ghinarahmatika.com – Melahirkan di Belanda memang memberikan momen tersendiri, jadi setelah sebelumnya saya bercerita tentang perjalanan kehamilan dan proses persalinan di Belanda, sekarang saatnya saya mau bercerita tentang minggu pertama pasca melahirkan bersama Kraamzorg.
Memang ada yang istimewa dari minggu pertama dan minggu-minggu selanjutnya?
Yup, tentu saja ada. Fasilitas melahirkan di Belanda tidak hanya selesai ketika kita sudah melahirkan saja. Ada yang namanya pelayanan pasca melahirkan bersama Kraamzorg. Kata beberapa artikel yang saya baca, fasilitas ini juga hanya ada di Belanda, lho.
Post Natal Maternity Care bersama Kraamzorg
Kraamzorg adalah pelayanan yang saya tunggu-tunggu setelah saya lahiran nih. Pasalnya menurut ibu-ibu di sini, hidup kita jadi enakeun banget. Fokus kita sebagai ibu baru (lagi) hanya menyusui thok wes! Urusan dapur, rumah, dan anak bakalan dilayani oleh Kraamzorg sepenuh hati.
Enak banget kan.
Jadi apa itu Kraamzorg?
Sewaktu suami saya ngobrol dengan si Kraamzorgnya, dia bilang bahwa Kraamzorg ini adalah tangan kanannya bidan. Pekerjaan Kraamzorg ini kalau di Indonesia mungkin seperti Paraji/dukun bayi. Cuma bedanya, paraji mah menguasai teknik persalinan dan perawatannya karena turun temurun dan dengan ilmu titen tapi kalau Kraamzorg ini mendapat pengetahuan khusus seputar perawatan ibu hamil (maternity care) lewat pelatihan khusus.
Kata teman yang udah duluan melahirkan di sini, Mba Monik, Kraamzorg ini sudah ada sejak 1900. Tapi dulu mah namanya belum kraamzorg dan belum ada wadahnya juga. Pekerjaan ini pun hanya dikerjakan oleh para wanita profesional dan berdedikasi melayani ibu-ibu yang habis lahiran. Tentunya habis lahiran itu capek mental dan fisik kan ya.
Baru kemudian tahun 1936 pemerintah mulai fokus pada pelayanan kesehatan dan membentuk fasilitas khusus untuk ibu melahirkan dengan membentuk Kraamzorg. Perempuan yang berminat menjadi Kraamzorg perlu melewati pelatihan terlebih dahulu. Kalau kemarin saya nguping obrolan suami dan si Kraamzorgnya, mereka harus sekolah dulu selama tiga tahun, tapi ada juga yang hanya melewati pelatihan selama 9 bulan saja. Saya kurang tahu apa beda antara keduanya.
Kapan dan Bagaimana cara Menghubungi Kraamzorg?
Ketika kehamilan sudah masuk trimester kedua, bidan akan merekomendasikan kita untuk menghubungi Kraamzorg. Ada banyak pilihannya sih, tinggal cari ada di google. Cuma biasanya bidan juga akan memberikan rekomendasi kraamzorg pilihannya juga. Jadi kita tinggal menghubungi saja.
Setelah itu, saat kehamilan kita sudah masuk tujuh atau delapan bulan, Kraamzorg akan mengunjungi kita ke rumah. Mereka akan mengajukan beberapa pertanyaan seputar kehamilan dan bikin kesepakatan tentang job desc Kraamzorg selama sepekan nanti. Baik waktunya, jumlah harinya, maupun pekerjaan apa saja yang akan dikerjakan oleh Kraamzorg nanti.
Sebenarnya kraamzorg sendiri punya ketentuan tersendiri terkait jumlah hari dan jumlah jam kerjanya. Jam kerjanya sendiri minimal 40 jam dan maksimal 80 jam selama kurang lebih sepekan. Jadi per harinya bisa 4-8 jam.
Namun biasanya mereka akan menanyakan lagi mau berapa hari dan berapa lamanya bisa di adjust tergantung kemauan kita, kondisi ibu dan anak, serta luasan rumah. Tentunya semakin minim jumlah jam kerja pun semakin sedikit. Tapi kalau ada kasus seperti bayinya butuh penanganan khusus, seperti kasus teman saya yang lidahnya terlilit, bisa sampai 10 hari.
Layanan yang diberikan Kraamzorg
Layanan Kraamzorg mulai bekerja sesaat setelah ibu melahirkan. Ada juga yang bahkan ketika melahirkan dengan memilih opsi di rumah, Kraamzorg juga bisa langsung ikut bekerja di sana.
