Ghina Hai, saya Ghina. Perempuan pecinta pagi, pendengar setia radio dan podcast, menulis tentang kehidupan perempuan dan hal terkait dengannya.

Perjalanan Trimester Pertama di Kehamilan Kedua

5 min read

perjalanan kehamilan trimester pertama

Perjalanan trimester pertama kehamilan bagi masing-masing perempuan memang berbeda. Ada yang sampai harus bedrest, selalu mual setiap pagi doank, tapi ada juga yang hamil kebo alias nggak bepengaruh apa-apa sama aktivitas sehari-hari.

Sungguh ya, fase kehamilan ini meski rasanya nano-nano tapi diharapkan banyak perempuan. Termasuk saya.

Baca juga : Hamil Nyaman Tanpa Distraksi, Sibukkan Diri

Yup, saya mau mengabarkan life update saya nih, haha. Alhamdulillah akhirnya saya hamil kedua. Nahla akan menjadi kakak. Kita akan berempat. Insya Allah. Mohon doanya ya teman-teman, semoga sehat selalu dan lancar sampai persalinan nanti.

Perjalanan Kehamilan Trimester Pertama Anak Kedua

menjalani kehamilan dengan sadar

Sebenarnya kehamilan kali ini antara cukup direncanakan dan tidak, sih. Kebetulan memang kami tidak menggunakan alat kontrasepsi apapun. Menghadapi awal-awal trimester pertama pun bahkan saya tidak menyadari.

Di bulan pertama kehamilan bahkan saya tidak tahu kalau saya sudah hamil. Saat itu yang saya ingat saya ini nafsu makannya agak aneh-aneh. Tiba-tiba lagi hobi baca buku tapi harus ditemani sama cemilan pedas, gurih bermicin gitu. Makanan pun lebih suka yang pedas-pedas kecut. Khas orang hamil katanya ya. Tapi saya belum mudeng juga saat itu.

Momen kepergian Abah semakin membuat saya tak terpikirkan soal menstruasi maupun hamil. Saya cuma ingat kalau saya muntah saat naik mobil. Ah, tapi kan emang dasar aja jalannya terlalu berkelok-kelok. hoho.

Saat di Brebes, tetiba terlintas saja, lho kok saya nggak bawa menscup. Nanti kalau haid gimana? 

Tapi pikiran itu pun berlalu begitu saja. Saya pun tidak mengecek period tracker yang sudah saya pasang di gawai. 

Hingga seminggu sekembalinya ke Jogja, saya cek lah itu period tracker. Lho, kok sudah sebulan saja saya nggak haid, padahal haid saya ini selalu teratur. Apa itu berarti hamil? 

Karena kehamilan kedua, saya pun tidak buru-buru membeli test pack. Tapi mulai menghitung HPHT (hari pertama haid terakhir). Oke, tunggu lah setidaknya sampai 8 minggu.

Baca juga : Membangun Kebiasaan Sehat Perempuan

8 minggu pun berlalu dan haid tak kunjung datang. Akhirnya saya pun beli test pack dan langsung merencanakan untuk bertemu dokter. 

Saat ke rumah sakit, sayangnya antrian dokter terlalu panjang. Saya pun memilih ke bidannya saja. Minusnya juga nggak pakai cetak USG aja. 

Saat bidan melalukan USG, sayangnya bayi belum muncul sama sekali. Perut sama sama ditekan-tekan bu bidan untuk mencari calon bayi tersebut. Tapi tetap tak nampak. Baru 6 minggu kalau menurut mesin tuh.

Ya sudah. Di jalani saja. Untungnya saya tidak mengalami hal-hal merepotkan kala itu.

Sampai kira-kira memasuki minggu ke 10, cukup aman. Setelah menjalani minggu ke-10, wah mulai deh itu tanda-tanda orang hamil pun mulai terasa.Apalagi saat trimester pertama ini kebetulan saya dan suami lebih sering LDR-an karena urusan masing-masing. Masya Allah,.. aneh-aneh aja rasa yang muncul tuh.

Kalau ada suami tiba-tiba aja jadi sering mual, malas makan, dan malas banget ke dapur. wkwk, lagi pengen dimanja kayaknya. Bedanya kalau lagi LDR-an tuh malah lebih jarang mual, lebih mandiri, dan bisa bekerja lebih maksimal. Meski nggak jarang juga sih pas LDR gitu mual ditambah pressure kerjaan yang nggak bisa dicancel. Tapi ya mau bagaimana lagi, risiko, kan. Alhamdulillah, terlewati sudah.

