Setelah menikah dan memutuskan untuk memiliki anak, pendidikan menjadi hak anak yang harus kita penuhi dalam pengasuhan. Salah satu bekal menyiapkannya ialah dengan menyiapkan dana pendidikan/tabungan anak. Bukan hal mudah untuk melakukan pemenuhan tersebut, orang tua perlu memiliki pengetahuan finansial dan perubahan gaya hidup juga.
Kenapa begitu? Biaya pendidikan itu mahal, cyin.
Penelitian yang dilakukan oleh tim tirto.id menyatakan bahwa estimasi anak yang lahir pada 2018, selamat 21 tahun itu akan mengeluarkan sekitar 3,17 M.
Tentunya angka tersebut menggunakan perkiraan inflasi untuk memenuhi segala kebutuhan secara lengkap dan pendidikan hingga tamat kuliah.
Baca juga : Perempuan dan Literasi Digital untuk Kesetaraan
Mengira-ngira memang nggak ada salahnya, setidaknya membuat kita lebih siap menghadapi kemungkinan yang akan terjadi.
Dalam hal dana pendidikan, saya pun belajar banyak dari kakak-kakak saya. Bukan main memang, untuk masuk ke sebuah sekolah TK saja, biaya masuknya sudah lebih dari lima juta.
Saya paham, bahwa pendidikan mampu menjadi salah satu jalan untuk meningkatkan kualitas seseorang. Meski dulu mungkin orang tua saya mampu menyekolahkan ketujuh anaknya tanpa perlu menabung ekstra seperti orang tua zaman sekarang, perkembangan zaman memang berbeda begitupun juga kebutuhan hidupnya.
Oleh karena itu, setelah anak berusia satu tahun kami pun berkomitmen untuk menyisihkan biaya yang dikelola untuk pendidikan anak. Ya, sebenarnya agak telat sih. Baiknya sudah bisa menabung sejak awal menikah ya. But, it’s oke, masih lebih baiklah daripada nggak sama sekali toh.
Saat memutuskan untuk membuat dana pendidikan anak, kita perlu mempelajarinya beberapa hal terlebih dahulu. Seperti kondisi keuangan keluarga, model pendidikan anak (homeschooling, mondok, atau sekolah formal) serta instrumen dana pendidikan yang cocok.
Cara Menyiapkan Tabungan Pendidikan Anak

1. Atur ulang kondisi keuangan keluarga
Keperluan dana pendidikan anak yang sangat besar berpengaruh pada banyak hal. Niat dan pola pikir kita terhadap pendidikan itu sendiri menjadi tombak awal untuk tetap kuat dan konsisten menyiapkan bekal tabungan anak.
Setelah niat dan pola pikir, kondisi keuangan perlu diatur ulang juga. Hidup harus lebih bisa membedakan mana keinginan dan mana yang menjadi kebutuhan. Mencoba untuk lebih mindful atas uang yang kita terima dan mengelolanya menjadi bekal untuk terciptanya cashflow yang bagus sehingga dana pendidikan anak terpenuhi.
Yup, perlu kerja sama keluarga untuk disiplin dan konsisten dalam memenuhi kebutuhan dana pendidikan ini.
2. Memilih model pendidikan
Menentukan model pendidikan juga menjadi hal penting yang harus kita pertimbangan saat merancang dana pendidikan anak. Saat ini pilihan lembaga pendidikan pun semakin beragam. Ada yang formal dan homeschooling, formal pun ada yang sekolahnya saja ada juga yang sambil mondok/asrama, selain itu pilihan sekolah swasta dan negeri pun mempengaruhi besaran tabungan juga.
Tentu pemilihan sekolah dan kampus perlu juga mempertimbangkan kondisi keuangan, pilihlah yang tidak membebankan. Selain itu, mencari peluang-peluang seperti beasiswa bisa jadi jalan keluar untuk meringankan pengeluaran.
3. Memilih instrumen menabung
Sekarang ini sudah ada banyak instrumen dana pendidikan anak yang ditawarkan baik oleh bank maupun lembaga keuangan lainnya. Namun memilih instrumen juga tentu tidak boleh sembarang. Harus memperhatikan tujuan dan rencana dengan mempertimbangkan plus minus dari instrumen yang kita pilih.
Semisal kita memilih instrumen yang memiliki jangka waktu pendek, sekitar 1-5 tahun, deposito, serta tabungan seperti yang ditawarkan oleh PFI Mega Life dan pilihan investasi lain bisa jadi pilihan kita.
Kalau instrumen ingin memiliki jangka waktu simpan yang panjang, lebih baik menggunakan instrumen seperti reksa dana dan saham. Sementara untuk pilihan asuransi pendidikan, meski memiliki bunga yang tinggi dan adanya jaminan kematian namun beberapa financial planner tidak begitu menyarankan hal tersebut. Hal itu karena pendidikan adalah pemenuhan kebutuhan yang sifatnya sudah bisa ditentukan kapan akan dibutuhkannya.
