Ghina Hai, saya Ghina. Perempuan pecinta pagi, pendengar setia radio dan podcast, menulis tentang kehidupan perempuan dan hal terkait dengannya.

Halaqah Tadarus Al Quran Online

4 min read

tadarus al quran online

Membuat Halaqoh Tadarus Al Quran online adalah hal yang tiba-tiba kepikiran saat saya sedang nderes namun nguantuuuk nggak tertahankan. Selain itu saya juga jadi teringat sama suasana kampung saat Ramadan yang biasanya ramai oleh tadarusan. Kalian kangen nggak sih?

Ramadan datang menawarkan berbagai kebaikan yang pahalanya berlipat-lipat. Tak ayal, banyak umat muslim yang berlomba-lomba meramaikan suasana Ramadan dengan kebaikan, salah satunya ialah membaca Al Quran. Di Indonesia sendiri, ada satu tradisi yang sering dilaksanakan hampir di setiap tempat ibadah, yaitu tadarusan.

Baca juga : Tradisi Masyarakat Semarang Menyambut Ramadan

Makna Tadarus Al Quran

Tadarus adalah sebuah kegiatan membaca Al Quran yang dilakukan oleh lebih dari satu orang, dengan satu dan yang lainnya saling menyimak, memperhatikan, dan membenarkan pelafalan orang yang sedang membaca. Tadarus sendiri asal katanya dari bahasa arab, darasa -yadrusu-darsan yang artinya menelaah, mempelajari, dll. Sementara ada tambahan ta di depannya, jadi tadarus maka bermakna adanya kesalingan. Saling mempelajari, saling menelaah. Jadi tidak hanya satu arah saja.

Sebenarnya kalau urusannya dengan membaca Al Quran lebih cocoknya dengan sebutan tilaawah wal istima daripada tadarusan, karena kegiatannya itu membaca dan mendengar. Kalau di pondok pesantren sendiri,justru saya jarang mendengar kedua kata tersebut diucapkan, kami lebih sering menyebutnya dengan nama deresan (dari kata deres, daras) untuk kegiatan ngaji Quran sendirian, atau simakan (dari kata simak) untuk kegiatan membaca dan menyimak bacaan temannya, biasanya yang bacanya adalah penghafal Al Quran.

Baca juga : Ramadan, Waktu dan Al Quran

Tadarus Al Quran sendiri biasanya muncul dan lebih akrab di telinga kita pada kegiatan rutin yang dilakukan pada saat Ramadan. Dulu saat di kampung, hampir di setiap musala, surau, maupun masjid ramai oleh pelafalan ayat-ayat suci tersebut. Jadilah suasananya ramai sekali, apalagi saat habis subuh dan habis tarawih.

Saya senang sekali dengan suasana seperti itu. Rasanya suasana Ramadan lebih terasa atmosternya. Namun kadang saya juga greget. Seringkali mendapati orang yang sedang tadarusan itu sendirian, sehingga kalau salah nggak ada yang membenarkan. Kan sayang banget.

Ini problem yang biasa muncul pada saat tadarus Al Quran berlangsung. Seharusnya dalam suatu halaqoh tersebut, setidaknya ada satu orang yang menguasai tajwid dan paham bacaan Al-Quran, sehingga ketika ada pembaca yang salah bisa langsung dikoreksi. Hal ini searah dengan makna dari tadarus itu sendiri, selain mendengarkan juga ada kesalingan untuk belajar membetulkan bacaan tersebut. Syukur-syukur bisa ditelaah bareng-bareng kan.

Ide Tadarus Al Quran Online

tata cara tadarus online

Tiba-tiba, di suatu siang bolong yang sangat terik, saya yang sedang mendaras salah satu surat merasa sangat mengantuk. Kantuk yang tidak tertahankan ini membuat saya terpikirkan sebuah ide yang agak cemerlang sekaligus cakep bermanfaat. Saya ingin membuka tadarus online.

Akhirnya saya sudahi deresannya, lalu beranjak mengambil gawai. Ah, langsung cenghar ini mata kalau sudah memegang gawai lagi. Rasa kantuk pun hilang seketika.

Saya mulai membuka instagram story. Coba cek ombak para follower tercinta untuk bikin question box dan survey kecil-kecilan. Kali aja kan ada yang nyantol dan kesengsem untuk ikutan projek saya.

Saya coba mengajak teman online di instagram untuk mengadakan tadarusan online. Tentu saja kalau saya mah ngasih syaratnya agak berat. Saya ingin tadarusan ini sekali pertemuan bisa baca minimal 1 juz, dengan masing-masing anggota membaca 2,5 halaman. Sengaja dibagi banyak supaya kita menemukan kenikmatan membaca dalam jumlah banyak. So, saya nggak butuh orang banyak. 3 orang saja cukup.

