Bubur Manado adalah masakan yang saya kenali dari keakraban dengan teman-teman dari Makassar. Tunggu, namanya bubur manado kan berarti dari Manado, Sulawesi Utara, ya? Yup, betul. Tapi saya tahunya ya dari teman-teman Makassar saat tinggal di kampung Inggris, Pare. Mencicipi masakan ini membuat saya langsung jatuh cinta. Ternyata bubur ini mampu bikin saya cepat kenyang. Haha
Udah pada tahu kan seperti apa rupa bubur Manado?
Baca juga : Keakraban dengan teman-teman dari Makassar di Kampung Inggris
Bukan sekadar nasi yang diolah dengan air banyak semata. Bubur ini penuh dengan berbagai sayuran hijau. Orang yang nggak begitu doyan sayuran perlu banget mencoba bubur Manado ini. Nggak kerasa sama sekali rasa sayurannya. Sungguh!
Dari Bubur Manado sampai Barongko, Masakan Khas Sulawesi yang Bisa Dicicipi di Kampung Inggris
Bagaimana bisa, kita yang datang ke Pare untuk belajar bahasa tapi kok malah bisa mencicipi masakan daerah?
Tentunya karena ada yang membuatnya sendiri. Tidak ada memang warung yang menjual khusus masakan Sulawesi ini. Tapi teman-teman Makassar yang saya temui di Pare memang rata-rata suka sekali masak. Mereka bilang, untuk mengobati kerinduan pada kampung halaman, ya harus membuat sendiri. Eh bahkan pas Ramadan kala itu, mereka menjual menu takjil khas sana dengan harga yang sangat terjangkau. Enak banget!
Saya jadi ingat, saya pernah makan Es Palu Butung dan Coto Makassar yang saya cicipi waktu kuliah. Cuma itu doank masakan khas Makassar yang saya tahu. Hm, ternyata di Pare saya bisa mengenal lebih banyak lagi. Di masak langsung oleh orang asal sana pula.
Senangnya, di asrama saya bisa mencicipi lebih sering. Kami di asrama, meski dengan kesibukan kelas masing-masing, mencoba untuk menjadikan asrama seperti rumah dengan membuat jadwal masak. Sebenarnya ini dilakukan demi menekan biaya bulanan. Jajannya sendiri suka lebih boros soalnya. Padahal kami anak rantau.
Dari situlah, saya semakin akrab dengan masakan khas Makassar. Ada cita rasa yang sesuai banget dengan lidah saya. Menu makanannya cenderung pedas asin, bumbu rempahnya banyak. Itu juga yang membuat saya belum bisa suka sama gudeg, masakan khas Jogja, meski saya sudah tinggal lama di Jogja.
Baca juga : Mengenal Gaya Hidup Sehat dari Kampung Inggris, Pare
Nah, serunya lagi, teman-teman Makassar ini suka sekali mengadakan mayoran. Ini kegiatan semacam makan bersama dalam porsi besar dengan uang patungan. Iya masak sehari-hari juga patungan sih, cuma beda kalau mayoran ini dilakukan oleh anak-anak Makassar dari camp perempuan dan laki-laki.
Momen ini tentunya sangat menguntungkan bagi kami yang bukan anak-anak Makassar. Karena biasanya kami pun akan kecipratan makanan juga dari mereka. Haha.
Masakan yang biasa mereka bikin membuat saya tahu dan mencicipi langsung kenikmatannya. Rasanya lebih kuat bumbunya. Ternyata bukan sekadar Coto Makassar dan Es Palu Butung saja ya makanan khas daerahnya. Ada Barongko, Sup Konro, Pisang Epe, Pallubasa, Ayam Palekko, Ikan Pallumara, Kapurung, Bubur Manado, Buras, Jalangkote, dan masih banyak yang lainnya.
Karena saya suka dengan beberapa menu masakan khas Makassar ini, beberapa kali saya pun membuatnya. Tentunya yang gampang dibuat dan Nahla suka banget, macam Bubur Manado ini.
Bubur Manado dan Cara Membuatnya
Jika harus memilih menu sarapan, bubur bukan jadi opsi utama saya. Menurut saya, tidak mengenyangkan sama sekali. Namun ternyata, setelah mengenal bubur manado, saya langsung jatuh cinta dan menyukainya. Semangkuk bubur manado saja sudah sangat mengenyangkan, Apalagi jika disajikan dengan sambal matah, ikan goreng dan bakwan jagung. Hmm, lezat nian.
Karena Nahla pun suka, beberapa kali saya pernah membuatnya. Baik dari beras langsung maupun dari sisa nasi semalam. Cara membuatnya menurut saya hampir sama dengan pembuatan bubur biasanya.
Saat masak saya biasanya lebih menggunakan feeling, jadi tidak ingat takarannya. Makanya di sini saya menggunakan nyontek dari ignya Mbak @dhilasina ya. Ini Mbak Dhila pakai rice cooker ya. Tapi tentu saja bisa pakai panci juga, kok bikinnya.
Bahan-bahan bubur :
- 1 cup Beras/sisa nasi
- 7-8 cup air
- 100 gr labu kuning
- 1 buah Ubi jalar kuning, potong dadu
- 1 buah jagung kuning, sisir
- Sayuran ( bebas, biasanya bayam atau kangkung)
- 2 ikat Kemangi
- 1 batang serai, geprek
- 1 lembar daun kunyit, iris halus
- 2 lembar daun salam
- 6 siung bawang merah, cincang
- 3 siung bawang putih, geprek
- garam
Pelengkap :
- Ikan asin atau ikan teri goreng
- Sambal / bebas ya. bisa dabu-dabu (bawang merah, tomat merah, rawit, air jeruk nipis)
Cara membuat :
- Masukkan beras, air, ubi jalar, jagung, serai, daun salam, bawang merah dan bawang putih ke dalam rice cooker, masak sampai menjadi bubur. Aduk sambil ditekan-tekan supaya butiran nasi menjadi sedikit hancur.
- Masukkan kangkung, bayam, daun kunyit dan kemangi dan garam, aduk rata, tutup rice cooker ±5-10 menit. Sajikan hangat dengan bahan pelengkap.
Yuk, kapan-kapan bikin, gais.
jujur aja, sampai usia saya udah sedewasa ini, saya belum pernah makan bubur manado, padahal saya juga orang sulawesi, ckckck
Sepertinya simpel nih resepnya untuk dicoba kapan-kapan, dijadikan menu sarapan pagi bakal cocok banget
iya kak, bisa dicoba nih..
paling suka bakwan ala Manado, enak bangetttttttt
eh ada bakwan khusus manado juga ya? ada resep khususnya nggak kak?