kehidupan kita.

Suatu contoh, cerita yang menggambarkan kegiatan bersih-bersih tidak hanya oleh ibu, tapi juga Ayah. Gambaran ini menjadi refleksi bagi anak bahwa tugas rumah bukan hanya sekadar tugas Ibu seperti yang kita ketahui pada umumnya, namun ayah juga perlu ikut mengerjakannya juga.

Memahamkan Seks dan Gender

Dalam pengasuhan, kami belajar untuk tidak mengkotak-kotakkan suatu hal berdasarkan jenis kelamin. Namun, faktanya dia kadang menemukan hal-hal yang menanamkan stereotip seks dan gender baik dari sekitar maupun dari buku.

Dari gambar-gambar yang disajikan dalam sebuah cerita bergambar, anak mulai memahami jenis kelamin dan gender. Ada anak laki-laki, juga ada ada anak perempuan. Keduanya secara biologis jelas berbeda namun secara gender seharusnya setara.

Penanaman ini secara tidak langsung berefek pada curiousity anak tentang hal yang berbeda dari yang diajarkan. Maka, memang mendampingi anak dan sounding tentang pengajaran yang ingin kita tanamkan pada akan membuat dia terbiasa menghadapi perbedaan dan melatih ketajaman berpikir pada saat didongeng.

Pengarusutamaan Gender dalam Cerita Meena di Let’s Read

“Mamah kenapa kok Meena nggak boleh sekolah? Padahal kan sekolah itu bagus, biar kita tahu banyak hal”, sela Nahla saat saya sedang mendongengkan cerita dari Let’s Read yang berjudul ‘Count Your Chicken‘.

pengarusutamaan gender dalam cerita meen di Let's Read

Dalam cerita tersebut, Meena tidak boleh sekolah oleh orang tuanya karena dia perempuan. Jadi yang boleh sekolah hanya adiknya saja yang laki-laki bernama Raju. Nah, Mithu menjadi penghubung Meena untuk mengetahui apa yang diajarkan ibu gurunya Raju dengan cara mengintip di balik jendela sekolah Raju.

Pada suatu hari dikisahkan bahwa Meena disuruh untuk menjaga 6 ayam milik ayahnya. Saat itu juga, Mithu yang sudah ngintip kelasnya Raju yang sedang belajar menghitung kembali ke Meena dan mengajarkannya.

Meena pun menghitung ada 6 ayam, lalu tiba-tiba ada pencuri yang mengambil satu ekor ayam. Karena Meena sudah belajar berhitung, dia pun tahu kalau ada yang kurang, ternyata ayamnya dicuri.

Mau tahu gimana kelanjutan ceritanya? coba buka aplikasi di Let’s Read deh.

Baca juga : Let’s Read menumbuhkan minat baca anak di era digital

Let’s Read Aplikasi Baca Cerita Bergambar Untuk Semua Anak Indonesia

Saya termasuk orang yang sangat bersyukur atas adanya aplikasi Let’s Read ini. Aplikasi? Nah iya, aplikasi. Yang berarti semua orang yang memiliki gawai di tangannya bisa mengakses Let’s Read.

Let’s Read adalah perpustakaan digital buku cerita anak persembahan komunitas literasi dan The Asian Foundation. Let’s Read ini diprakarsai oleh Books for Asia, yakni program literasi yang telah berlangsung sejak 1954. Program tersebut menerima U.S. Library of Congress Literacy Awards atas inovasi dalam promosi literasi pada Desember 2017.

Let’s Read mewakili banyak orang tua yang kesulitan memberikan akses buku bagus pada pada anak entah karena ekonomi maupun kondisi sosial lainnya. . Selain itu, keberadaan aplikasi ini diharapkan mampu menggantikan kebiasaan menonton yang sudah menjadi candu kebanyaka anak.

Kelebihan dari aplikasi Let’s Read ini mewakili apa yang dibutuhkan oleh orangtua. Karena ternyata saat memilih buku, tidak hanya sembarang buku, tapi perlu juga memperhatikan, usia dan kebutuhan kosakata anak, genre buku, level bacaan, pilihan bahasa dan nilai yang ditanamkan.