Gegara cerita teman-teman dekat yang mengalami keguguran saat hamil, saya pun jadi parno banget. Makanya memastikan banget untuk menjaga kondisi kehamilan dan memaksakan makan meski nafsu makan rendah. Pola pikir pun benar-benar harus dijaga ya. Karena itu saya jadi jarang buka medsos dan lebih memilah bacaan. Kalau ada info yang nggak nyaman, beneran bakal terbayang terus dalam benak saya, bisa stres sendiri.

Keluhan Kehamilan Trimester Pertama yang Harus Siap Dihadapi Bumil

hormon penyebab kehamilan sering pipis

Karena ini adalah kehamilan kedua, jadi rasanya memang saya cukup tahu apa yang akan saya hadapi selama 9 bulan ke depan. Ya, meski demikian, tetap saja, perasaan was-was, takut, serta ketidaksiapan seringkali datang. Apalagi kalau ada gejala seperti yang muncul saat kehamilan pertama dulu.

Beberapa keluhan memang akan muncul pada ibu hamil. Dari mulai perubahan fisik maupun psikis. Ada yang kemudian hanya berlangsung pada trimester pertama saja, ada juga yang berlangsung bahkan sampai melahirkan.

Menghadapinya tentunya saja tidak mudah. Selain butuh support system, lingkungan yang mendukung, saya merasa ibu yang mengalaminya sendiri juga harus tahu dan siap dengan persiapan dan penanganan yang baik pula.

1. Emosi tidak stabil

Hampir dirasakan sedari kehamilan pertama hingga pasca melahirkan, kondisi emosi tidak stabil ini muncul disebabkan oleh adanya peningkatan hormon esterogen dan progesteron. 

Hormon ini berhubungan erat dengan kondisi suasana hati. 

Jangan salah, emosi yang tidak stabil ini akan memicu bumil mudah marah, sedih, bahkan nangis. Buruknya lagi, karena momen kehamilan ini sakral, jadi akan teringat terus. I feel it. So, hati-hati ya untuk bersikap kepada ibu hamil. Hoho

2. Penciuman meningkat

Teman saya cerita kalau dia bahkan tidak sanggup sampingan sama suaminya karena dia nggak suka sama bau badan suaminya. Cerita teman yang lain bilang bahwa dia nggak suka sama sekali mencium bau detergen, sementara saya baru kali ini merasakan eneg banget mencium bau bawang putih.

Aneh memang, tapi nyata. Bau-bau yang dianggap biasanya aja, bahkan sebenarnya enak malah jadi sensitif.

Lagi-lagi ini disebabkan karena adanya perubahan hormon, ya. Mengutip dari alodokter, perubahan kadar hormon esterogen dan hormon chorionic gonadotropin (hCG) di trimester pertama berpengaruh pada syaraf yang mengantarkan sinyal bau ke otak.

3. Nafsu makan naik turun

Meski orang bilang don’t judge the book by its cover, tapi saya selama trimester pertama ini benar-benar nggak nafsu melihat makanan yang penampakannya nggak menarik. Bahkan masakan sendiri pun jadi nggak nafsu makannya kalau gosong dikit atau bentuknya nggak menarik.

Apalah daya, trimester ini pun kami juga seringnya LDR-an. Jadi untuk menghindari mubadzir dan agar tetap ada makanan yang masuk, trimester pertama ini saya memanfaatkan promo makanan daring dengan sebaik-baiknya. wkwk. 

Meski wajar karena memang hormonnya sedang demikian, tetap pastikan asupan makanan yang masuk tetap bergizi ya. Buat para bumil, tips makan sedikit demi sedikit tapi sering sangat dianjurkan. Lumayan ampuh kok tips ini.

4. Perubahan kondisi tubuh

Kondisi perut di trimester pertama mah nggak begitu signifikan ya. Yang paling kerasa justru perubahan pada bentuk payudara. Membesar dan agak membengkak. Selain itu, yang perlu perhatian juga, munculnya strech mark.

