Memilih domain saat membuat blog itu ternyata gampang-gampang susah. Dulu, saya yang terinspirasi dari teman-teman di komunitas blogger, hanya ikut-ikutan saja. Jadilah, domain blog saya sekarang ini ya seperti nama saya.
Setelah ikut beberapa kelas blog dan kelas personal branding, ternyata kita itu ada cerminan dari apa yang kita lakukan. We are what we do. Maksudnya gimana?
Jadi begini, di era digital orang-orang mengenali kita karena kegiatan kita di dunia maya. Kalau sudah suka, mereka akan mencoba mencari produk, website, maupun media sosial kita. Hal ini juga berlaku dalam menjalin pertemanan maupun bisnis tentunya.
Kemudahan dalam membuat nama domain yang unik dan singkat ternyata bisa jadi jalan rejeki juga lho. Jadi, penting banget untuk nggak asal-asalan saat membuat nama domain ya.
Domain itu Apa?
Dari tadi ngomongin domain-domain doank ya. Domain itu apa sih? bedanya sama hosting apa?
Awal mau mengubah blog dari ghinarahmatika.wordpress.com (ini blognya masih ada btw) menjadi TLD (Top Level Domain) berubah jadi ghinarahmatika.com. See, lihat kan bedanya? Jadi kalau sudah TLD, kebanyakan orang bilang identitasnya semakin kuat dan terkesan lebih profesional. Jadi makin pede pas nyebutin namanya sendiri. Plus, bisa dapat cuan juga sih karena sudah bisa dimonetize alias dapat cuan.
Eits, tapi jangan salah sih, tetap masih ada kok yang blognya belum TLD dan orangnya mengisi konten di blog dengan profesional.
Baca juga : Dibalik Nama Blog Ghinarahmatika.com
Jadi, domain adalah alamat yang akan mengantarkan kita ke sebuah website. Misal nih, blog ini kan namanya ghinarahmatika(dot)com. Ya itu yang namanya domain, ghinarahmatika. Sementara (com) itu adalah ekstensi domainnya.
Lalu bedanya dengan hosting apa? Apa pula itu hosting ya. wkwk. Ya keduanya saling terkait sih. Kalau kita mengubah blog kita jadi TLD, kan udah nggak ada embel-embel nama.blogpspot.com atau nama.wordpress.com. Jadi hanya nama.com saja.
Domain berbeda dengan hosting, domain pun tak bisa apa-apa tanpa hosting. Hosting adalah tempat untuk menyimpan berbagai file dari sebuah web atau blog kita. Ada blog yang hostingnya berbayar, seperti wordpress. Ada juga blog yang hostingnya tidak berbayar seperti blospot.
Dulu salah satu coach mengumpamakan seperti ini : domain adalah alamat sebuah rumah. Sementara hosting adalah rumah itu sendiri. Rumah yang diisi dengan berbagai perabot rumah tangga yang kita tempati. Kalau nggak tahu alamatnya kan nggak tahu juga kita sama isi rumahnya, ya kan?!
Baca juga : Marathon Blogging, Kupas Cepat Blogging
Cara Memilih Nama Domain
1. Cek nama domain yang ada
Meski kita sudah memiliki nama untuk blog kita, kita harus mengeceknya terlebih dahulu. Jangan-jangan nama tersebut sudah dipakai.
Bagaimana mengeceknya? saat kita akan membeli domain di sebuah web hosting, di sana akan ada bagian untuk mengisi kolom domain atau cek domain. Kalau belum ada yang menggunakan, kita bisa pakai. Kalau sudah ya jangan maksa.
Eh, beberapa ada sih yang bisa menggunakan nama yang ada tapi ekstensinya berbeda. Misal, nama.com sudah ada yang pakai, jadi nama.id belum ada bisa kita pakai.
2. Hindari penggunaan simbol dan angka
Sebenarnya menggunakan nama itu keputusan kita sendiri. Cuma karena kita menggunakan nama tersebut untuk dipublikasikan, ya kita juga harus mempertimbangkan pihak lain juga.
Menggunakan simbol dan angka merupakan hal yang cukup membingungkan untuk diingat. Kenapa? ya karena itu tadi, tidak mudah dihafal. Jadi, orang takutnya keburu malas nyari karena ada berbagai simbol maupun angka tersebut.
3. Nama mudah diingat dan ditulis
Pengalaman saya pernah mengunjungi sebuah blog yang bagus, tapi blognya itu susah sekali diingat. Biasanya karena huruf konsonan dan vokal yang berdampingan cukup banyak. Sepertinya ini kendala saya aja sih yang memang susah menghafal suatu nama.
