Kaleidoskop 2020

Banyak orang bilang bahwa tahun 2020 menjadi tahun yang cukup suram. Banyak rencana yang tertunda gagal , namun tak sedikit juga yang bangkit dan menemukan jalan baru. Mari kita runut dengan membuat kaleidoskop 2020.

Perjalanan saya di tahun 2020 ini penuh dengan hal baru, meski tak sedikit rencana yang tertunda (semoga nanti bisa terlaksana ya) juga ada hal-hal baru yang saya pelajari, terutama tentang blogging dan self love.

Dalam perjalanan hidup saya di kaleidoskop 2020, saya mengelompokkannya dalam beberapa kategori. Personal, family, healthy, dan passion. Sebenarnya saya sudah membuat goals tersebut di bullet journal saya. Jadi, mari kita ulas satu persatu ya.

Kaleidoscope : Things To Recape

Personal

Awal tahun 2020 yang kebetulan menjejaki tanah Kalimantan membuat saya belajar lagi tentang adaptasi. Mengenal macam-macam watak orang-orang dari berbagai daerah itu kadang menyenangkan, namun ternyata karena hal tersebut membuat saya lebih tertutup, tidak begitu suka terlalu dekat dengan orang baru dan bercerita hal-hal peribadi dengan orang lain.

Untuk terus melakukan pengembangan diri, saya mencoba lebih banyak membaca dan menulis. Pilihan buku yang dibaca pada tahun 2020 lebih banyak novel. Karena keadaan nomaden pun akhirnya saya sudah nyaman dan terbiasa untuk membaca e-book.

Kenal teori Mark Manson tentang perlunya cuek, hingga nonton youtube tentang self imporvement akhirnya membuat saya lebih cuek dan mencoba lebih mencintai diri sendiri dulu baru orang lain.

Untuk spiritual sendiri, target untuk memperbanyak sholawat, rutinan waqi’ah-al mulk, dan target murojaah akhirnya sudah lebih baik daripada tahun lalu. Meski memang hanya sedikit, namun semoga bisa lebih istiqomah ya.

Healthy

Kesehatan menjadi fokus yang lebih diperhatikan pada tahun ini. Mengenalkan berbagai macam jamu dan empon-empon kepada anak, dan akhirnya saya pun mengagendakan lari/jalan kaki.

Menemukan kanal youtube Cloe Ting, membuat saya terpacu untuk lebih rajin workout. Bukan untuk bikin kurus, tapi bikin tubuh lebih sehat dan perut rata. Saya tim yang nggak percaya korset bikin perut rata lagi soalnya, lebih percaya olahraga, hihi.

Well, enaknya, workout Cloe Ting ini cuma berdurasi 15 menit doank. Kalau mau target keringatan doank, 3 menit juga udah basah baju keringetan ternyata.

Sayangnya, puasa datang dan saya akhirnya berhenti lari. Lalu menemukan akun Andra Alodita, stepping 10000 per day, saya pun tertarik, namun baru aktif belakangan ini.

Baca juga : Menikmati Jogja dengan jalan kaki

Sejak di Kalimantan juga, akhirnya saya bisa fokus lagi mengurusi dapur setelah sebelumnya saya dan suami LDR-an Jombang-Pare. Fokus kami adalah sering-sering melakukan detoksifikasi tubuh. Selain dengan puasa sunah, juga lebih sering makan buah dan mengganti minyak goreng dengan minyak kelapa.

Family

Tahun 2020 ada rencana untuk menambah anak sebenarnya. Dengan syarat, jika kita sudah terbang kembali ke Belanda. Saya dan suami punya obsesi ingin punya anak dengan tempat lahir di luar Indonesia. wkwk

Karena keadaan pandemi, akhirnya gagal terbang ke Belanda, saya pun menunda untuk punya anak lagi. Keadaan pandemi sangat tidak mendukung kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Tantangannya berat.

Suami yang akhirnya riset di Kalimantan hanya 6 bulan akhirnya bertambah 2 bulan, karena data belum lengkap. Selain itu, karena tidak dapat kembali akhirnya kembali melakukan riset ke Jombang lagi. Jadi total riset yang tadinya dicicil di tahun kedua dan keempat jadi sekalian deh. Mohon doanya untuk kelancaran riset dan penulisan disertasinya ya, guys.

Anak sudah berumur 4 tahun, tandanya saya harus menyiapkan pendidikan untuk anak juga. Sementara ini saya memilih opsi homeschooling dulu. Akhirnya, desember kemarin saya ikut kelas intensive tentang metode Charlotte Mason.

Passion

Tahun 2020 memang sudah diniatkan untuk lebih menekuni blog. Alhamdulillah, ada komunitas yang mendukung untuk peningkatan blogging ini, selain itu juga rangkaian kelas yang muncul turut mendukung peningkatan saya di dunia blogging dan media sosial.

Dari beberapa rangkaian kelas online yang saya ikuti, bersyukur sekali akhirnya beberapa job untuk blog pun berdatangan. Memonetize blog berarti memang belajar lebih serius untuk personal branding dan mengoptimalkan media sosial.

Hal-hal yang saya pelajari secara otodidak membuat saya menyukai dunia media dan content creator ini. Ternyata ada hal menarik yang bisa dipelajari dan sesuai dengan passion saya.

Hal yang cukup berat buat saya adalah mengoptimalkan media sosial. Semoga perlahan lebih bisa konsisten dan optimal nih.

Selain aktif blogging, akhirnya tahun ini berkat ikutan challenge saya juga menghasilkan buku antologi, dan satu lagi antologi yang masih digodog tulisannya, proses editing yang lebih serius membuat pembuatan antologi ini lebih lama.

Tentu perjalanan setiap detik kita harusnya lebih baik dan lebih baik lagi. Resolusi dan memiliki berbagai macam mimpi perlu untuk selalu dijaga, agar hidup tak hanya sekadar hidup, tapi hidup lebih hidup dan bermakna.

kaleidoskop ini mungkin hanya sekelumit cerita. Semoga yang baik dapat tetap terjaga, terrefleksi, dan menjadi kebiasaan baik, dan yang buruk -buruk nggak usah diikuti aja ya.