Beberapa layanan yang dikerjakan oleh Kraamzorg sendiri cukup banyak, hampir seperti punya asisten rumah tangga kalau kata teman saya mah. Bahkan nggak cuma ART denk, kan mereka memiliki skill perawatan medis juga.
Jadi ini dia hal-hal yang Kraamzorg lakukan selama menemani kita selama minggu awal persalinan :
- Menemani persalinan di rumah
- Memandu ibu saat menyusui, merawat anak, memandikan anak, dan mengurus kebutuhan ibu juga baik secara fisik maupun emosinya.
- Memonitor kesehatan ibu dan bayi, dengan jadi perantara antara dokter dan bidan.
- Memastikan lingkungan rumah terkondisikan, bersih higienis, dengan membersihkan kamar mandi, toilet, dan kamar setiap hari.
- Membantu mengerjakan pekerjaan rumah
Apakah Kita harus Membayar Kraamazorg?
Dengan sebegitu banyaknya pekerjaan yang perlu dilakukan oleh Kraamzorg, berapa banyak uang yang harus kita bayarkan?
Itu beberapa pertanyaan yang muncul saat saya cerita di IG story tentang Kraamzorg ini. Ya siapa yang nggak senang kan dapat pelayanan prima kek gitu, tapi biasanya kan pelayanan gitu nggak gratis.
Saya pun harus bayar kok untuk dapat layanan seprima itu. Tapi….. Dibayarinnya lewat asuransi.
Kalau nggak punya asuransi sih bayarannya lumayan banget. Jadi Kraamzorg sendiri bayarannya 10 euro per jam. Ya monggo bisa dihitung sendiri ya totalnya berapa.
Tapi jadinya nggak segitu kalau pakai asuransi. Ya kita cukup bayar asuransi bulanan saja seperti biasanya. Semua urusan dari mulai check up, melahirkan, dan biaya perawatan bersama Kraamzorg, dokter dan bidan tercover oleh asuransi tersebut.
Pengalaman Sepekan bersama Kraamzorg
Nah, tibalah saya bercerita tentang pengalaman bersama Kraamzorg ini. Meski terdengar sangat enak dan sangat dimanja, faktanya tidak selalu sama persis.
Saat Kraamzorg melakukan visit pertama, dia memperhatikan rumah kami yang memang sangat kecil, lebih seperti studio memang. Jadi ketika membicarakan tentang jumlah jam kerja per harinya, dia bilang, Kraamzorgnya nggak perlu lama-lama kayaknya, jadi cukup 4 jam saja.
Oke, saya pun tidak begitu betah sebenarnya saat ada orang asing di rumah. Selain itu, suami juga menyanggupi untuk menemani saya selama seminggu setelah melahirkan. Jadi santai saja.
Hari pertama dimulai di hari saya melahirkan. Sorenya saya lahiran, pulang malam sekitar setengah 12 Kraamzorg pun datang.
Saya sih sudah lelah jadi langsung tidur aja. Memang Kraamzorg juga menyarankan saya untuk istirahat kok. Fokusnya dia adalah memberikan semacam tutorial kepada suami.
Jadi suami diajarkan cara menata kasur bayi, menyiapkan kruiken (semacam termos yang berisi air panas untuk ditaruh di baby box agar bayi hangat), dan kebutuhan bayi yang harus dipersiapkan.
Di kasus saya, selama sepekan itu Kraamzorgnya selalu ganti-ganti, nggak sama orang itu terus. Katanya sih karena beberapa orang sedang berlibur dan yang lainnya itu sedang kena covid, bok.
Baca juga : Menyusui adalah Pekerjaan
Jam kerja Kraamzorg di rumah saya hanya 4 saja. Karena rumahnya kecil katanya. Jadi nggak begitu banyak pekerjaan yang perlu dilakukan. Kadang bahkan sebelum 4 jam pun sudah pulang.
Nah keesokan hari datanglah orang yang berbeda. Kalau orang ini katanya bukan pegawai resmi, hanya relawan profesional saja. Enak banget orangnya. Mulai kerja jam 9 pagi dan biasanya jam sekitar jam 12 baru pulang.
Dua hari kemudian saya dapat Kraamzorg yang berbeda. Cara kerjanya pun berbeda tentunya. Ternyata masing-masing Kraamzorg pun pegang aturan yang beda pula.
Namun dalam pekerjaannya, secara umum Kraamzorg biasanya akan menanyakan beberapa hal yang berhubungan dengan kondisi saya dan bayi seperti menanyakan sarapan, ngelembur apa nggak, menyusuinya banyak nggak, bisa tidur nyenyak nggak, serta mengecek kondisi bayi tentunya.