Hanya saja memang memberi nama yang mudah dihafal itu berpengaruh pada ingatan seseorang. Jadi baiknya kita menghindar pemilihan nama yang terlalu panjang, menggunakan simbol dan angka serta pemilihan kata yang tidak baku.
4. Sesuai dengan branding yang ingin kamu dapatkan
Branding itu tidak hanya berkaitan dengan sebuah jasa atau produk yang dipasarkan, tapi kita sebagai personal kita melakukan branding. Salah satunya ialah lewat media sosial.
Seperti contoh, jika kamu ingin memasarkan produk kamu, pakai saja nama produkmu jadi domain website. Atau ingin mengenalkan daerah tempatmu tinggal, ada juga lho beberapa blogger yang menaruh nama daerahnya saat memilih domain. Tentunya masih ada juga yang lainnya. Yang pasti, jangan meniru ya. Be original. Please.
5. Samakan dengan akun media sosial
Untuk memudahkan pencarian, gunakan nama yang sama untuk blog serta semua media sosialmu. Penggunaan nama yang sama akan memudahakn seseorang untuk menemukan blog. Ini bisa jadi jalan hoki nih untuk menaikkan traffic kamu.
Tentang Ekstensi Domain

Dulu saat saya awal menentukan ekstensi dari domain saya, saya tidak begitu bingung. Waktunya itu memang tahunya (dot) com saja yang bisa digunakan untuk blog personal. Well, ternyata memang itu adalah ekstensi yang paling banyak di gunakan di seluruh dunia.
Selain (dot) com, saya tahunya ya (dot)gov, (dot)ac. Gegara sering dapat tugas baca jurnal/per-uu-an aja sih pas ngampus dulu. Ternyata ada banyak pilihan ekstensi blog itu. Belakangan malah teman-teman blogger ada banyak yang menggunakan (dot)my.(dot)id Bagaimana sih sebenarnya pemilihan ekstensi domain tersebut?
Jadi gini, ternyata ekstensi domain itu ada kepanjangan dan pengkhususannya. Berikut list ekstensi domain yang banyak dan akrab digunakan selain (dot)com. Selain ini tentu masih ada banyak ekstensi lainnya ya.
com (commercial) ; ekstensi domain yang paling populer. net (networking) ; dipakai oleh perusahaan, IT, layanan internet, dan sejenisnya.
- org (organization); digunakan oleh organisasi, lembaga, maupun instansi tertentu.
- biz (bussiness) ; banyak digunakan untuk web yang berkutat di bidang bisnis toko online, dan lain sebagainya.
- name (nama) ; dipakai untuk menunjukkan identitas personal.
- id (indonesia); Untuk web personal yang memiliki identitas sebagai warga negara Indonesia.
- co.id (company indonesia) ; perusahaan di Indonesia biasa menggunakan ini untuk menunjukkan identitas kenegaraan. Dalam praktiknya, perusahaan tersebut harus sudah memiliki identitas milik warga Indonesia berupa KTP, SIUP, NPWP, akta notaris, dan lainnya.
- sch (school); digunakan untuk website sebuah sekolahan.
- my.id ; seperti ekstensi name dengan status pemilik merupakan warga negara Indonesia.
- gov (government ; digunakan untuk sebuah instansi pemerintahan
Penutup
Memang tidak mudah untuk membuat domain. Agar mudah diingat kadang perlu menunjukkan ciri khas dari sebuah blog. Tapi tentunya nama juga selain dikenal karena alamat rumahnyaa, juga biasanya karena rumah seisinya itu sendiri. Kalau, rumah dan isinya menarik, orang-orang akan mampir juga ke rumah tersebut. Yang pasti, pastikan pemilihan domain blogmu itu memperhatikan pertimbangan-pertimbangan di atas ya.
duluuuu aku nggak bisa bedain domain dan hosting 😀
padahal udah googling,tapi masih mencerna sendiri gitu mbak. WAktu aku pindah ke TLD aja awal awalnya minta tolong temen blogger juga.
Pernah punya domain pake nama sendiri, dan ngeblog pake itu 3 tahunan, tapi ga diperpanjang soalnya ga ada uangnya, maklum waktu itu masih mahasiswa. Ternyata kalau udah kadaluarsa bakal dipake orang lain ya itu domain, sayang juga.
Domain my.id masih banyak ya pilihan namanya, dan berhubung murah, daftarin beberapa nama yg unik, salah satunya pake domisili daerah. Buat jaga-jaga, sambil ternak.
Artikel ini sangat membantu! Tips memilih domain blog dijelaskan dengan sederhana dan mudah dipahami, sangat cocok bagi pemula yang ingin membangun blog. Terima kasih atas panduan praktisnya!