  • Kosakata yang berulang-ulang sangat direkomendasikan untuk membuat anak paham dengan makna kata hapal penyebutannya;
  • Genre buku bisa membentuk pemikiran anak, bahkan membuat dia memiliki ketertarikan sendiri pada suatu genre;
  • Memilih buku berarti memperhatikan kemampuannya.karenabuku pun ada levelnya, perhatikan usia anak, semakin tinggi usia semakin banyak kosakatanya, maka begitu juga sebaliknya;
  • Memperkenalkan bahasa Ibu tentu saja hal basic dalam pengenalan bahasa, namun mengenalkan bahasa daerah atau pun bahasa asing pun perlu untuk menambah wawasan dan membiasakan telinga dengan beragam bahasa;
  • Meski ada banyak buku yang menyisipkan kebaikan, namun tidak semua buku memiliki value yang sesuai dengan prinsip keluarga. Saring, pilih, dan dampingi.

Kemudahan fasilitas tersebut perlu dipahami oleh kita sebagai orangtua. Karena untuk dapat membaca di aplikasi ini gratis, bahkan tanpa jaringan, maka pendampingan pun tidak boleh lengah. Pendampingan yang orangtua lakukan jelas berharga dan bernilai mahal dan berarti untuk anak.

Unduh dan Nikmati Keajaiban Cerita Bergambar di Let’s Read

Sudah tertarik kan untuh mengunduh Let’s Read, atau masih bingung? Sini tak kasih tahu ya. Kamu pertama-tama buka google playstore, lalu ketika di laman pencarian Let’s Read nah muncullah nanti aplikasinya. Masih bingung juga, ini saya kasih linknya ya : (https://bit.ly/downloadLR3)

Nah, ketika masuk, kita akan disajikan dengan berbagai cerita. Jika kamu ingin membaca cerita untuk anak yang usianya 3 tahun, buku level 2 cocok untuknya. Selain itu, pemilihan bahasa juga banyak. Mengenalkan macam-macam bahasa tentu tidak ada salahnya. Selain membuat anak tahu bahasa baru, sebagai orangtua pun kita sekalian belajar.

Gimana, seru kan? yuk, bangun kebiasaan membaca anak sedari dini.

sumber bacaan :

  • tandofline.com
  • theconversation.com
  • gooddayswithkids.com

Ghina Hai, saya Ghina. Perempuan pecinta pagi, pendengar setia radio dan podcast, menulis tentang kehidupan perempuan dan hal terkait dengannya.

35 Replies to “Let’s Read : Keajaiban Mendongeng Cerita Bergambar”

  1. Waah Kei bakalan seneng banget nih Kalo aplikasi let’s read. Sampai sekarang Masih sering Minta bacain cerita. Biasanya ambil Dari IG Sahabat Ibu pintar.

    1. Aku juga udah lama download Let’s Read lho. Rutinitasku tiap malam adalah membacakan cerita Let’s Read kepada anakku sebelum tidur. Anakku sendiri yang pilih cover dari cerita-cerita yang mau dibacakan kepadanya πŸ˜€

  2. Sama kita kak, anakku pun suka sekali dengan cerita yang di sajikan di aplikasi let’s read. Karena gambar – gambar yang di sajikan pun sangat menarik perhatian anak-anak. Nah cerita si meena dalam “count your chicken” boleh juga jadi next title bacaan berikutnya buat anakku. Thank kak

  3. Makin dipermudah jaman sekarang dengan adanya aplikasi perpustakaan digital ya. Ga ada alasan lagi buat ga membaca . Buat anak2 pun cerita bergambar pastiya suka banget, dan tentunya kaya akan manfaat dari cerita mendongeng ini.
    Akan terekam terus keajaiban mendongeng ini pada anak.