Penutup
Pendidikan memang menjadi salah satu jalan untuk meningkatkan kualitas manusia di masa yang akan datang. Peran orang tua sangat besar dalam menciptakan pengetahuan sebagai suatu kebutuhan dalam benak anak-anaknya. Selain pemenuhan finansial, tak kalah penting juga untuk mendekatkan anak tentang adab dan ilmu. Seperti pesan guru ngaji saya dulu bilang, ilmu tanpa adab bagaikan api tanpa kayu bakar, adab tanpa ilmu seperti jasad tanpa ruh.
Bener yaaa, aku juga berpikir gimana pendidikan anak nantii. Pasti harganya lebih mahal dari tahun ke tahun. Pilihan investasi ini kayaknya tepat. Apalagi kalo ntr kutinggal duluan kan 😭😭😭
Biaya penting yang wajib ada ya ini.
Karena pasti semua keluarga akan membutuhkannya di masa depan..
Btw, thanks kak infonya.
Penting banget ya teh ghina. Aku juga udah kepikiran buat memiliki tabungan pendidikan ini. Nanti diskus lagi sama bapak suami seh
Memang betul untuk biaya sekolah harus jauh² hari dipersiapkan, biar gak kalang kabut kalau dadakan hehehe
Nabung udah, tapi tabunhan khusu buat pendidikan anak belim. Harus segera dibuatkan nih biar pos keuangannya jelas, gak diambil buat hal lain 🙁 such a reminder baca ini.
aku mau share pengalaman aku dong, kalo aku nabung buat pendidikan anak dari penghasilan aku sih. jadi kita bagi dua, suami kebutuhan sehari – hari, aku buat pendidikan anak. alhamdulillah selama ini terpenuhi, kalo kurang ya saling tutup. nabungnya tentu di bank, jadi upah kerjaan aku gak tarik sama sekali. simpen aja sampai keenan masuk TK. nah sekarang si bungsu juga mau sekolah, ini harus di atur ulang lagi kayanya, karena penghasilan aku belum cukup buat pendidikan dua anak, hehehe
Dulu pernah punya asuransi pendidikan, pernah punya tabungan pendidikan khusus buat anak juga… tapi akhirnya ditutup semuanya, wkwk. Soalnya udah nggak kerja bulanan lagi, jadi debetnya agak puyeng, hihi. Akhirnya sekarang pakai metode ‘asuransi ke Allah’ aja lewat wakaf pendidikan. Alhamdulillah, pas jadwalnya anak2 kudu sekolah kok ya selalu ada dananya, hehe.
Kalau Kak Ghina sendiri memilih instrumen tabungan yang mana?
aku belum punya nih kak, apa karena belum punya anak
tapi wajib banget memersiapkan sedini mungkin ya. Makasih remindernya kak Ghin
Nah pas nih, artikel yang bagus buat aku nih pengantin baru ya kan. Biar gak kaget dengan SPP anak yg mehong jaman sekarang ya harus punya tabungan pendidikan ya
Setuju sama tulisannya. Mempersiapkan biaya pendidikan anak bahkan sebelum punya anak itu lebih bagus
Jadi ingat anak pertamaku yg mau sekolah. Artikelnya edukatif mom. Msngingatkan ku hehehe… tak coba deh ntar dikulik lagi tawaran bank mega. . Emas juga bisa ya jadi tabungan pendidikan?
Iya mbak. Anakku jg harusnya Mei ini masuk sekolah nih.
Bisa kok mbak, aku coba buka tabungan emas juga kemarin. Yg pntg kita menyiapkan bekal dana dulu aja, instrumennya disesuaikan dgn dana dan kepentingannya.
Ngik, 21 tahun butuh tiga milyar? Bunda jual ginjal dulu ya, Nak. Asli ini infonya bikin nampar dan menyadarkan banget mbak. Aku yang masih nunggu jodoh, kayaknya kudu mulai mikir deh soal investasi buat anak di masa depan.
Ampun ginjal apa sampe segitu harganya ya, Rai?
Benar nih, sembari nunggu jodoh, investasi dulu aja diperbanyak yaa. Kali aja membuat jodoh pun makin dekat.
Alhamdulillah kafa sudah punya tabungan untuk pendidikan walaupun masih terus diisi, belum mencapai target
Yang penting lancar sudah ada bekal tabungannya ya meh
bagus banget nih, biaya pendidikan anak ini memang sebaiknya harus dipikrikan sejak dini ya terima kasih sharingnya bunda
jika ada dana lebih, bisa kita persiapkan dana ini meski belum menikah yaa mbak
memang harus disiapkan dari sekarang ya untuk dana tabungan anak sekolah ini, karena biaya pendidikan semakin mahal
penting dipikirin nih tabungan pendidikan, jangan smpai anak terhambat pendidikannya krna org tua nggak siap ya mbk
Alhamdulillah saya dan suami sepakat untuk menyisihkan sebagian uang untuk pendidikan, ya walaupun nggak banyak yang penting konsisten mumpung masih banyak waktu karena anak masih kecil wkwkkwkw