Perubahan kondisi tubuh ini tentu perlu tertangani dengan baik. Pastikan pakaian dan bra yang kita pakai bisa memberi ruang bagi kulit untuk bernapas. Baju longgar dan dress andalan banget sih dalam kondisi begini tuh.

Oh iya untuk stretch mark ini perlu banget kita waspadai sedari awal nih. Kadang kita nggak sadar dan nggak tahu karena ia muncul di tempat-tempat yang nggak terlihat, seperti perut, bokong, paha maupun payudara. Jadi sering-sering cek aja di bagian tubuh tersebut. Untuk mengantisipasinya, beberapa ada yang menggunakan krim dan menghindari menggaruk tentunya.

5. Keputihan

Well ini adalah musuh bebuyutan yang paling banyak ditakuti oleh bumil. Keputihan ini buat saya sendiri mendengarnya saja sudah cukup bikin parno. Benar-benar nggak nyaman, dan butuh penanganan ekstra.

Hal yang paling menyeramkan, jika kondisi keputihan ini diikuti oleh keadaan vagina gatal, vagina bau, dan berujung pada infeksi baik yang disebabkan oleh jamur maupun bakteri.

Peningkatan kadar hormon estrogen dan aliran darah ke vagina ini merupakan sisa buangan dari rahim, bakteri normal, dan sel-sel mati dari vagina.

Maka biasanya ibu hamil memiliki stok celana dalam lebih banyak, agar tidak lembab dan tetap bersih. Kalau kondisi keputihan sudah ada tanda-tanda tidak sehat segera periksa ke dokter ya.

6. Bau pipis dan kentut yang lebih tajam

Ada yang ngeh nggak kalau saat hamil, rutinitas buang air kecil serta kentut baunya berubah. Ya emang bau sih biasanya juga, tapi saat hamil baunya lebih bau, seperti bau amonia.

Selain karena peningkatan hormon progesteron, hidung kita juga lebih sensitif saat hamil. Selain itu, kondisi bau menyengat tersebut ternyata bisa juga disebabkan oleh asupan obat-obatan, inteloransi laktosa, serta kondisi tubuh yang dehidrasi sehingga menyebabkan pipisnya pekat. 

Iya saat hamil memang bumil bakalan sering bolak balik untuk pipis, tapi saat hamil juga bumil perlu asupan cairan lebih banyak karena hal ini berpengaruh pada perkembangan janin yang sehat. Tentunya dibarengi dengan asupan makanan yang lebih bernutrisi ya.

7. Pipis lebih sering

Malas ke kamar mandi untuk pipis saat hamil? jangan deh, kasihan tubuh kitanya, sama bayi yang ada dalam perut kita juga denk.

Ya selama kehamilan, hormon dalam tubuh akan meminta kita untuk wara-wiri ke kamar mandi lebih sering. Entah tengah malam sekalipun, sekali dua kali mesti aja kita bakal terbangun untuk pipis. Apalagi usia kehamilan makin membesar, bakal makin sering.

Saat hamil tubuh kita lebih banyak menghasilkan darah, lho. Makanya ginjal akan lebih sering menyaring darah dan meningkatkan produksi urine. 

Jalani Trimester Pertama dengan Menyenangkan, Yuk

Setelah membaca beberapa tantangan yang akan dihadapi saat trimester pertama dan seterusnya, tentunya bukan menjadi kendala buat kita menjalani kehamilan dengan menyenangkan ya.

Kerepotan-kerepotan ini adalah tahap awal yang harus kita nikmati sebelum berproses menjadi Ibu. Iya, kita perlu menikmatinya. Menghadapinya dengan kesiapan penuh, agar sehat selamat ibu dan janinnya.

Ghina Hai, saya Ghina. Perempuan pecinta pagi, pendengar setia radio dan podcast, menulis tentang kehidupan perempuan dan hal terkait dengannya.

20 Replies to “Perjalanan Trimester Pertama di Kehamilan Kedua”

  1. Wuaaa, Mba Ghina lagi hami yaa… Sehat2 terus bumil, sehat ibu dan bayinya sampe lahiran yaaa..
    Aku jg pas hamil penciuman mendadak jd tajam mba. Hehehe.. Trus klo pipis2 itu aku juga gt, jadi beser pas lg hamil. Tp klo bau pipis dan kentut aku ga terlalu ngeh sih. Atau bisa jd krna penciuman yg makin tajam mba, jd ngerasanya jd lbh bau. Hheehhe.. 😀

  2. Mba ghina, sehat2 kehamilannya yaaaa 😘. Semoga lancar sampai hari H. Si baby ngerti banget kayaknya, pas papanya ga ada, ga bikin mual2 mamanya 😄.