Namun gayung tak langsung bersambut dengan baik. Memang untuk sebagian orang, hal ini cukup berat. Ah iya, saya juga mengajukan ketentuan waktunya, yaitu di siang bolong. Sengaja pas jam yang tepat untuk qoilullah alias bobo siang ya. Jadi yang daftar waktu itu cuma 2 orang.

Oke, masih saya pantau dan tunggu.

Hingga akhirnya di hari ketiga, sudah ada 4 orang yang mau ikutan. Langsung saat itu juga saya eksekusi. Saya buat grup whatsapp dan undang mereka di sana.

Karena saya sebagai adminnya, jadi saya mayan nih punya kuasa untuk membuat rule dan menentukan urutan mengaji, wkwk.

Tata Cara Tadarus Online

Tata cara tadarus online ini sebenarnya tidak ada bedanya dengan tadarus offline. Saya sengaja ingin menerapkan hal tersebut juga pada online, agar membaca Al Quran pun jadi tetap khidmat dan sopan. Tentu mempersembahkan sesuatu dengan sebaik-baiknya persembahan adalah lebih baik. Apalagi ini urusannya untuk menghadap Tuhan dan membaca ayat-ayatNya.

1. Wudhu terlebih dahulu

Para ulama menganjurkan bahwa saat kita akan membaca Al Quran, sebaiknya dalam keadaan suci, telah wudhu dan tidak dalam keadaan hadats maupun najis.

Tentu keadaan demikian adalah untuk menghormati Al Quran itu sendiri. Jika kita akan bertemu dengan seseorang yang kita cintai saja sampai harus bersolek dan memilih pakaian terbagus, apalagi untuk bertemu dengan Tuhan, kan?

2 Posisi duduk sopan

Posisi ini jelas menentukan sopan santu ya. Ya kali baca Al Quran lalu duduk kita pecicilan kan nggak banget.

Duduk dengan posisi yang baik, selain sopan juga memengaruhi kondisi pernafasan kita. Jangan salah, kadang kita suka keteteran dan nggak kuat kalau ayatnya kepanjangan. Padahal bisa diatur dengan olah nafas yang bagus serta posisi duduk yang baik. Oh iya, selain posisi yang sopan, pakaian juga perlu sopan ya.

2. Membaca dengan tartil

Nah, kalau ini tidak diragukan lagi. Rasulullah menganjurkan kita untuk membaca Al Quran dengan tartil. Hal ini berpengaruh terhadap makna dari ayat yang kita baca.

Saya termasuk yang cukup strik soal ini sebenarnya. Ajaran dulu pas ngaji, pokoknya kalau ngaji utamakan bacaannya harus jelas, panjang pendeknya bacaannya tepat, dan tempat berhentinya sesuai. seperti kata kata Sahabat Ali bin Abi Thalib, tartil itu Tajwidul huruf wa ma’rifatul wuquf (mengindahkan huruf dan mengetahui hukum waqafnya).

Baca juga : Ngaji dengan Quran Android, Perhatikan Hal Ini

Penting, jika belum menguasai tajwid dan bacaan belum tartil, tidak disarankan untuk melantunkan bacaan. Efeknya buruk, nanti yang baca akan lebih mementingkan lantunan daripada tartil itu sendiri. Masalahnya, kalau sudah kebentuk, bakal susah diubah.

4. Menyimak dengan seksama

Dengan sistem bergantian, tidak dianjurkan bagi pendengar atau penyimak untuk leha-leha atau nyimak sambil nyambi-nyambi. Selain tidak menghormati teman yang sedang membaca, juga tidak sopan terhadap Al Quran sendiri yang sedang dibaca jelas-jelas untuk kita dengarkan.

5. Hanya menyimak bagi yang sedang menstruasi

Meski beberapa teman-teman mengikuti paham yang membolehkan perempuan yang sedang haid untuk mengaji, namun saya termasuk yang mengikuti paham bahwa hanya orang yang sedang menstruasi tidak boleh menyentuh dan membaca Al Quran dengan niat mengaji. So, lebih baik menyimak saja jika sedang menstruasi.

tadarus virtual

Kendala Tadarus Online

Dengan tata cara yang saya terapkan di grup saya, ternyata beberapa ada kendala. Yang paling terasa itu saat sinyal jelek banget. kedua, saat ada peserta yang haid dan barengan, jadi mau nggak mau pembagiannya jadi banyak, dan selanjutnya ya harus mencocokkan waktu jika ada yang tidak bisa diwaktu yang sudah ditentukan.

So far, tadarus Al Quran online masih bisa berjalan dengan lumayan mulus sih. Senangnya tadarusan ini adalah kita bisa saling menyimak dan ngaji kita yang belum betul pun akan dikoreksi sama teman. Beruntungnya lagi beberapa teman saya ada yang hafidzah dan lulusan pesantren juga. Jadi alhamdulillah, ada yang bisa membimbing. Tentunya sensasi ini nggak bakal didapat kalau mengunakan metode setor list saja.