  4. Halo teh ghina,
    Gambar memang menjadi salah satu metode pembelajaran visual untuk anak paling efektif. Gak hanya anak sih, orang dewasa juga. Karena pesan yang tersampaikan lewat gambar/ilustrasi lebih mudah ditangkap mata dan dipahami selain dibantu oleh suara. Seperti mendongeng. Biasanya anak akan lebih ingat kalau diceritakan dengan ada gambar.

    Seperti ilustrasi di app let’s read, gambarnya menarik dan bagus. Dan benar, harus ada yang namanya “kawin” antara ilustrator dan penulis. Karena ilustrator semacam kaki panjang imajinasi si penulis

  5. Anakku juga suka banget sama Lets read ini. Akhirnya ikutan nimbrung dehh. Hehee. Yg cerita meena itu aku mau baca juga aahh

  6. Aku pengen jugak nih donlod Lets Read. Secara bang Rasyiid doyan bercerita, malah kadang dia udah bisa menyimpulkan sendiri dari buku bergambar yang dia lihat sebelum aku bacain, wkwk

    1. Mulai di kalsel, beri sktr 3,5 tahunan yaa.. Tp karena sblm sudah paham dgn sistem timer jadi 15 Menit baca udah cukup puas dia

  7. MasyaAllah, Kak Nahla udah mulai belajar yaa buat baca, patur dicontoh nih sama Adib, yang sekarang doyannya masih liat video doang.. pakai Let’s read sepertinya bagus untuk mulai membiasakan Adib membaca, meski hanya dengan melihat gambar saja dulu. Oh ya, screen time Kak Nahla biasa berapa jam, Mbak Gina?

  8. Jadi pengen download nih Lets Read nih mba hehe, biar pas ketemu keponakan aku kasih cerita bergambar, jadi main gadget nya bukan untuk games terus πŸ˜‰

  9. kemana aja aku baru tau kalau ada pasal tentang hak anak untuk bermain beristirahat dan mendapatkan kebutuhannya untuk belajar. aku baru baca loh pasalnya.
    ngomongin soal lets read emang keren banget ya anak ku yang perempuan juga suka. kalau lagi main gawai suka minta di ceritain.

  10. Nahla, pelukkk
    Boleh cium pipi chubbynya? πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€
    Saya setuju banget, banyak manfaat membaca
    Walau kadang hasilnya aneh
    Anak saya jadi suka gambar komik πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€

  11. Mungkin maksud kak Ghina, bahan bacaan, bukan hanya sebagai jendela tapi juga cermin kali ya.

    Wah suka sama Meena ya. Aku kalau main ke Lets Read sukanya sama yang fabel fabel.

  12. Luar biasa ya efek dari membacakan cerita untuk anak, apalagi sekarang ada aplikasi Lets Read memudahkan kita membacakan dongeng dan cerita bergambar yang sangat menarik dimana saja

  13. Mendongeng itu penting bgt buat anak. Kalo sering dibacain cerita, si anak malah jadi pengen bisa baca cerita sendiri. Kebiasaan baca emg hrs ditumbuhkan sejak kecil

  14. Penasaran dengan melanjutkan cerita Meena deh hehe. Btw betul Mbak buku ada penjenjangannya. Suamiku soalnya kerja di literasi termasuk ngurus perbukuan, hehe.

    Banyak yang review Let’s Read ya tapi aku masih belum bisa nih untuk saat ini. Mungkin next ketika waktunya :’)

  15. Anakku juga suka banget sama cerita yang banyak gambarnya dari kecil, dan di Let’s read banyak banget loh pilihan buku online yang bisa dibaca sama anak-anak kita ya

  16. Senangnya ya anak bisa memilih buku bacaan yg beragam, dengan aneka warna dan kisah yg tidak bikin bosan. Aplikasi ini beneran sangat bermanfaat

  17. Aku udah sering baca tentang Let’s Read tapi jujur baru kali ini tertarik mau download karena mbak membahas tentang pengarusutamaan gender

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Captcha loading...

error: Content is protected !!