Untuk tugas utama pada pemeriksaan kepada ibu yang melahirkan, saya amati yang wajib dicek oleh Kraamzorg antara lain :
- Mengecek darah nifas
- Mengecek jahitan pasca persalinan
- Cek suhu
- Cek detak jantung
- Cek tekanan darah
Selain itu biasanya juga akan diberikan beberapa tips juga. Misal saat menyusui baiknya gimana caranya, posisinya, dan larangan yang tidak boleh dilakukan. Kraamzorg juga menyarankan kita untuk mengkonsumsi vitamin D dan multivitamin yang mengandung zat besi.
Sementara pada bayi, yang biasa dilakukan antara lain :
- Cek suhu badan
- Cek berat badan
- Cek pusar bayi
- Memandikan bayi
- Mengganti popok bayi
- Cek warna pup bayi
Kami juga diberi buku rapport untuk melaporkan kondisi bayi. Jadi bidan di rumah sakit menyarankan kami untuk mengecek suhu badan dan ganti popok terlebih sebelum menyusui. Kalau bisa, lakukan hal tersebut setiap 3 jam. \
Selain itu beberapa dari Kraamzorg menawarkan bantuan untuk misal belanja, bebersih maupun nyuci baju dan sejenisnya. Cuma di kasus saya sayangnya nggak kejadian sih. Mungkin karena memang biasanya waktu Kraamzorg datang kerjaan rumah sudah diselesaikan semuanya oleh suami. Pun memang rumah kami juga kecil, jadi nggak ada yang perlu dibereskan banyak.
Nah, Kraamzorg ini juga jadi penghubung saya dengan dokter/perawat maupun bidan. Selama seminggu itu bidan akan datang sekitar 3-4 kali. Tidak begitu banyak yang bidan tanyakan ke saya, hanya kabar saja, tapi lebih banyak berbagi info sama Kraamzorg.
Selain itu Kraamzorg juga yang menghubungkan saya dengan perawat dari consultatiebuerau (semacam puskesmas). Pada hari keempat, bayi diperiksa telinga untuk memastikan kedua telinganya bekerja semua. Selain itu juga kakinya akan disuntik untuk mengetahui adanya penyakit lebih dini.
Penutup : Peran Penting Kraamzorg untuk Ibu Melahirkan
Alhamdulillah, pekan pertama setelah melahirkan di Belanda ini saya jadi lebih tenang. Nggak ada gangguan, keluhan, dan kerjaan rumah tentunya. Haha.
Pekan pertama setelah melahirkan bayi seorang Ibu memang jadi pekan adaptasi ya. Kita perlu bantuan tapi juga nggak mau terlalu banyak diintervensi. Kita juga perlu belajar tapi nggak mau kalau terlalu banyak diatur. Kita butuh teman ngobrol tapi nggak mau banyak dihakimi. Mood pasca melahirkan lebih sensitif, jadi memang perlu kepekaan orang sekitar untuk lebih memahami kondisi Ibu.
Semacam itu pula Kraamzorg bekerja. Dia lebih banyak memberi tips seputar melahirkan dan menyusui saja. Porsi terbanyak justru dengan memberi kesempatan kepada saya untuk bertanya tentang apa pun. Jadi saya pun tidak sungkan dan kami pun jadi akrab begitu saja.
Tentu saja, karena ini kelahiran kedua, saya pun jadi bercerita tentang proses melahirkan dan merawat bayi di Indonesia. Untungnya bidan pun memahami dan membolehkan semisal saya menggunakan beberapa metode dari Indonesia.
Pengalaman ini jadi berarti untuk saya. Saat saya cerita tentang Kraamzorg lewat Instagram story, ada banyak teman perempuan yang menginginkan hal tersebut juga. Ya semoga suatu saat Indonesia juga lebih peduli pada kebutuhan Ibu yang baru melahirkan ya. Tidak hanya kebutuhan cuti kerja yang lama, tapi juga membantu kebutuhan mereka di awal-awal melahirkan. Aamiin
Waaah, mba. Saya pas lahiran di Bali juga samaaaaa. Tapi ya sudah jelas namanya bukan kraamzorg. Kekeke. Waktu saya 2x lahiran di Bali, itu 3 bulan pertama selalu rutin ada asisten bidan dari rumah sakit yang datang ke rumah untuk mendampingi saya dan memeriksa bayi2 saya. Seandainya ini bisa berlaku di seluruh Indonesia yaaaa.
eh menarik nih. ini dari rumah sakitnya langsung mbak? apa jangan2 ini tuh doula ya?
awal-awal melahirkan memang waktu yang capek banget buat seorang ibu yaa, makanya penting banget untuk dibantu. peran keluarga terutama suami sangat dibutuhkan agar ibu nifas gak terlalu lelah dan stres