    Kehamilanku sebelumnya 2-2nya beneran kebo, ga ada mual pusing ATO bed rest. Indera perasa aja yg JD sensi. Jadi ga suka makanan kaya rempah. Tapi untuk lainnya kayak biasa seperti ga hamil. Bersyukur sih. Krn ngeliat adikku yg mabok berat tiap hamil jadi agak takut jujurnya 😅.
    Gimana reaksi Nahla pas tahu mau jadi kakak mba, seneng mau punya adik yaaa ;)?

  3. Masya Allah…. Bener² perjuangan sekali ya mbak… Akupun jadi teringat masa² hamil sambil menyusui… Semoga Allah selalu melindungi kita ya mbaaak….

    1. Selamat ya Mbak atas kehamilannya. Setiap kehamilan emang punya cerita sendiri ya. Aku kemarin kayaknya pas kehamilan kedua agak lebih sellow dibanding yg muntah parah pas kehamilan pertama 😁

      1. makasih mbak tyas. aku kehamilan kedua ini malah lebih repot, hamilnya manja banget pas trimester pertama tuh. sempat mabok dan sensi banget sama masakan sendiri..

  4. Mba Ghina, selamat ya untuk kehamilannya, semoga semuanya dilancarkan, aamiin allahuma aamiin. duh rasanya deg-degan ya kayaknya menunggu kehadiran si baby, pengen cepet lahir, sehat-sehat ya debay dan mominya

    1. wkwk, iya ya mbak. nyaman banget emang punya anak satu tuh. aku pun menikmatinya selama hampir 6 tahun ini. Ini pun karena Nahla minta adik mulu. wkwk

  5. Wah selamat ya mba Ghina dengan kehamilan keduanya. Perjuangan banget bagi seorang ibu ketika sedang hamil ya. Yang pasti bahagianya ga bisa terucap dengan kata kata. Dan walau harus bolak balik ke kamar mandi namun menikmati fase trimester itu

  6. selamat mba ghina untuk kehamilan anak keduanya. happy for you. semoga sehat selalu sama cadebay yah mba. pengalaman aku hamil anak kedua lebih santai daripada anak pertama mba, makan minum apa aja gak pake pantang2 yang penting gak banyak, udah gitu aja, hihihihi

  7. Masya Allah, Tabarakallah yaa mba..
    Sehat-sehat terus bumil dan calon debay nyaa..
    Aku kalau masalah hamil bingung mau komen apa (krn masih menunggu hilalnya wkwkw), jadi doa baik aja buat kesehatannya mba heheh

  8. MasyaAllah, Mbak Ghina ternyata bumil, widiiih, janjian ama Kak Tripohon tomat nih? heheh
    moga kehamilan keduanya lancar ya, sehat-sehat dan selamat semuanya.
    timester pertama memang nano-nano deh tapi harus dijalani dengan bahagia, ingat trimester dua dan ketiga levelnya pun juga akan meningkat 😀

  9. Saya pas awal hamil juga gak sadar kalau saat itu sedang hamil. Sampai ikut upacara penurunan bendera 17 Agust 19 kala itu. Tapi pusing, dan mau pingsan, jadinya mundur dari barisan. Sama petugas medisnya ditanya, “kamu hamil, ya?” Saya jawab, “enggak,”

    Terus disaranin segera check. Beli lah test pack, beneran hamil.

    Trimester pertama emang gitu ya. Penciuman meningkat banget. Saya gak suka aroma telur saat itu.

  10. Wahhh dari sharing pengalaman hamilnya jadi pembelajaran banget nih kalau udah nikah nanti, dan selamat buat kehamilannya semoga dilancarkan untuk kehamilan dan bayinya hhi..

  11. Alhamdulillah. Selamat yaa mbak atas kehamilannya, semoga nanti anak nya menjadi anak yang shalih, berguna bagi bangsa agama dan negara
    aamiin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Captcha loading...

error: Content is protected !!