Disclaimer : Tulisan ini akan sedikit banyak menggunakan kata-kata yang biasanya dianggap tabu untuk diperbincangkan. Memang sengaja saya menggunakan kosakata tersebut untuk menyebutkan maksud yang sesungguhnya.
ghinarahmatika.com – Memasukkan menstrual cup sebagai benda asing ke tubuh kita itu memang mengerikan. Apalagi kita harus memasuk-keluarkannya sendiri. Cawan menstruasi atau menstrual cup (selanjutnya disebut menscup) awalnya dulu terdengar mengerikan, sulit untuk membayangkan, sampai akhirnya ketika saya menggunakan benda asing tersebut.
Ternyata tidak semengerikan itu.
Bahkan cenderung lebih nyaman, aman, dan bahkan hanya sedikit permasalahan menstruasi yang muncul.
Awal Perkenalan Saya dengan Menstrual Cup
Perjalanan saya mengenal menscup itu berbarengan dengan saat saya mulai akrab dengan istilah gaya hidup minimalis. Keduanya saya kenal dari youtube.
Saat itu sebenarnya saya teracuni dengan konten minimalis dari youtuber luar karena untuk membiasakan telinga dengan obrolan bahasa inggris. Tidak menyangka kalau ternyata hal tersebut memberi dampak besar pada hidup saya.
Seiring dengan tontonan saya, ternyata juga bertautan dengan pertemuan saya dan menscup ini. Beberapa kali ke toko obat-obatan saya jadi sering melirik barang asing tersebut. Cukup kaget awalnya karena ternyata harga benda tersebut mahal sekali dalam hitungan euro pun, lima puluh euro??!, apalagi rupiah. (ini tahun 2018 ya)
Namun saat menjelang akhir saya tinggal di Belanda pada 2019, dengan sekuat hati akhirnya saya pun membeli menscup tersebut. Ada rasa puas padahal baru membeli saja, sementara untuk memakainya saya masih ragu dan butuh waktu.
Setelah pulang ke Indonesia, dengan berbagai trial dan error, melawan ketakutan, belajar lebih banyak tentang tata cara penggunaannya, sekitar setengah tahun kemudian barulah saya berani memakainya.
Begini Rasanya Saat Saya Menggunakan Menscup
Saya merasakan sensasi yang jauh berbeda seperti saya menggunakan pembalut. Yang intinya menurut saya pribadi, penggunaan menscup itu lebih nyaman dan aman dan hemat.
Pertama, saya tidak merasakan ‘basah’ dan ‘mengganjal’ karena tidak ada benda asing yang melekat di celana dalam. Kedua, tidak melihat resapan darah langsung. Ketiga, merasa lebih bebas bergerak dan tidak takut bocor karena salah posisi seperti halnya memakai pembalut.

Kenyamanan ini bukan tanpa alasan sih. Meski awal pertimbangan muncul karena ingin lebih sustainable, ternyata dalam perjalanannya saya menemukan makna lain, yaitu memahami kondisi tubuh.
Memakai menscup pun tidak melulu nyaman, kok. Saat benda asing tersebut masuk ke dalam area vagina saya dengan posisi yang tepat, saya tidak merasakan apa-apa di dalamnya. Saya bebas bergerak dan bahkan tidak khawatir akan kebocoran. Namun jika pemasangannya kurang tepat, akan kurang nyaman untuk bergerak, kemungkinan bocor lebih besar, dan cukup sakit di dalam.
Maka dari itu penting untuk memahami kondisi tubuh dan belajar lebih rileks. Sebelum menggunakan menscup ini pun saya perlu belajar dulu. Belajar tentang kondisi tubuh saya, cara tahu ukuran menscup yang tepat untuk saya, cara memasuk-keluarkan menscup yang benar, serta cara perawatannya.
Hal yang lebih ngeri-ngeri sedap dari menscup ini adalah kita melihat darah cair langsung. Berbeda dengan pembalut yang mana darahnya meresap, di menscup ini darahnya tertampung.
Baca juga : Kebahagiaan Menjalani Gaya Hidup Minim Sampah
Jadi saat di hari-hari awal menstruasi, dalam kurun waktu tiga jam saat saya keluarkan menscup tersebut, saya akan melihat darah menstruasi yang cukup banyak. Satu cawan dengan 3/4 isinya penuh dengan darah.
Selain lebih mudah dalam menggunakannya. Cara membersihkan menscup pun cukup simpel, kok. Cukup buang darah tersebut dan bilas menscup dengan sabun cuci tangan, keringkan dengan steril, lalu masukkan lagi ke vagina kita.
Sederhana sekali bukan. Tidak perlu lagi penuh bawaan kita oleh pembalut yang kadang suka kerepotan juga saat habis pembalutnya. Menscup ini bisa kita pakai lagi dan lagi sampai sekitar 5 tahun penggunaan.
Jangan lupa digodog dengan air panas setelah selesai menstruasi berakhir, biar steril.
Kamu Perlu Tertarik dengan Menstrual Cup
Setelah baca cara penggunaannya, ada yang sudah tertarik atau malah makin takut?
Sini-sini, saya bakal jelaskan lagi hal-hal penting yang bisa membuat kamu untuk memakainya.
1. Formulasi menampung darah yang tepat
Dengan metode menampung darah, menurut saya akan lebih mudah untuk memahami kondisi darah seperti : warna darah, kondisi saat penuh dan mulai berkurang serta darah yang keluar bisa langsung dibuang ke toilet tanpa perlu repot menggosok seperti pembalut.
2. Belum menemukan efek samping menscup
Dari berbagai penelitian yang saya baca, saya belum menemukan efek samping yang muncul pada tubuh saat menggunakan menscup. Asal menggunakannya dengan baik, merawatnya dengan steril, dan menyimpan di tempat yang benar.
3. Tidak membatasi gerak
Hal yang mengganjal saat bergerak dan ketakutan akan penuhnya darah di pembalut biasanya yang menjadikan kita kerepotan untuk bergerak. Jujur hal itu benar-benar risih lho. Tapi dengan menscup saya tidak lagi merasakan hal itu.
4. Tidak ada lagi iritasi
Ini juga menjadi alasan kuat saya untuk beralih dari pembalut ke menscup. Saya acapkali merasakan iritasi saat memakai pembalut. Apalagi jika memakai pembalut yang tidak bersaya atau darahnya mengenai celana dalam kita, repotnya bukan main. Setelah memakai menscup, saya tidak lagi merasakan iritasi ini.
5. Hemat dan tidak repot
Awal melihat harga menscup memang wow mahal banget. Tapi setelah dihitung-hitung dengan biaya beli pembalut yang perlu kita beli sepanjang hidup, kerasa murah sih. Tidak repot juga karena nggak perlu beli-beli mulu jadi nggak perlu sering-sering ke warung maupun repot bawa banyak pembalut kalau sedang keluar rumah.
Tapi untuk yang ragu-ragu, biasanya yang masih perawan karena banyak kabar beredar tentang keterkaitan antara perawan dan efek dari menscup ini, atau untuk teman-teman masih ragu karena ngeri sama cara pakai menscup, masih ada solusi lainnya, seperti menggunakan celana mens, maupun menspad yang sekarang juga banyak beredar di pasaran daring maupun luring.
Jadi, gimana? Ada yang mulai tertarik setelah baca tulisanku? Haha. Yok yok, coba dipikir-pikir dengan matang deh. Kalau mau ngobrol atau tanya-tanya bisa isi kolom komentar atau lewat DM instagramku ya!