Ghina Hai, saya Ghina. Perempuan pecinta pagi, pendengar setia radio dan podcast, menulis tentang kehidupan perempuan dan hal terkait dengannya.

24 Replies to “Halaqah Tadarus Al Quran Online”

  1. Masya Allah ide tadarus online-nya bagus sekali Mbak, dengan begini makin semangat mengaji jadinya ya..Semoga semua lancar hingga akhir Ramadhan bahkan bisa lanjut setelahnya. Aamiin

    1. Alhamdulillah mbak dian, nemu teman-teman yang pada sregep juga buat ikutan ngaji tadarusan ini. Amiin, semoga lancar dan dimudahkan yaa peribadatan kita di bulan suci ini.

    1. bisa dicoba mungkin mas diestra.. simpel sih, cuma butuh teman2 yang suport dan semangat juga, karena memulainya memang ga gampang..

  2. moga istiqomah ya mbak, sama temen2nya juga. aku nyerah deh kalo gitu, lebih suka tilawah tiap abis shalat aja, masih seger. kalo efek wudu udah ilang baca apa pun agak lama bawaannya ngantuk aja

  3. Saya juga menerapkan 1 hari 1 juz mbak ghina. Alhamdulillah rumah saya di kampung jadi aktifitas ngaji begini masih bisa dilakukan bersama2 tetangga. Meski dengan protokol kesehatan yg ketat. Cuma emang klo saat ini lebih baik online aja lebih aman. Apalagi ada yg bisa benerin bacaan gitu malah sip. Semoga istiqomah yaaa

  4. Masya Allah, aku udah lama ga ikut tadarusan rame2 begini. Sebelum pandemi msh ikutan. Kalo skrg baca sendiri aja soalnya sering gak fokus kalo online gini.

  5. Perkembangan digital memang memudahkan segalanya ya mba. Bahkan tadarus sudah ada yang online. Apalagi masa pandemi, jadi lebih aman.cuma di desa saya masih tatap muka mbak. Karena masuk zona hijau.

  6. Di era pandemi ini, kegiatan bersosial secara luring memang dibatasi tapi bukan berarti kita gak bisa berinteraksi sosial. Adanya teknologi membuat semua kegiatan bisa dilakukan bahkan lewat rumah, salah satunya tadarus al-quran ini. Walaupun tidak dilaksanakan di rumah Allah, tapi itu tidak mengurangi niat kita untuk tetap membaca kitab suci dan merenunginya. Salut sama orang-orang yang tetap berjuang untuk bisa tadarus walaupun dengan berbagai pembatasan

  7. Kalau tadarus offline sudah sering, tadarus online belum pernah nih. Sebenarnya cara ini boleh ini dicoba untuk mencegah penyebaran virus corona.

  8. Hai kak, salam kenal ya. Perkenalkan nama saya Izzuddin, saya anak baru di 1M1C 😊

    Masya Allah, keren banget idenya kak!

    Pandemi Covid-19 menuntut kita untuk mengubah kita untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan baru, salah satunya dengan melakukan aktivitas secara online.

    Tadarus online bisa jadi alternatif yang tepat untuk muslim yang ingin melakukan tadarus-an tapi terkendala oleh ruang dan waktu.

    Ini konsep yang menarik kak. Semoga semakin banyak yang mengaplikasikan gagasan ini dan semoga kakak mendapatkan amal jariyah-nya, aamiin 😇

    1. Hai mas Izzuddin, salam kenal juga. Wah, 1m1c makin ramai nih sekarang, banyak member baru, sampai bnyk yg belum kenalan yaa..

      Iya, selain karena pandemi, di lingkungan saya ini sepi banget nggak ada simakan khusus ibu-ibu nampaknya. Makanya, memanfaatkan teknologi yang ada, jadi bisalah tadarusan juga dilakukan secara virtual. Sensasinya juga tetap kerasa seperti tadarusan langsung. Insya Allah tanpa mengurasi khidmat mengaji itu sendiri.

    1. Kamu kirain ikutan kelas tahsin sama PCINU Turki juga meh? Konsepnya hampir sama kayanya, kemarin 1,5 jam cuma bisa buat 3 orang doank yg baca..

  9. Halaqoh. Kalo ga salah, secara bahasa artiny lingkaran. Kalo istilahnya, duduk melingkar membentuk majelis ilmu. Bener ga mbak?
    Pertama kenal diksi ini waktu SMA, di Rohis sekolah.

  10. lanjutin proyeknya lagi doong buk, jadi pengen iih, biar bisa sama-sama Tadarusan dan saling mendengarkan bacaan juga, bagus juga tuh dikoreksi dengan para Hafidzah 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Captcha loading...

error: Content is protected !!